epilog

1.9K 277 26
                                    

nuansa putih dan emas yang tampak mewah juga elegan menjadi tema pernikahan mas vernon dan siyeon hari ini.

dira yang menyempatkan diri untuk datang ke acara resepsi pernikahan kakak kelasnya tersebut berjalan menuju gedung yang alamatnya tertara di undangan. disampingnya sendiri, jeno terlihat menawan dengan baju batik hitam-oranye serta celana bahan berwarna hitam; warna yang sama dengan kebaya yang dikenakan oleh dira.

selepas mengisi buku tamu, mereka berdua memasuki tempat resepsi yang dipenuhi oleh para tamu. lagu milik yovie and nuno yang dibawakan oleh band pengiring mengalun dengan lembut saat dira dan jeno menaiki panggung untuk bersalaman sekaligus foto bersama dengan kedua mempelai seperti tamu-tamu di depan mereka.

"lah anjir jadi dateng lo!" ucap mas vernon girang saat melihat wajah familiar di depannya. dira sendiri hanya tertawa pelan, lalu memeluk kakak kelasnya tersebut. "gue kira lo gak bakal dateng!?"

"iya, gue sempetin dateng, nih! selamat ya atas pernikahannya!" balas wanita itu.

"sama siap–lah jeno!?" mas vernon kini menatap jeno dan dira secara bergantian, membuat dira tertawa karena wajah kebingungan pria berdarah amerika tersebut.

"halo, mas." sapa jeno, lalu segera menyalami kakak kelasnya tersebut saat dira menyalami sekaligus memberikan selamat kepada siyeon.

"selamat ya, siyeon!"

"terima kasih, dira." balas wanita itu. siyeon sendiri tampak begitu cantik dengan balutan gaun putih dan emas tersebut, tentu saja dira jadi speechless soalnya cakep banget manusia yang satu ini!

"udah jadi?"

"hah? jadi apa?" dira yang tidak menangkap maksud siyeon pun balik bertanya, wanita itu tertawa.

"ya elo sama jeno."

"oh," dira mengusap tenguknya, kalau dihitung sih sudah hampir tiga minggu mereka menjalin hubungan. "udah heheheh,"

siyeon lagi-lagi membalas dengan tawa anggunnya, "langgeng ya kalian berdua, cepet nyusul juga."

"amiin!" bukan, ini bukan dira yang membalas, namun jeno yang menunggu giliran untuk menyalami mempelai wanita. setelah foto bersama, dira dan jeno pun turun menuju tempat di mana makanan disajikan.

"mau makan?" tanya jeno.

dira menggeleng, tangannya meraih gelas berisi minuman yang tak jauh dari tempat mereka berdiri, "aku udah makan tadi di kost."

jeno menaikkan salah satu alisnya, tangannya sibuk mengambil piring dan beberapa makanan yang disajikan, "diet kamu?"

"iya..." jeno langsung melotot setelah mendengar balasan dira barusan, membuat dira tertawa. "becanda, jeno. aku gak diet kok!"

"kaget aku," gumamnya. setelah itu mereka berdua duduk di kursi yang disediakan. beberapa wajah familiar sempat dira mau pun jeno tangkap, kebanyakan sih anak ipa mengingat siyeon adalah salah satu murid dari kelas ipa.

"suatu saat kita yang bakal duduk disana." bisik jeno tiba-tiba, membuat wanita itu merinding karenanya.

mencoba untuk tetap tenang, dira menjawab, "duduk dimana emang? di bagian penerima tamu?"

"harus banget dijelasin maksud omongan aku tadi apa?" tanya jeno, tangannya melingkari pinggang dira dan membawanya ke pelukan pria itu.

tanpa dijelaskan pun sebenarnya dira sudah paham ke mana arah perkataan jeno beberapa saat yang lalu. tetapi aneh rasanya jika harus membalas secara langsung mengingat hubungan mereka yang bahkan belum seumur jagung tersebut.

"e–engga, sih..."

"kalau aku ngelamar kamu, kamu bakal jawab iya gak?"

dira menatap sekitar kecuali jeno, menyembunyikan semburat merah yang mungkin saja mengalahkan warna blush-on nya. "tergantung,"

pria itu tersenyum miring, lalu mengecup pipi wanitanya tersebut tanpa peduli orang-orang di sekitar mereka.

"ayo nikah sekarang kalau gitu–"

"sembarangan!"










----- the end -----

love again // jeno nct [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang