malam ini

74 14 10
                                    

Veera mengajak adel untuk ikut makan malam di rumah Vaano,ya sebagian untuk menghilangkan rasa canggung itu.

Veera,Adel,papah Vaano,bunda,tante Arini semua sudah siap di meja makan.

Vaano sedang mandi,tak tahu bila Veera datang karena di undang papah nya untuk mengobrolkan perjodohan Vaano dan Beby  sudah tertidur pulas di kamar Vaano.

Veera diam,tak mengucapkan apa-apa dia sangat takut. Tiba-tiba jemari lentik menggengam tangan Veera,iya tante Arini menggenggam tangan Veera sembari tersenyum.
Dan Veera hannya membalas senyumannya itu.

"Kamu yang namanya Veera?" Tanya dingin papah Vaano.

"Ii-ya om" balas Veera gugup.

Vaano turun,sembari mengacak-ngacak rambut nya yang basah itu. Vaano terlihat kaget,saat melihat Veera dan papah nya yang duduk di meja makan.

"Pah" panggil vaano menatap papah nya,tatapan itu seolah berbicara.

"Duduk deket Farah" papah nya tak menjawab,hannya menyuruh Vaano duduk dekat calon tunangannya itu.

Iya,Farahsyi Humaira ia adalah calon tunangan Vaano,anak rekan bisnis papah Vaano.

Vaano tak langsung duduk,ia menatap Veera terlebih dahulu,Veera mengerti lalau tersenyum dengan anggukan kecil nya.
Vaano duduk disamping Farah,Farah langsung tersenyum centil pada Vaano.

-

-

-
"Ayo makan" ajak tante Arini

"Iya tan" ucap Veera dan adel bersamaan

Vaano tak fokus pada makannya,ia terus menatap Veera.

"Veera,kamu bisa request butik untuk baju pengantin yang bagus tidak ya??" Papah Vaano berbasa-basi.

Ya,perkataan itu menggores sedikit hati Veera yang tenang ini.

"He'eh" Veera benar-benar gugup.

"Pah,apa-apa an si" Vaano menegur papah nya dengan wajah gusar.

"Papah kan cuma nanya Vaan.." balas papah nya tenang.

"Aku tau kok om,di Butik Endahstyle aja disana bagus baguss banget,ada gaun yang namanya gaun Adinda Amira kayanya cocok untuk Farah" Veera menjawab pertanyaan papah nya dengan lengkuangan tulus di dalam nya.

Tapi,yang Adel lihat tak seperti itu. Adel ikut merasakan apa yang Veera rasakan saat ini.

Papah Vaano mengganguk dengan senyum kecut nya.

"Saya boleh minta satu permintaan?dan saya akan turutu permintaan kamu juga" ucap papah Vaano yang membuat semua menoleh ke arah nya.

"Apa om?" Tanya Veera pelan

"Kamu jauhi Vaano,kamu boleh minta apa saja pada saya silahkan"

"Pah!" Vaano memanggil papah nya kasar.

"Apa Vaan?" Tanya papah nya menoleh ke arah Vaano

"Papah bisa ga berulah?papah mending kerja lagi aja deh,papah pulang cuma bikin suasana rumah jadi berantakan" ucap Vaano dengan tatap sinis nya.

"Farah akan pindah sekolah,di sma abadi papah harap kamu bisa jaga dia" ucap papah nya.

Papah Vaano tetap tenang,bergantian menatap Veera "lihat Veer,anak saya jadi seperti ini semenjak ia kenal kamu" lagi dan lagi.

Veera hannya diam,tak membuka bibir nya sedikit pun.

"Semenjak?memang nya papah tahu tentang Vaano?papah kan ga pernah merhatiin Vaano?ko papah bilang semenjak,gausah so tau pah." Balas Vaano mulai emosi.

Veeraaaaaaa~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang