Chapter 52

561 25 20
                                    

Hola semua! I'm comeback!

Please sebutin 1 tokoh yang kalian suka dari cerita ini ><

Sebutin juga 1 tokoh yang menurut kalian orangnya asik/humoris ><

OPEN Q&A !!! Ketik aja pertanyaan kalian, nanti aku jawab di chapter selanjutnya.
(Bisa nanya sama salah satu tokoh, dan bakal dijawab sama tokoh tersebut)

SAYA MENCIUM AROMA-AROMA ENDING! :V

SAD/HAPPY?

[ J A N G A N  S I D E R  YA! ]



HAPPY READING!


Lily membuka matanya perlahan. Yang pertama ia lihat adalah papa dan mamanya yang duduk di pinggir kasurnya.

"Lily, udah sadar?" Ucap mama-nya sambil membantu Lily untuk mengubah posisi menjadi duduk.

"Ma...pa...kak Marcel baik-baik aja kan?" Tanya Lily membuat orang tuanya diam. Tidak menjawab.

"Mama sama papa kenapa diem? Kak Marcel selamat kan?" Tanya Lily lagi.

"Kita belum tau. Masih dievakuasi sama tim SAR." Ujar papa Lily.

Perlahan air mata Lily menetes. "Kalo kak Marcel ga ketemu gimana?" Lily menangis sejadi-jadinya.

"Udah kamu jangan sedih. Kita sama-sama berdoa supaya Marcel baik-baik aja, ya?" Ucap Mama Lily sambil memeluk anak semata wayangnya itu.

Lily semakin menangis sesenggukan. Mata dan hidungnya memerah. Ia sungguh tidak ingin berpisah dengan Marcel. Orang yang sangat ia cintai setelah orang tuanya.

"Kalau dia sayang sama kamu, dia gak akan pernah ninggalin kamu" ucap mama Lily.

***

Sudah seminggu setelah peristiwa kecelakaan Marcel terjadi. Dan selama itu juga Lily mengurung diri di dalam kamarnya. Lily bahkan terlambat makan, tidak bisa tidur, dan kini tubuhnya sudah terlihat lebih kurus.

Orang tua Lily sangat prihatin melihatnya. Setiap hari Galih dan Yana sudah membujuk Lily agar anak gadisnya itu keluar dari kamarnya untuk berjalan-jalan menenangkan diri. Namun Lily tetap tidak mau.

Lily tetap berdiam diri di kamarnya. Bahkan ponselnya sudah berbunyi beribu kali namun tak dihiraukannya.

Tok tok tok

Ceklek

Yana masuk ke dalam kamar Lily dengan senyum mengembang. Lily memperhatikan mamanya dengan tatapan bingung.

"Mama kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Lily dengan suara paraunya.

"Ayo turun ke bawah. Ada berita penting" ucap Yana.

Lily mengangguk lalu ia bangkit dari ranjangnya dan mengikuti langkah Yana dari belakang. Setelah tiba di ruang keluarga, Yana dan Lily duduk di sofa sambil menonton acara berita di televisi.

"Ly! Liat tuh. Marcel selamat! Sekarang dia lagi dibawa ke Rumah Sakit Harapan" ucap Yana.

"Alhamdulillah" ucap Lily sambil memeluk mamanya.

"Ayo ke rumah sakit ma" ucap Lily.

"Kita siap-siap dulu. Santai aja sayang, gak usah buru-buru" ujar Yana. Lily tersenyum lalu mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang