bunda:)

109 13 0
                                    

Bisa dibilang baper tapi gabolee:(

Aku mencubit tangan Vaano yang sedang memandangi ku begitu fokus. "Gausa liatin mulu bisaa??" Tegur ku mengomeli Vaano,yang sedari tadi melamun dan soarot mata ke arahku.

"Ngga"ucapnya. "Ayo,sekarang beli higheels" ajak Vaano.

"Hah?itu sandal yang tinggu tinggi kek pohon kelapa itu ya?" Ucapku kaget

"Ga setinggu itu kali" jawab Vaano sambil terkekeh pelan.

"Sama aja tinggi,aku gamau aku gabisa pake sandal kaya gitu ribet,mending pake sneakers" ucap veera menolak ajakan Vaano.

"Sumpah,lo gapernah pake sandal kaya gitu?" UcapVaano kaget.

"Pernah,tapi abis itu kaki aku kecengklak dan aku gamau lagi!" Omelku. Vaano tak membalas apapun,dia hannya tertawa mendengar ceritaku.

"Ihh malah diketawain"

"Yauda yauda,gua gaakan maksa lo pake sendal setinggi pohon kelapa itu"ucap Vaano dan masih dengan tawa nya. Hufttt..

"Jadi aku pake apa? Tanyaku.

"Sepatu sandal" jawab Vaano jelas,aku hannya mengembang kan senyum di bibirku ini,karna tidak jadi pakai sandal aneh itu.

"Seneng?" Tanya Vaano sembari menaikan kedua alis nya itu berulang-ulang.

"B aja" jawabku cuek
....
Sampai di toko sepatu-

Sesampai nya disana,aku melihat sepatu sandal berwarna biru muda. Aku menyukai nya,di sepatu sandal itu,terdapat tali yang di hiasi bunga pinggirnya.

"Vaaaaaan,Vaanoooo" teriakku histeris memanggil Vaano,yang tengah sibuk melihat-lihat sandal.

"Apa?"balas Vaano lalu menoleh ke arahku.

"Yang ini ajaa!ya?ya?ya?" Pintaku dengan memasang pupy eyes lebay ini. Hahaa.

Vaano lalu mengambil sepatu sandal itu. "Bagus,lo mau?" Tanyaa Vaano "mauuuuuu" teriakku.

Vaano mengangguk dengan senyum kecilnya,dia nampak senang karna Veera sebahagia ini. "Polos dan sederhana" batin Vaano.

"Mba ini ya" tunjuk Vaano membayar sepatu sandal itu. Lalu pelayannya mengambil box untuk di di bungkus. "Gausa mba,langsung dipake aja"bilang Vaano sambil memegang sepatu sandal itu.

"370.000 ka" ucap pelayan itu. "Vaano lalu membayar dengan uang berwarna merah,4 lembar. "Kembaliannya simpen" kata Vaano kepada pelayan tersebut. "Terimakasi ka" balas pelayan itu ramah.

"Pake"perintah Vaano lalu jongkok untuk memakaikan ku sepatu sandal itu. Aku menjulurkan kaki ku kepada Vaano.

Entah,aku ikut merunduk memperhatikan Vaano dengan detak jantung yang tidak beraturan ini.

"Udah" ucap Vaano membuyarkan lamunan ku. Lah lah,ko ud selesai aja:v

"Mm-aakaa-sii" ucapku terbata-bata.

Aku menatap sepatu sandalku dengan senang. "Seneng?" Tanya Vaano "hm"aku hannya bergumam karna gengsi untuk bilang 'seneng banget'

"Oke saat nya kruma gue"

"Vaan,emang kenapasi aku harus dikenalin sama bunda kamu?" Tanyaku kepada Vaano

"Gasuka kenalan sama bunda gue?" Tanya Vaano sinis.

"Gagitu,bukannya gaseneng. Tapi aku malu" jawabku.

"Gue mau buktiin ke lo,kalo gue beneran 'cinta' dan 'sayang' sma lo. Gue akan serius,lo tau?gue gapernah suka sama cewe sedalem ini. Seserius ini. Dan gue yakin,lo bakal jadi milik gue,cepat atau lambat." Sambil menekan kata cinta dan sayang itu, kali ini tak bercanda benar-benar bicara menggunakan hatinya,dan memandang Veera dengan sangat serius.

Perlu diketahui,Veera sebelum nya sudah mengenal aldo,bahkan mereka berteman. Tapi lama kelamaan mereka sudah tak saling dekat karna pacarnya Vaano ehh,mantan dengg mantan Vaano yaitu Ghea,sangat posiesif. Ghea tak ingin Vaano memiliki teman perempuan satupun. Benar-benar mengekang Vaano. Mungkin ini jadi salah satu alasan yang bikin Vaano mutusin Ghea?'aku tak tahu'

"Eeeh' ayo" ucapku kaku.
...........................

Aku dan Vaano sudah diperjalanan,untuk pulang. Pulang kerumah Vaano.

"Lo cantik,cuma.." ucapan Vaano menggantung begitu saja.

"Cuma apa?"tanyaku penasaran

"Rambut lo harus di gerai" jawabnya.

"Ga,gue gasuka di gerai. Gue suka kaya gini,dan lo gausa ngatur ngatur penampilan gue!" Ucapku degan nada meninggi karna sebal dengan kata-kata Vaano.

"Maaf,gue ga ngatur-ngatur ko gue cuma ngasi saran Veer" ucap nya pelan, Vaano merasa bersalah dengan ucapannya tadi yang membuat, mood Veera tidak baik.

"Hm" gumamku.

~~
Tiba dirumah Vaano,Vaano mematikan mesin mobil nya. Tapi tak langsung membuka pintu mobilnya itu,dia mendekat ke arah wajah Veera,sangat dekat. Hingga membuat Veera sangat takut.

Lalu dia menarik beberapa helai rambut yang terikat dikunciram hitam milikku,lalu menariknya hingga ke arah depan,tepat di pipi Veera. Dia melakukan hal yang sama,pada rambutku sebelah kanan. Hingga model rambutku sekarang,sudah seperti cewe-cewe korea,haha.

Aku hannya diam,biarlah.

"Gini gapapa ya?" Tanya Vaano sesudah merapikan rambutku.

"Hm"

" yu turun" ajak Vaano.

~~
"Assalamualaikum bundaaaa,anak muu yang ganteng ini pulaaaang!!!" Teriak Vaano saat memasuki rumahnya,dan berada di ruang tamu.

Aku hannya menahan tawa melihat tingkah laku Vaano yang seperti ini. Haha.

"Assalamualaikum"ucapku pelan

Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya,yang sangat amat cantik. Ia adalah ibu Vaano. Wulandari nama nya,sangat cantik seperti wajah nya.

"Eh,iya Vaan kamu sama siapa?pacar nya ya?nah gini dong ajak pacar nya kenalan sama bundaa" ucap bunda Vaano

Belum sempat Vaano menjawab,Ibu Vaano langsung mengelak,menyuruh ku duduk. Bunda Vaano sangat ramah.

"Uda berapa lama pacaran smaa Vaano?semoga langgeng ya,nanti bunda ceritain tentang Vaano deh" ucap Bunda Vaano

...
Aku ingin meneteskan air mata ketika melihat bunda Vaano. Tak kuat,aku menangis di hadapannya.

"Loh,ko kamu nangis sayang?" Ucap bunda khawtir

Hayoo readerss tau ganih?kenapaaaa Veera nangiss???kenapa y?apaa karna Vaano?apa karna bund Vaano??

Ttp jadi readers nya Veeraaaa~ yaa!! Jangan lupa vote dan coment nya.
Kalian bisa bantu nyaranin aku,aku bakal terima saran dari kalian ko guys!!

Tunggu up lagi yaa!♡

Salam sayang!

Veeraaaaaaa~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang