Bangun

437 39 1
                                    

Paginya Hanbin terbangun dengan Lisa yang masih tertidur di hadapannya.

"Lalis bangun! Kita mau ke Rumah Sakit." ucapnya sambil mengelus pipi gadis itu.

Gadis itu akhirnya membuka mata dan berusaha untuk duduk di sofa.

"Mandi ya? Atau mau sarapan dulu?" tanya Hanbin.

"Mandi dulu."

Setelah mendengar jawaban Lisa, Hanbin langsung mengangkat tubuh gadis itu naik ke lantai atas menuju kamar Lisa.

"Kalo ada apa-apa panggil gue aja, gue tunggu di luar." kata Hanbin setelah memasukkan Lisa ke dalam kamar mandi.

Tidak lama setelah itu terdengar sahutan dari dalam kamar mandi yang menandakan Lisa sudah selesai mandi.

Selagi menunggu Lisa rapi-rapi, Hanbin lompat ke rumahnya dan ikut membersihkan dirinya. Setelah itu dengan segera langsung melompat kembali ke kamar Lisa.

"Kenapa pake baju kayak gitu? Ganti cepet!" kata Hanbin saat melihat Lisa sudah rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa pake baju kayak gitu? Ganti cepet!" kata Hanbin saat melihat Lisa sudah rapi.

"Ih, kok ganti sih? Emang salah apaan?" tanya gadis itu bingung.

"Gabole pokoknya, ganti cepet!" kata lelaki itu sambil menjatuhkan badannya di kasur.

"Merem ya! Awas lo ngintip!" ucap gadis itu yang hanya di balas deheman oleh Hanbin.

"Merem ya! Awas lo ngintip!" ucap gadis itu yang hanya di balas deheman oleh Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gini gapapa ya?" tanya Lisa setelah berhasil mengganti baju nya.

Hanbin pun mengangguk dan segera mengangkat gadis itu masuk ke dalam mobil. Ia juga sempat menaruh kursi roda milik gadis itu di bagasi mobil.

-

Sesampainya di rumah sakit, disana sudah ada Jisoo, Rose, June dan Chandra yang sedang menjaga Bobby.

"Gimana kondisi Bobby?" tanya Hanbin saat masuk ke dalam kamar inap milik Bobby.

"Kata dokter sih dia berhasil ngelewatin masa kritisnya, tinggal nunggu siuman aja." jawab June.

"Lo pada belum sarapan kan? Chand, lo beliin gih nih duitnya sekalian gue sama Lisa ya!" ucap Hanbin sambil menyodorkan beberapa lembar uang.

"Kalo beli bubur punya Lisa jangan pake kacang!" lanjut lelaki itu.

Setelah Chandra pergi, Lisa perlahan-lahan mendekati ranjang kakaknya dengan kursi roda. Memegang tangan milik Bobby dan mengusapnya.

"Cepet bangun bang, Lisa kangen..." katanya.

"Kak Jisoo abis sarapan lo pulang aja yaa, istirahat dulu. Gantian jaga bang Bobbynya." kata Lisa.

"Gapapa kok, gue gacape." jawab Jisoo.

"Bunda tadi WhatsApp gue katanya dia ambil flight pagi ini." kata Hanbin memberitahu.

Ceklek

"Yuhuuu! Gue bawa pisang goreng nih!" ucap Yoyo yang baru saja datang bersama dengan Jinan.

Berbeda dengan Jinan, lelaki itu langsung menghampiri Lisa dan memeluk gadis itu.

"Lo kemarin kemana aja sih Lis? Kita semua khawatir tau." tanya lelaki itu.

"Ga kemana-mana kok, bukti nya Bian bisa nemuin Lisa." jelas gadis itu sambil tersenyum ke arah Hanbin.

"Mana bang pisangnya? Gue mau dong!" kata Rose.

Akhirnya, mereka sarapan bersama setelah tak lama Chandra kembali dengan membawa 8 bungkus nasi uduk. Sebuah kebetulan karena membeli lebih 2 bungkus.

-

Hari sudah menandakan bahwa sebentar lagi matahari akan segera terbenam. Saat ini hanya Lisa yang terbangun di ruangan itu. Sisanya tidur baik di sofa maupun tergeletak di lantai seperti Yoyo dan Chandra.

Lisa masih setia mengusap-ngusap tangan kakaknya dengan lembut.

"Bang ayo bangun dong, Lisa mau liat abang senyum lagi, nyebelin, perhatian, dan sayang sama Lisa. Jangan pernah tinggalin Lisa bang. Ayo bangun!" gadis itu mulai meneteskan air matanya.

Air matanya terus membasahi tangan Bobby karena mengalir dengan derasnya.

"Ja-ja jangan na-nangis..."

Lisa pun mendongakkan kepalanya untuk melihat ke arah abangnya.

"Abang udah bangun? Jangan pernah tinggalin Lisa lagi walaupun cuman sebentar!" kata gadis itu.

Bahkan, sekarang gadis itu telah berdiri menggunakan satu kaki nya dan memeluk abangnya dengan susah payah.

Hanbin terbangun karena mendengar suara tangisan seseorang. Ia kaget saat melihat Lisa sedang memeluk Bobby dengan posisi berdiri.

Lelaki itu pun segera menghampiri Lisa.

"Lis duduk dulu ya, kaki nya belum sembuh kan." katanya sambil berusaha mendudukkan gadis itu.

Setelah itu Hanbin memencet tombol panggilan di samping kasur. Tak lama setelah itu, dokter masuk dan mengecek keadaan Bobby.

"Bunda udah sampe, Bian jemput bunda dulu ya di lobby." kata Hanbin setelah membawa Lisa keluar dari ruangan.

Lisa hanya menganggukkan kepalanya.

"Nan jagain Lisa!" kata Hanbin sebelum pergi menjauh.

"Ish, cuman ditinggal ke lobby aja kayak mau pergi jauh." dumelan Lisa terdengar oleh Rose.

"Berarti dia khawatir sama lo, semoga bang Hanbin balik kayak dulu lagi ya Lis!" ucap Rose.

"Lalis!" panggil seseorang dari jauh.

Itu bundanya. Sedang berlari menghampiri anak gadisnya dengan wajah khawatir.

"Sayang kaki kamu kenapa? Kamu ikutan kecelakaan sama Bobby waktu itu? Kok Bunda gatau?" tanya Suzy.

"Engga kok bun ini—"

"Maafin Bian ya bun, Bian gabisa jagain Lalis waktu itu..." ucapan Lisa dipotong oleh Hanbin.

"Gapapa Bi, lain kali berarti harus bisa jagain Lisa ya!" kata Bunda sambil mengusap rambut Hanbin.

Dokter dari dalam ruangan pun keluar setelah berhasil mengecheck keadaan Bobby. Besok pagi dikatakan Bobby sudah boleh pulang ke rumah karena kondisinya yang sudah membaik.

-

Maaf ga sempet lanjutin, authornya terlalu cepat tergoda bikin cerita yang lain soalnya. Padahal satu aja belum kelar hehe
/PLAK.

Yang lagi PAT dan sibuk skripsi semangat yuk! Kalian pasti bisa!🌈

JANGAN LUPA VOMMENTS NYA 😉

Tetangga || Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang