Chapter 26

3.6K 408 19
                                    

Jungkook menatap ke luar jendela kantornya dalam keheningan. Mata beningnya mengerjap memperhatikan jalanan dan hiruk-pikuk suasana Seoul malam ini.

Suasana tenang ini membuat Jungkook bisa berpikir lebih jernih. Semua pikiran buruknya hilang begitu saja saat melihat bagaimana indahnya kota Seoul di malam hari.

Kopi hangat di tangannya bahkan sudah dingin, menunjukan jika Jungkook sudah lama sekali berdiri disana.

Raut wajahnya yang tenang namun sedikit menyimpan kebingungan disana. Satu ekspresi ragu juga sesekali tertangkap di wajahnya yang tampan.

"Hah.. Apa langkahku ini memang benar..?" Gumam Jungkook sambil menunduk memperhatikan kopi di dalam gelasnya.

Ia menggerakan sedikit lengannya sampai air dalam sana bergoyang tidak berbentuk.

"Kopi ini sama hancurnya denganku yang menghancurkan rumah tangga orang." Gumamnya lagi dengan kekehan kecil.

Sekelibat kesenangan memang terbesit di dirinya, namun ia berpikir ulang jika hal itu ia dapatkan dengan cara yang salah.

Namun jika di pikir lagi. Jungkook salah di bagian mananya? Ia tidak melakukan hal yang merugikan orang lain.

Mungkin ini memang merugikan Taehyung, namun selain itu tidak ada hal lain. Sebagaian besar memang itu adalah permasalahan rumah tangga mereka.

Jungkook tidak bisa ikut campur walaupun ia ingin mencampuri urusan mereka. Jungkook hanya tidak bisa melihat Jimin tidak berdaya.

Melihat pria yang sangat ia cintai itu menangis kuat membuat ia tidak tega, tangisannya sangat menyayat hati.

Namun di sisi lain Jungkook makin meragukan rencana merebut Jimin dari Taehyung ini.

Jimin sedih sekali saat mengetahui jika Taehyung berselingkuh. Itu artinya ia mempunyai perasaan besar pada Taehyung kan?

Apa Jimin mulai bisa menerima Taehyung? Tapi pria Kim itu kan sudah mengkhianatinya, bercinta dengan sekretarisnya sendiri dan berbohong pada Jimin.

Jungkook ragu jika Jimin akan memaafkan Taehyung kali ini.

"Hah.. Aku bingung sekali dengan perasaanku." Ucapnya lalu berjalan ke arah kursi kerjanya, ia memutar kursinya sampai melihat ke belakang tempat meja kerjanya.

Ada satu figura disana, foto dirinya dan Jimin saat mereka kencan pertama diam-diam di belakang Taehyung di akhir minggu.

Jungkook ingat jika itu adalah hari yang sangat bersejarah untuknya. Jimin disana mengatakan jika ia juga mencintai Jungkook.

Bagaimana Jungkook tidak senang bukan? Perasaanya terbalas dengan hal yang menyenangkan.

Disana mereka belum menjalin kasih, Jungkook harus menyiapkan hal yang berkesan untuk Jimin saat mengajak berkencan.

Jungkook tidak tau jika hari itu Jimin akan menyatakan perasaanya, Jungkook kan tidak menyiapkan bunga atau boneka. Tidak enak jika mereka berkencan dengan Jungkook yang tidak siap.

Jadi Jungkook mengatakan pada Jimin untuk menunggu hingga ia menyiapkan pernyataan cinta yang sesungguhnya.

Namun hal itu tidak pernah terjadi, keduanya sangat sibuk dan jarang bertemu. Jimin sibuk dengan ujian kelulusan dan Jungkook sibuk dengan ekskul sekolah.

Bahkan setelah Jimin lulus, Jungkook bergantian sibuk dengan ujian menuju kelulusan. Dan sudah tau endingnya bukan? Jungkook pergi meninggalkan Korea saat lulus.

"Apa benar jika aku mencintaimu? Bukan hanya terobsesi padamu hyung?" Tanya Jungkook pada dirinya sendiri dengan mata yang menatapi fotonya bersama Jimin.

"Jika aku memang mencintaimu, tolong katakan pada Tuhan untuk segera menikahkan kita. Aku tidak mau menjalin hubungan sementara sebagai kekasih, aku ingin menjadi suamimu langsung hyung." Ucapnya dengan senyuman kecil yang terlihat menyedihkan.

Jika saja ia bisa melupakan Jimin sehari saja, mungkin ia bisa mencari calon istri yang lain. Tapi ini sangat sulit di lakukan, Jimin selalu berada di pikirannya setiap detik.

Drrt drrtt.

Jungkook yang tadinya masih asik melamun sedikit menoleh ke meja kerjanya. Ponselnya menyala disana dan ada nama ibu dari Jimin di layar.

Jungkook segera mengangkat panggilan itu dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Hallo bibi? Ada apa?"

"Eum.. Jungkook, bisa datang ke rumah bibi sekarang tidak? Ini sangat penting."

Married Again [KookMin] [VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang