KITA

69 13 4
                                    

"Vaanoooo" panggil Veera dari sana

"Hm" Vaano langsung menghampiri nya.

"Bener lho,suaranya menggema tuh liat saking keras nya suara aku burung-burung langsung pada berterbangan gitu haha"

"Katanya keberisikan ngedengerin kamu teriak haha" balas Vaano menjaili Veera

"Vaan,kamu ngapain ajak aku kesini?" Tanya Veera

"Gapapa,lo lagi ada masalah ga?" Tanya Vaano tiba-tibaa

"Engga"

"Yauda"

"Emang kalo lagi ada masalah kenapa?" Tanya Veera penasaran

"Teriak disini" balas Vaano

"Biar apa?"

"Biar lega"

"Ohh gituu"

"Veer" panggil Vaano dengan nada yang kali ini serius.

"Iya?"

"Gue sayang sama lo" ucap Vaano

Veera tertegun,tak tahu harus bagaimana. Veera hannya bisa mengulur senyum ny.

"Tetep ada buat gue ya ra?gue butuh lo" ujar Vaano.

Betapa bodoh nya Vaano?dia berbicara seperti itu,tapi belum memgambil keputusan soal perjodohan yang dipinta papahnya.

Veera tak membalas,Veera hannya menatap Vaano. Dan seketika itu juga,Vaano memeluk Veera.

Terasa,Veera membalas pelukan Vaano. Vaano mengeratkan pelukannya itu.

"Vaan" panggil Veera masih ada di pelukan Vaano.

"Iya"

"Aku juga sayang smaa kamu,jangan pergi ya?" Dengan nada bicaranya yang polos.

Vaano melepaskan pelukan itu,lalu mengangguk pelan tanda 'iya.'

"Gue harus cepet-cepet selesain masalah perjodohan yang papah pinta,gue gaboleh gini,bener kata Gerald kalo gue ga nyelesainn gue sama aja nyakitin Veera" batin Vaano.




------------🥀
Veera dan Vaano menghabiskan waktunya disana,berlari-larian,bersendau gurau,bahkan menumpahkan semua cerita disana.

Vaano,kali ini cowok itu memang benar-benar mencintai Veera.












"Yu Veer" ajak Vaano

"Yu kemana?" Tanya Veera

"Pulang" balas Vaano jelas

"Pulang?" Veera mengulang kata-kata itu,karena dia masih tengah asyik disana.

"Iya,kita ambil mobil. Kita jalannya pake mobil aja ya?pusing gue kena panaas" jelas Vaano

Ternyata Vaano gakuat panas haha,padahal latihan basket juga panas-panasan.

"Tapi latihan basket panas-panas kuat" -Veera

"Itu gue nahan pusing" balas Vaano

Veera memegang dahi Vaano,ya dahi cowok itu panas sekali.

"Yauda ayu" ajak Veera kali ini.

"Hm"

"Pake hoodie nya,nih" suruh Veera dan mengasih Vaano hoodie milik cowok itu.

"Iya"

Vaano dan Veera pulang,berjalan menulusuri jalan sepi,asri dna melewati jalanan kota.

Veeraaaaaaa~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang