XII

3.4K 153 1
                                    

Setelah Chika selesai mandi,Jinan mengajak Cindy dan Chika jalan² ke mall. Jinan sengaja mengajak mereka ke mall untuk menyenangkan Cindy dan Chika sekaligus untuk membelikan Chika kado ulang tahun.
Dengan perut yg sudah membesar karena kandungannya memasuki usia 9 bulan Cindy masih kuat berjalan².
Setelah mendapatkan apa yg Chika mau,Jinan mengajak mereka pulang.
"Kok pulang?" kata Chika
"Nanti sore kita jalan² lg kamu bobok siang dulu, kasian juga tuh mamah nya pasti kecapean"
"Aku gpp kali Ji kalo mau jalan² lg"
"Kita pulang skrng nanti sore kita jalan² lg"
"Yaudah deh yuk sayang pulang dulu terus bobok siang ya habis itu kita jalan² lg oke?"
"Iya deh,gendong" Chika merentangkan kedua tangannya kepada Cindy
"Udah mau masuk sd kok masih minta gendong"
"Aaaaaa mamaaaah gendong Chika capek jalan" rengek Chika
"Gendong nya sama papah aja yuk,kalo sama mamah kasian dedeknya"
"Sini belanjaannya mamah yg bawain"
Chika memberikan barang² yg tidak terlalu banyak itu kepada Cindy.
Jinan menggendong Chika
"Aduh udah makin berat aja nih anak papah"
"Kan Chika tiap hari makan nasi sama minum susu papah jadi badan Chika makin berisi,iya nggak kak?" kata Cindy
Chika menganggukkan kepalanya
Sesampainya dirumah,Cindy merasakan tendangan sang bayi,membuat nafasnya terasa berat karena diafragmanya tertekan. Cindy merasakan perutnya mengencang,Cindy langsung jatuh terduduk dilantai. Jinan yg melihat itu langsung menghampiri Cindy.
"Cin are you oke?"
"Perut aku sakit Ji kayanya aku kontraksi"
"Kita kerumah sakit skrng ya,tapi aku telfon Febi dulu buat nemenin Chika"
Cindy sudah merasakan kontraksi yg datang silih berganti sejak pagi,kontraksi nya semakin lama semakin sering. Jinan menuntun Cindy untuk berbaring di sofa kemudia ia menelfon sang adik
"Kamu masih bisa tahan kan Cin? Febian bentar lg kesini kok"
"Iya Ji bisa kok"
Tak lama terdengar suara motor Febian
"Feb titip Chika dulu ya gue mau ke rumah sakit"
"Siap bang gue bakal jagain Chika"
"Chika sama om dulu ya,papah mau nemenin mamah dulu"
"Mau kemana?"
"Mau ketemu sama dedeknya"
"Chika mau ikut"
"Nanti Chika nyusul sama om Febi ya?"
"Nanti om Febi ajakin jalan² deh Chika mau nggak?"
"Iya deh"
"Yaudah feb gue pergi dulu ya"
"Iya bang ati²,semoga persalinannya lancar kak"
"Amiiin makasih feb"
Cindy dan Jinan kemudian langsung menuju rumah sakit.

Saat ini cindy sedang berada di dalam ruang persalinan. Jinan dengan setia menemani cindy ia selalu berada disamping cindy menggenggam tangan cindy dan memberikan semangat untuk cindy.
"Ji sakit"
"Sabar ya sayang kata dokter bukaan nya blm lengkap terus ketubannya juga blm pecah kamu yg sabar ya" jinan mencium kening cindy
Beberapa saat kemudian dokter datang untuk mengecek keadaan cindy
"Permisi bu cindy saya cek dulu ya"
Dokter tersebut mengecek bukaan cindy dengan memasukkan tangannya ke jalur lahir cindy
"Ahhh sssshhhh" cindy meringis kesakitan saat tangan dokter tersebut memasuki vaginanya
"Bukaannya sudah lengkap kita tinggal tunggu ketubannya pecah"
"Ji sakit banget"
"Tahan ya sayang kamu pasti kuat"
Byur
Air ketuban cindy sudah pecah
Cindy pun merasakan sakit yang luar biasa
"Ssssssshhhhh aaaaahhhh sssssaakkkiiiitttt"
Sudah hampir 1 jam Cindy mengejan namun tidak ada  hasilnya,bayinya masih betah di dalam perut Cindy.
Cindy terus mengejan hingga akhirnya ia berhasil mengeluarkan bayinya
"Alhamdulillah bayinya sudah lahir,bayinya laki² sehat dan sempurna tanpa kurang satu apa pun" ucap dokter tersebut
"Alhamdulillah makasih sayang" jinan mengecup kening cindy
"Selamat pak bu bayi nya laki-laki"
Dokter tersebut membersihkan bayi Cindy dan Jinan.
"Akhirnya anak kita udah lahir sayang"
"Huh huh iya ji,aku udah nggak kuat"
"Cin jangan gitu aku sama anak² masih butuh kamu"
"Aku capek banget ji" Cindy memejamkan matanya
"Cin bangun Cin jangan tinggalin aku aku mohon" Jinan menggoyang² kan tubuh Cindy
Plak
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Jinan
"Aduh kok ditampar sih?"
"Lagian berisik banget orang mau tidur dulu juga,nggak tau orang capek apa" omel Cindy
"Ya maap aku kan ga tau kalo kamu mau tidur,kirain mau pergi selamanya"
"Nggaklah aku kan masih mau nemenin kamu liat anak² kita tumbuh"
Setelah itu Cindy dipindahkan ke ruang rawat,kini Cindy sedang menyusui bayinya
"Chika pasti seneng karena skrng dia punya temen buat main "
Chika tidak ikut ke rumah sakit,Jinan menitipkan Chika pada mamah dan adik² ny,awalnya Chika tetap ingin ikit bersama Jinan dan Cindy namun setelah Febi membujuk Chika dan berjanji akan mengajak Chika jalan² ia pun mau.
"Kamu mau kasih dia nama siapa Ji?"
"Namanya Gabriel Angelo Putra Safaraz"
"Panggilannya?"
"Iyel"
"Selamat datang ke dunia pangeran kecilnya mamah" ucap Cindy pada bayinya yg masih asik meminum ASI nya.

"Mamaah paapaah"
Itu adalah suara Chika yg baru saja datang bersama Febi.
"Astaga ner bener ye anaknya Cindy suaranya nggak bisa dikontrol"
"Heh anak kamu juga tuh"
"Hehehe maaf terkadang aku suka lupa"
"Parah lo bang,jangan² pas lo nanem benih lo lg mabok ya makanya lupa" ucap Febi yg baru muncul dari balik pintu
"Enak aja ya nggaklah"
"Kok bisa lupa?"
"Marahin aja tuh Feb kakak kamu"
"Siap laksanakan"
"Udah² lo marah² nya ntar aja kalo udah dirumah,kasian anak² gue noh lg pada tidur"
"Wih anak lo cakep banget bang" kata Febian yg meliha bayi Jinan yg kini tertidur disamping Kiri Cindy.
"Iyalah bapak nya aja keren gini,ya pasti nurun ke anaknya" ucap Jinan dengan PD nya
"Iyain aja dah bang,ngeliat anak lo gue jadi pengen bikin juga bang"
"Heh kuliah aja dulu yang bener ntar kalo udah bener lo nikahin tuh si Rifa terus ajakin bikin"
"Siap bos,gue pulang dulu ya"
"Kok buru² banget Feb?"
"Iya kak soalnya mau ngerjain tugas kelompok jadi harus pulang skrng"
"Mamah sama gito kemana?"
"Mamah arisan,gito latihan futsal,yaudah kalo gitu gue balik dulu bang,kak aku pulang dulu ya"
"Iya hati² makasih ya feb udah nganterin dan jagain Chika jadi ngerepotin"
"Iya kak sama² nggak ngerepotin sama sekali kok,Febi malah seneng bisa main sama Chika,yaudah aku pulang dulu bang kak"
"Chika,om pulang dulu ya nanti kita main lagi oke"
"Oke dadah om"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Papah gendong,Chika mau liat dedeknya"
Jinan menggendong Chika
"Chika seneng nggak punya adek?"
"Seneng pah,Chika jadi punya temen kalo di rumah"
"Kakak udah makan blm?" tanya Cindy
"Udah tadi sebelum kesini om ebi ngajakin Chika makan bakso"
"Chika tadi kemana aja sama om Febi?"
"Jalan² ke mall"
"Lah ke mall lg padahal baru pulang dari mall"
"Di mall ngapain kan tadi habis dari mall sama papah sama mamah" kata Jinan
"Main timezone terus Chika dibeliin sepatu buat sekolah sama boneka"
"Yg beliin siapa?"
"Sepatu dibeliin om ebi kalo boneka di beliin sama tante Rifa"
"Jalan² sama tante Rifa juga?" tanya Cindy
"Iya"
"Bilang makasih nggak sama tante Rifa nya?"
"Iya Chika bilang makasih"
"Pinter anak mamah"
"Boneka sama sepatunya mana coba papah liat"
Chika meminta Jinan menurunkannya,kemudia ia berjalan menuju kursi,tempat dimana ia meletakkan kado dari om nya dan dari pacar om nya
"Nih" Chika memberika sebuah bingkisan berisi sepatu dan boneka kepada Jinan
"Bagus sepatu sama boneka nya,Chika tadi kerumah oma?"
"Iya tadi habis nganterin tante Rifa pulang terus ke rumah oma dulu habis itu kesini"
"Chika bobo siang dulu yuk,nanti malem pulang aja ya bobo nya sama oma atau om" kata Jinan
"Nggak mau Chika mau disini,Chika mau sama mamah"
"Chika pulang dulu ya kan besok harus sekolah,nanti pulang sekolah kesini lagi,oke?" Cindy berusaha membujuk Chika agar mau tidur dirumah omanya
Akhirnya Chika pun mau menuruti ucapan Cindy dan Chika pun tertidur karena lelah keliling mall.

Keluarga CiNanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang