1.3

2.1K 339 27
                                    

dinda🐯
keluar gak lo yang kemaren berantem sama jeno!!!!!

 

dira mendengus sesaat setelah dirinya membaca chat dari dinda lewat grup. ngomong-ngomong soal 'pertengkaran' wanita itu dengan jeno, haechan segera memisahkan mereka berdua saat pria itu mendapat info dari salah satu panitia reuni yang melihat aksi jambak-menjambak antara dira dan jeno. tak terlalu memalukan, sih, namun melihat jeno yang mengerucutkan bibirnya selama seharian cukup membuat dira terhibur.

salah sendiri sok dingin, batin wanita itu.

dira mengaduk teh yang baru saja ia seduh, lalu membawa cangkir bergambar cony kesayangannya tersebut ke ruang tamu. rumah terasa sepi karena kedua orang tuanya tengah berkunjung ke rumah kerabat, membuatnya kini ditemani oleh televisi yang menampilkan berita serta laptopnya yang sedari tadi menyala.

ponselnya sendiri masih setia memunculkan notifikasi dari aplikasi whatsapp dimana teman-temannya sedang ramai sore ini–kebanyakan membahas tentang reuni kemarin. mata dira tanpa sengaja melirik notifikasi yang lagi-lagi muncul, kali ini dari dinda yang mengirimkan foto.

penasaran, ia pun mengambil ponselnya dan mendownload foto-foto yang dikirimkan dinda.

beberapa foto-foto mereka bersepuluh, selfie, dan foto candid lainnya. setelah itu beberapa foto mereka dengan perkumpulan haechan dan anak-anak dari kelas lain. terakhir foto bersama sesuai kelas waktu itu.

dira pun menelusuri foto-foto yang terdapat dirinya. semuanya tampak bagus serta status whatsapp worth-y hingga ia mendapati foto dirinya dan teman-teman prianya.

haechan, renjun, jaemin, mark, sanha, dan dirinya tampak biasa saja. tetapi jeno? cukup membuat dira ingin berteriak saat itu juga.

ya bagaimana tidak, dengan senyum lebar serta eye smile-nya, jeno kelewat tampan di foto yang sedang wanita bersurai hitam itu lihat.

"makan apa dia sampe seganteng ini?" gumam dira kepada layar ponselnya. menghela napas, wanita itu menjauhkan benda pipih yang masih menampilkan foto close-up jeno di layar tersebut.

merebahkan diri di sofa, dira pun memejamkan matanya–mengistirahatkan diri dengan tidur sebentar sembari menunggu kedua orang tuanya kembali, dan juga mencoba menghilangkan jeno dari pikirannya.




⭐⭐⭐




"...dira,"

"bangun nak, itu hp kamu bunyi terus dari tadi."

dira mengerjapkan kedua matanya, lalu mencoba meraih ponsel bercase hitam yang lumayan jauh dari jangkauan hingga tanpa sadar dirinya terguling dari sofa dan merasakan dinginnya lantai. setelah berhasil, wanita itu melihat siapa yang menelponnya di jam tujuh malam.

hendery. yang menelponnya saat ini adalah hendery.

wow, dira sesaat lupa dengan pria tampan tersebut selama berada disini.

"halo der?" sapa dira setelah menerima telpon temannya tersebut.

"lama banget ngangkat telponnya ih dira," sungut dery di seberang telpon.

wanita itu mengusap wajahnya, masih setengah sadar. "gue baru bangun tidur..."

"oH SORRY-SORRY! GUE NGEBANGUNIN LO, YA?!"

"gak apa, santuy." balas dira, "ada apa der?"

"gak apa. kangen aja gue ih biasanya ngisengin, eh yang diisengin malah ngilang seminggu." ucap dery, terdengar juga suara orang-orang di seberang yang wanita itu yakini adalah para kru.

"cari lah yang bisa diisengin. kayak yujin kru i-pop misalnya." saran dira, hendery mendecih.

"kagak ah, belom gue isengin malah guenya ada kali dijambak sama dia!"

"ya lo mau siapa? dedek-dedek magang gemes?"

"cuma remahan gue mah buat anak magang..." dira hanya bisa mendnegus. pamor hendery diantara anak magang lumayan tinggi; apalagi dengan wajah yang tampan, karakter unik, dan sifatnya yang baik. jika diranking, mungkin dia bisa berada di nomer empat atau lima. tapi hendery tetaplah hendery yang merasa dirinya biasa saja.

gak tau aja ni orang, batin dira.

"gak kerja?"

"iya, cuma gue melipir buat nelpon lo." mendengar balasan hendery, dira menaikkan kedua alisnya.

"sekangen itu lo sama gue sampe ngebelain nelpon..."

"ya iyalah gue kan–" belum selesai dery berucap, sebuah teriakan yang memanggil nama hendery mengintrupsi sambungan telpon mereka. dari suaranya sih bisa dira yakini bahwa yang berteriak barusan adalah mbak sooyoung.

"mampus lo," ucap dira.

"anjir–yaudah gue tutup dulu. bye dir, love you, muah!"

"bodo amat der, bye!" sambungan telpon pun terputus setelahnya. dira menggeleng pelan, lalu berjalan menuju dapur dimana mamanya tengah menyiapkan makan malam.

wanita paruh baya itu sendiri melirik putri semata wayangnya sekilas, setelah itu berucap, "siapa yang nelpon, dek? pacar?"

"sembarangan." gumam dira sembari mencuci cangkirnya, "tadi temen kerja doang, bukan pacar."

"kamu udah dua lima, masa gak mau nyari pacar, sih?" tanya mamanya, ingin tahu dengan jawaban anaknya.

dira sendiri hanya menggidikan bahu, "engga tau, masih gak mau nyari juga sih..."

"astagfirullah," mama menyebut, "diomongin tetangga apa gak malu?"

"aku nyari pacar kan buat diri aku sendiri, bukan buat nyenengin tetangga." balas dira telak, wanita yang hampir menginjak umur lima puluh itu sendiri hanya bisa melongo.

"mama jodohin sama jeno lama-lama." ucap mamanya pasrah, kembali fokus dengan masakan di hadapan beliau; tak peduli dengan anaknya yang kini ganti melongo. "oh iya, ngomong-ngomong jeno, tadi mama ketemu sama dia."

"ya terus?" tanya dira pura-pura tidak peduli, aslinya mah...kepo...

"ya lagi nganter ibunya belanja. abis itu sempet ngobrol bentar." cerita beliau, "kalo diperhatiin, makin ganteng ya dia. mama sampe pangling, loh."

"dari sma mah emang udah ganteng dia."

"ya tapi sekarang makin ganteng gitu loh, dek!" katanya, "kamu tuh kalo bahas jeno kayak gak tertarik gini, deh. apa jangan-jangan kamu maunya sama haechan!?"

MAKIN SEMBARANGAN KALO NGOMONG!?

"astagfirullah hal adzim," kini ganti dira yang nyebut, tak lupa menggelengkan kepala karena kayaknya mamanya ini mau melihat perang dunia ketiga secara langsung.

fyuh, membayangkannya saja sudah membuat dira ngeri.

ponsel yang dira letakan di ruang tamu berbunyi beberapa kali, menandakan adanya beberapa chat yang masuk. setelah mengeringkan kedua tangannya dengan serbet, wanita dua puluh lima tahun itu berjalan mendekati meja dimana ponselnya tergeletak.

dan saat melihat siapa yang membombardir aplikasi whatsappnya, dira mendengus.

"panjang umur lu chan," gumamnya saat melihat nama haechan, lalu segera melihat isi chat yang pria itu kirimkan.



haechan🐻
dir, kuy mantai
bareng anak-anak yang lain
sama temen-temen lo juga







---

hai, akhirnya aku update juga huhuhu
kalian apa kabar? jangan lupa jaga kesehatan, ya!


oh ya, udah pada nonton halo! indonesia school-nya 127 belum? haechan asdfghjkl banget aku hampir oleng😭😭😭😭😭 gak tau lagi dah kalo dream bikin konten serupa huhuhu😭😭😭😭

sampai jumpa di chapter selanjutnya temen-temen😭😭😭🤝

love again // jeno nct [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang