"gue mau ambil minum dulu, ya." ucap dira parau, lalu berjalan cepat menuju meja panjang yang diatasnya terdapat makanan dan minuman.
dan saat dirinya berniat mengambil salah satu gelas, tangan seseorang juga terjulur di sampingnya; membuat dira menolehkan kepalanya.
"mas vernon?"
vernon melebarkan matanya, "dira!?"
vernon dengan segera memeluk dira, mengusap punggung wanita tersebut sebelum akhirnya menjauhkan badan dengan senyum lebar.
"apa kabar lo?"
"baik, kabar mas vernon sendiri?"
vernon mengangguk, "baik juga."
"sama siapa ke sini? mas moonbin sama mas seungkwan?" tanya dira, meminum minuman yang ternyata coca-cola.
"sama seungkwan doang. moonbin gak bisa dateng soalnya sinbi mau lahiran." jawab vernon yang sukses membuat dira tersenyum.
yah, setidaknya mas moonbin berakhir bahagia dengan mbak sinbi.
"oh ya–liat nih, dir!" kata vernon sembari memperlihatkan jari manis di tangan kirinya yang kini tersemat sebuah cincin, tentu saja hal ini membuat dira membulatkan matanya.
"aNJIR? SAMA SIAPA!?" teriak dira tertahan, excited dengan berita tentang kakak kelasnya yang kini akan melaju ke jenjang yang lebih serius.
"sama siyeon,"
dira makin membulatkan mata, "siyeon? siyeon park?!"
"iya!"
wanita itu menatap vernon takjub; tak menyangka jika pria berdarah amerika itu akan menikah dengan siyeon si gadis hits dari kelas ipa. bahkan jika dipikir-pikir, hubungan mereka terbilang langgeng meskipun keduanya harus berhubungan jarak jauh mengingat vernon melanjutkan studinya ke negeri paman sam.
"wah selamat! kapan nikahnya?"
vernon mengusap dagunya, "bulan depan kalo gak ada halangan. bisa dateng gak lo, dir?"
"kurang tau juga gue, mas. gue bisa kesini juga karena dikasih jatah libur." ucap dira yang dibalas gumaman tak terima dari vernon.
"padahal gue mau ngundang lo sama jeno, tau!" senyuman yang tadinya terpatri di wajah dira pun hilang setelah mendengar nama itu, "oh iya, lo udah ketemu dia belum?"
wanita itu menggelengkan kepala, "engga...dia gak dateng kayaknya..."
"hah masa sih? sayang banget..." dira hanya bisa mengangguk kaku, "lo sama dia sendiri gimana?"
dira menggidikkan bahunya, "udah lost contac dari awal kuliah."
seolah paham, vernon kembali berucap. "biar bisa move on?"
"bisa dibilang gitu, sih–"
"tapi apakah lo udah bener-bener move on dari dia?"
ingin sekali dira mengangguk atau sekedar berkata iya sebagai balasan seperti apa yang dirinya lakukan saat haechan bertanya hal yang sama. namun semuanya seakan berubah, kepercayaan diri yang dimiliki dira seolah menguap begitu saja sehingga membuatnya pun ikut bertanya: sudah benar-benar move on kah dia?
atau ia hanya meyakinkan diri bahwa dirinya sudah berhasil meskipun kenyataan berkata sebaliknya.
pun dira hanya bisa menjawab, "gue juga gak tau, mas."
vernon mengangguk paham, lalu menepuk pundak dira–menenangkan wanita yang kini tengah meminum kembali minumannya hingga tak tersisa.
"mas vernon..." panggil dira, "apakah gue terlihat berhasil move on dari jeno?"
pertanyaan tersebut membuat vernon mengerutkan dahinya.
"kalo lo sendiri, lo merasa udah berhasil, gak?" tanya vernon balik. dira terdiam, matanya menatap gelas di tangannya lamat-lamat.
apakah dirinya berhasil?
jawabannya jelas tidak.
"engga..."
"engga apa?"
"gue ngga berhasil, mas. sama sekali." balas wanita tersebut, tersenyum miris dengan kenyataan. "gue yakin kalo gue berhasil, padahal nyatanya engga sama sekali."
vernon menatap dira iba. jika dihitung-hitung, sudah hampir lima tahun dira mencoba melupakan jeno. namun pada akhirnya wanita yang ia kenal sejak kelas sebelas itu mengaku kalah terhadap perasaannya sendiri.
"gak apa dir. wajar kok, apalagi dia cinta pertama lo."
dira menganggukkan kepalanya lemah, lalu kembali mengisi gelas miliknya dengan minuman yang lain.
vernon sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya. ia pun mengedarkan pandangannya ke penjuru auditorium hingga matanya menangkap sesosok pria; membuatnya berkali-kali menepuk pundak dira dengan brutal.
dira yang kebingungan dan penasaran pun segera mengikuti arah pandang kakak kelasnya yang terpusat pada pintu utama auditorium tersebut–heran apa yang vernon lihat hingga menepuk pundaknya sedemikian rupa.
–dan napas wanita itu seketika tercekat, tangan dinginnya tanpa sadar mengepal karena apa yang baru saja ia lihat barusan.
---
halo semua, apa kabarnya? semoga hari kalian baik dan menyenangkan, ya!
sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih atas antusiasme teman-teman akan cerita ini, seneng banget rasanya ngebaca komentar kalian selama cerita ini berjalan🥰💚
oh ya, aku mau memberi sedikit berita kalau love again bakal aku update seminggu sekali setiap hari rabu.
jadi sampai bertemu rabu depan teman-teman!💚💚💚

KAMU SEDANG MEMBACA
love again // jeno nct [✓]
Fanfictionsetelah lima tahun, akhirnya dira sukses menyelesaikan kuliahnya dan kini menjadi bagian team kreatif salah satu televisi swasta terkenal indonesia. dan saat dirinya menerima undangan untuk datang ke acara reuni sma, dirinya kembali dipertemukan den...