Chapter 10

4.8K 459 14
                                    

Flashback (?/?)

.
.
.
.

Satu tahun berlalu, kehidupan Jimin makin membaik dengan kuliahnya yang menyenangkan. Ia menghabiskan sisa waktunya di kampus dengan bahagia tanpa ada hambatan apapun.

Ia menjalani harinya dengan baik dan selalu tersenyum cerah walau beberapa kali ia akan menangis mengingat sosok yang jauh di sebrang sana. Namun semuanya baik-baik saja sekarang.

Jungkook sering menghubunginya dan ia sudah cukup dengan hal itu. Jungkook juga mengatakan jika kuliahnya sangat menyenangkan, ia bisa berjalan-jalan disini dan mendapat banyak teman.

Jimin sangat bersyukur mendengar kabar Jungkook, namun ada hal lain lagi yang membuatnya semangat. Jungkook mengatakan jika ia akan kembali bulan Desember nanti untuk liburan akhir tahun selama satu minggu di Korea.

Akhirnya waktu yang sangat Jimin tunggu datang juga. Jungkook akan pulang dan mereka akan bertemu tak lama lagi. Walau ini masihlah bulan Agustus, tapi ia sudah membuat list kegiatan untuk mereka selama Jungkook liburan.

Jungkook sudah berjanji jika 6 hari terakhir liburannya akan ia habiskan bersama Jimin karna hari pertamanya akan ia habiskan bersama keluarganya dahulu.

Jimin tidak masalah, 6 hari sangat lebih dari cukup untuknya. Ia malah bersyukur Jungkook mau menghabiskan waktu dengannya di sisa terakhir liburan.

"Sayang? Kau sedang apa? Kenapa senyum-senyum sendiri seperti itu hm? Kau membuatku takut saja." Jimin menunduk menatap sosok yang tengah membaringkan kepalanya di paha miliknya. Ia terkekeh dan mengelusi rambut orang di bawahnya ini.

"Aku hanya sedang melihat awan di atas sana Taehyung, mereka indah bukan?" Ucapnya pada kekasih tampannya ini.

Yap, Jimin dan Taehyung sudah menjalin kasih satu minggu lalu. Setelah Taehyung berusaha membuat Jimin melupakan kesedihannya atas kepergian Jungkook ke luar negeri.

Berbulan-bulan Taehyung berusaha membuat perasaan Jimin membaik. Ia melakukan segala cara agar senyum Jimin kembali, setiap harinya ia akan meneror Jungkook untuk segera menghubungi Jimin jika pemuda Jeon itu lupa.

Karna yang Taehyung tau, itulah hal ampuh untuk membuat Jimin tersenyum lebar seperti yang ia kenal.

Dan selama berbulan-bulan mereka selalu bersama, Jimin mulai melirik Taehyung dengan perasaan yang berbeda. Ia merasa nyaman dengan Taehyung yang selalu ada di sisinya dan jika Jungkook lupa menghubunginya. Ia tidak akan terlalu memikirkannya karna ada Taehyung di sisinya.

Taehyung membuatnya benar-benar merubah perasaannya. Ia mulai menyayangi Taehyung dan bahkan ia menerima ajakan Taehyung untuk menjadi kekasih.

Semuanya berjalan biasa saja, ia menikmati harinya. Jimin berkuliah dengan giat dan berkencan akhir minggu bersama Taehyung. Dan ia juga tak lupa untuk menghubungi Jungkook untuk membicarakan hari mereka.

Namun satu hal yang tidak bisa ia katakan pada Jungkook, ia takut menyakiti perasaan orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Ia tidak pernah mengatakan hubungannya dan Taehyung pada Jungkook.

Ia memang menyanyangi Taehyung, namun rasa cinta untuk Jungkook tidak pernah pudar dalam hatinya.

Ia berjanji tidak akan pernah mengatakan jika ia dan Taehyung-

"Jiminie, aku kemarin mengirimi Jungkook pesan jika kita berpacaran, tapi ia jahat sekali tidak membalasnya sampai hari ini. Apa ia sudah menghubungimu hari ini?"

Deg

Jimin refleks menunduk menatap Taehyung yang berkata dengan enteng sambil terpejam menikmati hembusan angin yang menerpa wajah tampannya.

"A-apa katamu?" Tanya Jimin dengan jantung yang berdegup kencang sangat kencang. Pendengarannya pasti sedang bermasalah, mana mungkin Taehyung..

"Aku mengatakan jika kita resmi berpacaran padanya. Ia adalah sahabat kita kan sayang? Jungkook harus tau itu." Jimin menatap tidak percaya pada Taehyung yang tersenyum lebar padanya. Matanya perlahan berkaca-kaca dan dengan cepat ia mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"T-tae, aku ingin ke kamar mandi." Ucapnya dan dengan buru-buru mendorong pelan kepala Taehyung sampai pemuda Kim itu duduk dan bersandar di kursi taman kampus tempat mereka menghabiskan waktu bersama.

Ia tidak berpikir macam-macam, Taehyung malah terkekeh Jimin berlari cepat masuk ke pintu belakang kampus dengan terburu-buru. Sepertinya kekasihnya itu sudah sangat tidak tahan manahan sisa makanan yang ingin keluar.

Brak

Cklik

Jimin jatuh duduk lemas saat ia sudah masuk ke bilik toilet, ia menutup mulutnya tidak percaya dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya. Ia menggeleng menolak ingatannya yang terus terputar jika Taehyung mengatakan pada Jungkook jika mereka berpacaran.

Ia tidak mau Jungkook mengetahui ini, katakanlah jika ia egois dan tidak punya perasaan karna masih mencintai Jungkook saat Taehyung kini sudah menjadi pacarnya.

Jimin sudah berjanji pada dirinya sendiri jika ini mungkin menjadi jalan terbaik untuknya, ia akan menerima Taehyung dan melupakan Jungkook perlahan.

Namun ini di luar rencananya, Jimin tidak berpikir jika Taehyung mengatakan hal ini pada Jungkook.

Tidak, Jimin tidak mau hal ini!

Drtt

Ting!





.

.

.

.

From; Jangguk-ssiiiii♡

Hyung, aku tidak jadi pulang akhir tahun nanti.

Aku sibuk disini, maaf.

Nikmatilah harimu bersama Taehyung mulai sekarang.

Berbahagialah untukku, hm?

Married Again [KookMin] [VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang