Chapter 51

358 18 4
                                    

HAI HAI HAI

GIMANA KABAR KALIAN??

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA, BAGI YANG MERAYAKAN♥

SIAPA YANG KANGEN SAMA MARCEL?

SAMA LILY?

SAMA ARA? hehe:v

VOTE DULU YAA BARU MEMBACA!

_________________________

HAPPY READING!!!


Kini Marcel dan keluarganya sudah tiba di bandara untuk mengantarkan Marcel. Ya, hari ini Marcel akan berangkat ke London untuk melanjutkan pendidikannya sebagai Mahasiswa disana.

Namun perasaan Marcel tidak tenang karena ia belum berpamitan langsung dengan kekasihnya. Dia sudah menunggu Lily, namun Lily tak kunjung datang.

"Apa kamu marah sama aku, Ly?"- batin Marcel.

Tak lama kemudian terdengar pemberitahuan bahwa 10 menit lagi pesawat yang dinaiki Marcel akan segera meluncur.

"Nak, cepet masuk sana. Nanti ketinggalan loh" ucap Lilis--mama Marcel.

"Tapi...Marcel belum ketemu sama Lily ma" ucap Marcel.

"Marcel, buruan masuk. Nanti biar papa yang ngomong sama Lily. Kamu tenang aja" ujar Andika.

"Marcel gak bisa tenang kalo belum liat Lily pa" ujar Marcel lirih.

"Kakak ga boleh gini. Nanti kakak bisa ketinggalan pesawat." Ucap Marsya.

Marcel mengusap wajah kasar.
Dia sangat sangat khawatir dengan Lily. Apakah dia bisa meninggalkan Lily selama 4 tahun? Ah, sepertinya sangat sulit. Marcel dan Lily sudah seperti magnet. Tidak bisa terpisahkan. Namun Marcel juga harus mewujudkan impiannya, dan harus meninggalkan tunangannya, Lily.

"Ma, Pa, Sya, Marcel pergi ya" ucap Marcel berpamitan dengan keluarganya.

"Iya. Kamu hati-hati ya sayang. Kalo susah sampai, kabarin mama atau papa" ucap Lilis.

"Iya kak. Jangan lupain adikmu yang manis ini" ucap Marsya membuat Marcel terkekeh.

"Ya enggak lah. Mana mungkin kakak lupain adik kakak yang cantik ini" ucap Marcel seraya mencubit hidung Marsya.

"Aww! Sakit tauu!" Rengek Marsya.

"Biar mancung!"

"Emang aku pesek?"

"Ya...enggak sih"

"Ihh, nyebelin! Udah sana masuk. Nanti pesawatnya keburu terbang" ujar Marsya.

Marcel mengangguk.
"Marcel pamit. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Marcel berjalan menuju pesawatnya. Baru beberapa langkah, Marsya berteriak memanggil nama Marcel.

"KAK MARCEL! HIKS...JANGAN PERGIII....HIKS...HIKS"

"Lah? Tadi nyuruh pergi, sekarang gak boleh pergi" batin Marcel.

"Marsya sayang, kakak kamu mau kuliah." Ujar Andika.

"Hiks, kak Marcel jangan lama-lama ya!"

"Iyaa! Kakak gak lama kok. Marsya belajar yang pinter ya" ujar Marcel.

"Iya kak! Daahh!!" Marsya melambaikan tangan ke arah Marcel. Marcel pun membalas lambaian tersebut seraya tersenyum.

Marcel kembali melanjutkan langkahnya. Tiba-tiba.....

Just You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang