Lampu Merah

269 29 1
                                    

Gimana rasanya di ghosting sama author? Udah kayak di ghosting sama gebetan belum?

-

Hari ini rencananya Lisa, Bobby, bunda Suzy, dan Hanbin akan berziarah ke makam ayah. Entah kenapa Suzy sudah dua hari ini merengek ingin berziarah ke makam suaminya.

"Bunda, itu Bian udah dateng!" teriak Lisa ke arah dapur.

"Mana calon menantu kesayangan bunda? Sini Bi, kita makan siang dulu." ajak bunda dari dapur.

Pipi Hanbin bersemu merah karena dipanggil dengan sebutan 'calon menantu kesayangan'.

"Cepetan bodoh! Malah bengong." kata Bobby sambil menepuk punggung Hanbin.

"Enak aja, pacar aku paling pinter tau." bela Lisa.

"Iya iya bucin." balas Bobby malas.

Hanbin akhirnya mengikuti Bobby dan Lisa untuk duduk di meja makan.

"Bun, aku nanti ke makam naik motor ya?" kata Bobby.

"Iya terserah kamu aja." jawab Suzy.

"Dek, ikut naik motor yuk sama abang." ajak Bobby sambil mengedipkan matanya.

"Gabo—"

"Iya aku mau naik motor aja sama abang." Lisa memotong omongan Hanbin.

"Kok gitu sih Lis?" tanya Hanbin.

"Emang kenapa? Aku gaboleh naik motor sama bang Bobby emang?" tanya Lisa balik.

"Ya boleh sih..." balas Hanbin.

Lisa dan Bobby terkekeh karena berhasil mengerjai Hanbin untuk satu mobil dengan 'calon mertua' nya itu.

-

"Lis kamu seriusan naik motor sama Bobby?" tanya Hanbin saat ingin masuk ke dalam mobil.

"Iya aku mau pacaran dulu sama bang Bobby, dadah sayang." kata Lisa sambil mengecup pipi Hanbin kemudian meninggalkan lelaki itu sambil tertawa.

Bobby mengendarai motornya di belakang mobil milik Hanbin.

"Itu bunda sama Bian kira-kira lagi ngomongin apa ya dek?" tanya Bobby.

"Gatau juga bang, jangan-jangan ngomongin nikahan aku kali ya." balas Lisa sedikit berteriak di belakang.

Sedangkan Hanbin di dalam mobil sedang keringat dingin karena hanya berdua saja dengan calon mertuanya itu.

"Makasih Bi kamu udah lakuin permintaan bunda waktu itu buat ga jauhin Lisa." kata Suzy.

"Justru Bian minta maaf bun waktu itu Bian ada niatan mau jauhin Lisa." balas Hanbin.

"Gapapa sayang, kamu pasti punya alesan kan?" ucap Suzy.

Hanbin hanya diam tidak berani membuka mulutnya.

"Bun tapi kalo aku emang gabisa jagain Lisa gimana?" tanya Hanbin akhirnya.

"Bisa kok, tunggu aja ya." balas Suzy sambil tersenyum.

"Hah?" tanya Hanbin bingung.

"Bunda jadi kangen sama ayah." kata Suzy.

"Kan dikit lagi ketemu bun." balas Hanbin.

"Iya memang sepertinya dikit lagi ketemu." ucap Suzy dengan tatapan kosong.

"Maksud aku bukan ketemu gitu bun—"

"Engga kamu bener, perasaan Bunda juga waktunya sebentar lagi." potong Suzy.

Hanbin diam dan berusaha berpikir apa yang terjadi dengan calon mertuanya itu.

Tetangga || Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang