"gua Kevin.... Kevin Raditya"
"ehm gue Acha"balas Acha menjabat tangan nya dengan muka datar, mereka bersalaman lumayan lama sambil menatap satu sama lain, karena merasa tidak nyaman,Acha segera melepaskan tangan nya
Acha sekarang benar benar ingin berlari sejauh mungkin, agar tidak melihat wajah nya lagi
"yaudah gue lanjut latihan ya" lanjut Acha mengalihkan"iya.. semangat"balas Lisa dan Kayla bersamaan dan Acha hanya tersenyum tanpa melihat ataupun melirik cowok itu
Setelah selesai latihan Acha memilih ke ketempat yang sepi atau tempat biasa Acha untuk menenangkan pikiran nya, tadi Lisa dan Kayla sudah pulang karena ia menyuruhnya untuk tidak menunggu , di taman belakang sekolahan nya tempat yang sangat cocok untuk menenangkan pikiran nya karena adanya pohon yang sangat rindang membuat tempat itu sejuk sekaligus sepi tanpa gangguan, ia masih tak mengerti mengapa dia kembali setelah sekian lama Acha bisa move on dengannya dan tiba tiba datang dikehidupannya lagi, benar benar painful longing. Ia duduk dikursi yang ada ditaman itu lalu mengambil ponselnya lalu mulai memutar musik dengan menggunakan earphone nya, dan mulai melakukan ritual terlarang nya, yaitu melamun ia akan melakukannya saat pikiran nya sedang banyak masalah. Ia harus berlatih untuk pertandingan basket lalu tiba tiba orang yang dulu sangat ia sayangi datang dikehidupannya kembali
"hey"panggil nya membuyarkan lamunan nya dan refleks Acha melihat kepemilik suara itu.
"ck,ngagetin aja"balas Acha dengan pandangan kesal
"lo sih nglamun ditempat sepi kayak gini, kemasukan baru tau"ucap Rizal lalu ikut duduk disampingnya "mikirin apa sih lo?"
"enggak ada"balas Acha datar
"udah gak usah boong, gue bisa liat dari wajah lo"balas Rizal memandang wajah Acha
Acha segera memalingkan wajah nya "gak ada. Btw ngapain lo disini? Bukan nya lo harus latihan?" mengalihkan pembicaraan
"terus lo juga ngapain disini?gak latihan?"tanya Rizal balik
"udah selesai"balas Acha lalu fokus kedepan lagi
Rizal menarik salah satu earphone yang ada ditelinga Acha lalu memasang ditelinganya, Acha membelalakan kedua mata nya sambil berkedip beberapa kali karena perbuatannya Rizal tiba tiba."apaan sih lo"ucap Acha kesal karena tiba tiba menarik earphone nya tanpa bertanya terlebih dahulu.
"nah gue tau lo sekarang pasti lagi banyak masalah kan"ucap Rizal setelah mendengarkan musik yang diputar Acha
"gue.-gue cuma lagi mikirin pertandingan nanti"balas Acha menyembunyikan masalahnya
"santai aja kali, yang bakal bertanding bukan cuma anggota lo tapi gue juga. Jadi ngak usah ambil pusing, menang kalah itu gak berpengaruh yang penting kita bisa seneng pas main"jelas nya Acha hanya mengangguk mengerti, sepertinya Rizal tidak sepenuhnya Bad Boy tetapi juga penasehat yang baik.
"nih buat lo"lanjutnya memberikan sebotol air
"hm, makasih"balas Acha lalu segera meminumnya
17:45~
Setelah selesai latihan, ia berjalan sendirian menuju gerbang dan segera pulang karena hari mulai malam, tiba tiba langkahnya terhenti setelah ia melihat ada sesorang yang sedang berdiri sambil bersedekap dan menyandar di pagar tepat depan gerbang sekolah,entah mengapa Acha tak ingin bertemu dengan nya apalagi melihat wajahnya. Tapi bagaimana lagi ia tak bisa pulang jika tidak lewat gerbang depan karena kemungkinan gerbang samping sudah dikunci karena sudah hampir malam. Ia segera melangkahkan kakinya cepat saat melewatinya.
tetapi tak berhasil tangan nya ditahan oleh cowok itu lalu menarik tangan nya membuat Acha kehilangan keseimbangan nya, lalu ia segera memeluk Acha
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad And Cold
Teen Fiction"As cold the cold you, must have warmth on the other side of you" . . Sedingin dinginnya lo pasti ada kehangatan disisi lain lo ~Rizal I don't care ~Acha . {Rizal dan Acha} . Rizal adalah leader dari empat cogan yaitu Blackwhite grup yang dikenal di...