XXXIX

1.2K 90 2
                                    

"Aku barusan dapet kabar kalo salah satu karyawan di perusahaan aku melakukan korupsi,perusahaan aku kehilangan uang dalam jumlah yg banyak dan katanya perusahaan aku juga punya banyak hutang sama bank"

"Jadi perusahaan kamu bangkrut?"

Jinan menganggukan kepalanya. Cindy menutup mulutnya dengan sebelah tangannya,ia tak percaya perusahaan yg suaminya bangun dari nol harus bangkrut.

"Mulai besok juga kita udah nggak boleh tinggal di sini lagi karena rumah ini bakal disita sama bank"

Cindy benar benar syok mendengar ucapan Jinan,ia tak menyangka semua ini terjadi pada keluarga nya.

"Kamu yg sabar ya Ji,aku bakal selalu ada di samping kamu. Aku bakal selalu support kamu. Kita bisa mulai semuanya dari awal" kata Cindy yg berusaha menguatkan Jinan padahal dirinya juga merasa sangat syok

"Makasih ya Cin,kamu wanita yg baik kamu mau nerima aku apa adanya aku jadi nyesel karena udah khianatin kamu"

"Sssttt nggak usah di bahas,yg lalu biarlah berlalu sekarang kita harus pikirin kita mau tinggal di mana setelah kita pergi dari rumah ini"

"Untuk sementara waktu kita tinggal di rumah Mamah dulu sampe aku dapetin rumah yg nyaman buat kita tinggalin"

"Iya Ji"

"Yaudah sekarang kita beres beresin baju kita karena besok rumah ini harus bener bener udah kosong"

Ini merupakan cobaan yg sangat bagi mereka. Tetapi mereka yakin mereka akan mampu melewati semuanya bersama sama.

Setelah membereskan semua barang barang mereka,Jinan memutuskan untuk pergi dari rumah itu sekarang juga. Jinan mengajak Cindy dan Bintang menuju rumah Mamah nya Jinan,Veranda.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Veranda. Mereka ke rumah Veranda menggunakan Mobil online.

"Cin kamu nggak papa kan kalo kita hidup sederhana tanpa rumah mewah tanpa mobil?"

"Aku mau Ji asalkan sama kamu dan anak anak"

"Kamu nggak bakal ninggalin aku kan?"

"Ya nggak lah"

"Kali aja kamu mau ninggalin aku gara gara aku udah nggak punya apa apa,kaya di sinetrin sinetron"

"Astaga Jinan,kamu kebanyakan nonton sinetron jadi gini kan. Kamu denger ya,aku ini bukan cewek matre jadi aku nggak bakal ninggalin kamu walaupun kamu nggak punya uang"

"Makasih Cin"

Kini keduanya sudah sampai di rumah Veranda. Jinan memencet bell yg ada di rumah Veranda.

"Jinan Cindy kalian mau kemana kok bawa bawa koper segala?"  Veranda terkejut melihat kedatangan anak dan menantunya yg membawa barang barang mereka

"Kita masuk dulu yuk kalian jelasinnya di dalem aja"

Veranda mengajak Jinan dan Cindy menuju ruang tv. Disana ada Chika dan Iyel yg sedang menonton tv.

"Mah Pah kok barang barang Chika sama Iyel di bawa kesini semua?"

"Papah mau jelasin semuanya"

Jinan pun mulai menjelaskan semuanya pada mereka.

"Ya ampun Ji kok bisa sih?"

"Jinan juga nggak tau Mah,tiba tiba ada yg ngasih tau Jinan kalo perusahaan yg selama ini Jinan bangun dengan keringat sendiri bangkrut karena salah satu karyawan ada yg korupsi"

"Kamu yg sabar ya sayang. Semoga yg melakukan korupsi bisa mendapatkan hukuman yg setimpal"

"Amiiin,Jinan Cindy sama anak anak boleh kan Mah tinggal disini untuk sementara waktu?"

"Tentu boleh,bila perlu kalian tinggal di sini selamanya biar Mamah ada temennya"

"Jinan pengen mandiri Mah,Jinan nggak mau ngerepotin Mamah"

"Yaudah kalo itu yg kamu mau Mamah nggak maksa. Nanti Mamah bakal bantuin kamu cari rumah untuk kalian tempatin"

"Makasih Mah. Chika Iyel nanti kalian mau kan tinggal di rumah yg sederhana,tanpa mobil,tanpa ac dan tanpa barang barang mewah lain?"

"Iyel mau Pah asal Iyel bisa bareng terus sama Mamah Papah Kakak sama dedek"

Walaupun usian Iyel baru menginjak angka 8 tahun,namun Iyel mampu berpikir secara dewasa. Iyel juga mampu mengerti keadaan orang tuanya.

"Iya Pah Chika juga mau"

"Makasih ya sayang"

Jinan sangat bersyukur karena mempunyai anak anak yg sangat pengertian seperti mereka.

Karena hari sudah malam,mereka pun memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh mereka.

Keesokan hari nya Jinan langsung pergi mencari rumah baru untuk mereka tinggali.

Setelah berkeliling akhirnya Jinan menemukan rumah yg pas untuk mereka tinggali.

"Permisi Pak,Bapak pemilik rumah ini?" tanya Jinan pada Bapak bapak yg sedang berdiri di depan rumah tersebut.

"Iya Mas ini rumah saya mau saya jual,Mas nya berminat untuk beli rumah saya?"

"Kalo boleh tau berapa pak harga nya?"

Bapak tersebut memberitahukan harga rumah nya yg akan ia jual kepada Jinan. Bapak tersebut juga menjelaskan fasilitas apa saja yg ada di rumah tersebut.

"Bagaimana Mas apakah Mas mau membelinya?"

"Sebentar Pak saya tanyakan pada istri saya dulu"

"Silahkan Mas"

Jinan pun langsung menelpon Cindy untuk meminta persetujuan dari Cindy.

Setelah Jinan mendapatkan persetujuan dari Cindy,Jinan pun langsung mematikan sambungan telfonnya.

"Saya beli rumah ini Pak"

Jinan langsung membayar rumah tersebut,Jinan membayarnya menggunakan uang tabungan yg ia tabung untuk masa depan anak anak nya.

"Ini Mas kuncinya,Mas bisa menempati rumah sekarang juga"

"Terima kasih pak"

"Sama sama kalo gitu saya permisi dulu"

Setelah bapak itu pergi,Jinan masuk ke dalam rumah untuk melihat keadaan di dalam rumah. Rumah tersebut sangat nyaman untuk di tempati,di dalam nya terdapat 2 kamar,1 kamar mandi,ruang tamu,ruang keluarga dan dapur. Di belakang rumah tersebut juga terdapat lahan yg cukup luas yg bisa digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman.

Setelah puas melihat lihat,Jinan langsung pulang ke rumah Ibu nya.

Sesampainya di rumah,Jinan langsung membicarakan perihal kapan mereka akan pindah ke rumah tersebut bersama Cindy dan anak anaknya.

Mereka sepakat untuk menempati rumah baru mereka esok hari. Untuk hari ini Jinan beserta istri dan ketiga anaknya,menginap di rumah Veranda.

Keluarga CiNanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang