terjepit oleh keadaan

72 16 4
                                    

Vaano terdiam,dia merasakan apa yang Galang saat ini rasakan.

Vaano dan Galang memasuki rumah besar ini.

"Sudah pulang Nak" sapa susanti,mamah Vaano.

"Iya"

Galang dan Vaano menyalimi punggung tangan Susanti. Lalu Galang langsung pergi menuju kamar,tanpa memperhatikan perempuan yang sedari tadi duduk di Sofa.

"Galang" panggil Susanti

"Hm"

"Ada Syantika,ajak ngobrol dulu" suruh Susanti

"Galang cape,mau istirahat" balas Galang cuek.

"Ayo Van" timpal nya lagi sembari mengajak Vaano.

Sesampai nya dikamar yang besar ini,ini kamar Galang mungkin kamar ini ukurannya sama dengan ruang tamu,hmm.

Vaano sedari tadi hannya diam,mungkin dia sedang memikirkan nasib nya. Pertunangannya,bunda nya dan terutama Veera. Vaano sedang mengingat kejadian tadi dirumah Veera,Vaano dan Veera sudah menjaga Hati. Tapi keadaan menjawab seperti ini. Hati dan pikiran Vaano sekarang sedang bertolak belakang,bergemuruh bingung.

"Van" panggil pelan Galang

Vaano tak menjawab dia hannya diam, mungkin melamun.

"Van" panggil Galang lalu menyenggol Vaao

Vaano bangun dari diam nya,lalu menoleh ke arah Galang.

"Paan" balas Vaano dingin.

"Gimana?" Tanya Galang dengan datar.

Vaano mengerti maksud Galang,sangat menegerti.

"Menurut lo?dan lo sendiri gimana?" Balas Vaano

"Gue belum tau,gue juga sama kaya lo Van. Gue cinta sama Adel" -Galang.

"Apalagi gue Lang Lang, gue udah jatuh cinta dalem sama Veera" timpal Galang.

"Gue pusing"-Galang

Galang merebahkan dirinya dikasur besar milik Galang.

Kamar Galang tak terkunci,Susanti masuk kedalam kamar besar ini.

"Ada apa mah" tanya Galang

"Temenin Syantika dulu nak,bisa?kasian dia sudah datang jauh-jauh tapi ga kamu ladenin" suruh Susanti

"Galang gamau" tolak Galang

"Nak,mamah tau kamu gasuka dia tapi tolong hargain dia dan papah"

"Apa papah pernah ngertiin aku?" Tanya Galang membuat Susanti diam.

"Galang sudah dewasa,biarin Galang memilih masa depan Galang sendiri,Galang bukan anak Tk yang diatur-atur lagi. Apalagi masalah cinta,cinta itu perasaan mah,disini Vaano yang ngejalanin kenapa mamah sama papah yang ngatur-ngatur?!" Gertak Galang panjang lebar.

Vaano diam,menundukan kepala. Mendengarkan kedua orang ini.

"Tapi ini yang terbaik buat kamu Lang,buat masa depan kamu" balas Susanti,mamah nya.

"Tapi ini bukan yang terbaik buat Galang mah"-Balas Galang

"Mamah juga sebenarnya ga ngekang kamu,ga mau kamu dipaksa seperti ini. Tapi papah Nak,papah yang mau. Ini semua demi keturunan,cuma kamu yang bisa nerusin perusahaan papah nanti. Papah Syantika itu rekan kerja bisnis papah" jelas Susanti

"Jadi kalian lebih mentingin perusahaan?dari pada anak?" Lagi lagi Galang berbicara,yang membuat hati Susanti tersentuh sendu.

"Hidup ini bukan semuanya uang mah,bukan semuanya harta." Timpal Galang

Veeraaaaaaa~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang