Mereka sampai tepat didepan rumahnya, Acha segera turun lalu segera berjalan setelah mengucapkan terima kasih ke Rizal tapi langkah nya terhenti saat Rizal memanggilnya..
"cha"
ia menoleh kebelakang melihat Rizal sambil menaikkan sebelah alisnya"hm?"balasnya singkat
"enggak, cuma mau bilang makasih"
ia mengkerutkan keningnya nya binggung"buat?"tanya nya datar
"tadi, dan maaf tentang luka..."ucapan nya terhenti saat Acha memotong pembicaraannya
"iya gak papa..."ujar nya
".....gue boleh masuk?"ujar Acha sambil menunjuk belakang dengan jempol nya
"iya.."balas nya
Acha berbalik dan tiba tiba badan nya menabrak badan seseorang membuatnya langsung mengelus elus hidung dan dahinya yang sedikit berdenyut, ia mendongak kan kepalanya melihat wajah nya, Defra memang segera menghampiri mereka saat mereka sedang mengobrol.
"ck kenapa sih lo muncul tiba tiba kayak setan"ujar Acha kesal"dia siapa?"tak membalas Defra malah bertanya
"temen gue"jawab Acha datar sedangkan Rizal hanya tersenyum tipis saat ditatap oleh Defra dengan wajah Cold nya
Defra beralih melihat adeknya, ia mengedipkan matanya beberapa kali dengan mulut sedikit terbuka melihat keadaan Acha
"lo kenapa?"tanya nya cemas sambil memegang kepala Acha dengan kedua tangannya"gak papa, cuma ada kecelakaan kecil tadi"balas nya melepaskan tangan Defra dan ia hanya mengangguk mengerti
"temen lo gak disuruh masuk dulu?"tanya Defra
Acha melihat ke Rizal lalu beralih menatap kakaknya dengan mata menyipit, Rizal melihat jam tangan nya sebentar lalu ia berpikir mungkin ini terlalu petang jadi ia menolak nya
"ehm gak usah kak, mau langsung pulang aja"balas Rizal sopan
"oh gitu, makasih ya udah nganter adek kecil gua"ujar Defra lalu mengacak pucuk rambut Acha dengan senyum jahil nya dan yang merasa langsung memukul lengan Defra kesal lalu segera masuk kerumah. Melihat Acha sudah masuk Defra kembali berbicara lalu memegang pundak Rizal
"kalo bisa tiap hari aja, karena sopir yang biasanya ngantar dia lagi pulang kampung ibunya sakit terus gua males dan capek antar-jemput dia"
"eh iya"balas Rizal nyengir
"yaudah, lo gak mau pulang?"tanya nya.
Gimana mau pulang orang lo dari tadi ngoceh terus-author :vRizal mengangguk lalu segera melajukan motor nya, dan Defra segera masuk kerumahnya ia tak menuju kamarnya tetapi menuju kekamar Acha lalu melihat manusia itu sedang tiduran sambil memainkan ponselnya, Defra menyandar didepan pintu sambil bersedekap
"yakin tadi cuma temen?"tanya nya sambil tersenyum jahil"hm"Acha membalasnya singkat tanpa melihat kearah lawan bicara
"tapi kayak nya dia baik, lo mending lupain aja tuh mantan kasian gua sama lo karena tiap hari ngebucin mulu, memang jomblo ngenes banget sih lo"ujar nya membuat Acha segera duduk lalu melihat Defra tajam
"lo ngajak war?..."tanya Acha dengan emosi yang ia tahan
"...dan tau aja lo sekarang dia juga sekolah diSma gue dan paling buruknya gue sekelas sama dia"lanjut nya
"hah beneran?.."tanya nya heboh
"...yaudah lo pindah sekolah besok"ujarnya dengan suara keras dan plus heboh banget membuat Acha menatapnya aneh kearahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad And Cold
Teen Fiction"As cold the cold you, must have warmth on the other side of you" . . Sedingin dinginnya lo pasti ada kehangatan disisi lain lo ~Rizal I don't care ~Acha . {Rizal dan Acha} . Rizal adalah leader dari empat cogan yaitu Blackwhite grup yang dikenal di...