V

5K 231 4
                                    

Beberapa bulan kemudian.
Kini usia kandungan cindy sudah memasuki bulan ke 9 itu artinya tinggal menghitung hari lagi cindy akan melahirkan. Jinan juga semakin protektif kepada cindy,cindy tidak merasa risih ia malah merasa senang karena sekarang jinan lebih banyak menghabiskan waktu bersama nya di rumah.
Saat ini jinan dan cindy sedang menikmati udara sore hari dari balkon kamar mereka,dengan posisi jinan yg tiduran dan menjadikan paha cindy sebagai bantal.
"Ji aku pengen jalan² deh" ucap cindy,tangannya mengusap² kepala jinan
"Kamu mau jalan² kemana?"
"Aku pengen ke maldives"
"Nanti ya kalo dedeknya udah lahir kita ke maldives bertiga"
"Aku jadi nggak sabar liat dia lahir"
"Aku juga nggak sabar banget ngadzanin dia"
"Oh iya kamu udah nyiapin nama buat dedeknya ji?"
"Udah dong"
Jinan dan cindy telah mengetahui jenis kelamin bayi mereka,bayi mereka berjenis kelamin perempuan
"Siapa namanya?"
"Rahasia,kasih taunya nanti aja kalo udah lahir"
"Hih pelit banget kan aku mamahnya"
"Gpp dong kan aku papahnya"
"Tapi aku yg mengandung dia yg selalu bawa dia kemana pun aku pergi"
"Tapi kalo nggak ada aku,dia nggak bakal ada di dalam perut kamu"
"Kalo nggak ada kamu kan ada orang lain,aku nikah sama orang lain terus orng itu ngasih kehidupan di dalam sini" ucap cindy menunjuk perutnya
"Yaudah sana nikah aja sama orang lain jangan sama aku"
"Becanda sayang hehehe,hati aku udah terkunci hanya untuk kamu jadi nggak akan ada yg bisa masuk ke hati aku selain kamu"
"Gemes banget istrinya siapa sih?"
"Istrinya Jinan Safaraz Pratama Putra Tanumihardja"
Jinan dan cindy tertawa bersama,mereka menghabiskan waktu berdua di balkon sambil bercerita tentang banyak hal.

*********

Pagi hari,cindy sedang menyiapkan sarapan untuk jinan,namun tiba² perutnya terasa sakit
"Aaaahhhhh.....sssssshhhhhh" cindy merasakan tendangan yg cukup kuat dari bayinya
Jinan yg baru turun langsung menghampiri cindy.
"Kamu kenapa cin?"
"Gpp ji tadi tiba² dedeknya nendang kuat banget"
"Dedek jangan nakal ya jangan buat mamah sakit,kalo udah mau keluar cari jalan keluarnya pelan² ya sayang" jinan berbicara dengan perut cindy,ia mengusap perut cindy lalu mencium nya
"Aaaahhhhh dedeknya nendang lg ji"
"Kayanya dia seneng deh aku elus² kaya gini"
"Sarapan dulu yuk ji,nanti kamu telat ke kantornya"
"Kamu lupa ya hari ini kan aku nggak ngantor"
"Oh iya aku lupa,pantesan kamu masih pake boxer gini,yaudah ayo sarapan dulu"
Mereka berdua menikmati sarapan mereka.

Selesai sarapan jinan dan cindy langsung menuju kamarnya,rencananya hari ini mereka akan bermalas² an. Di dalam kamar cindy menonton drama dari laptopnya sedangkan jinan sibuk bermain game online di ponselnya. Saat sedang asik menonton drama korea cindy merasakan perutnya mulas seperti ingin buang air besar. Cindy turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya menuju toilet yang ada di dalam kamarnya.
"Mau kemana cin?"
"Mau ke toilet bentar ji"
Cindy masuk ke dalam toilet sedangkan jinan melanjutkan aktivitasnya bermain game.
Cindy membuka celana dalam nya,disana nampak sedikit bercak darah. Cindy segera keluar dan mengganti pakaian. Jinan yg melihat cindy berganti pakaian langsung menghentikan aktivitasnya kemudia bertanya kepada cindy.
"Kenapa cin?"
"Kayanya aku mau melahirkan hari ini deh ji" ucap cindy kemudian ia menghampiri jinan dan berbaring disamping nya
"Coba aku cek dulu bukaannya"
Jinan bangun dari tidurnya kemudian memposisika badannya di depan vagina cindy. Jinan menyingkap daster yg dipakai cindy,ia juga menurunkan sedikit celana dalam cindy. Setelah itu,jinan memasukkan jarinya ke jalur lahir cindy,cindy yg merasa tangan jinan memasukibliang lahirnya,sedikit meringis menahan sakit
"Baru bukaan 1 ini bakalan jadi hari yg panjang buat kita,lebih baik kamu istirahat aja dulu. Cindy menuruti ucapan jinan,ia mulai memejamkan matanya dan tertidur.
Pukul 11.00 cindy terbangun dari tidurnya,ia merasakan kontraksi datang,rasa sakit kontraksi itu sangat menyiksanya,punggungnya terasa sakit,dan perutnya terasa mengencang. Jinan mengusap perut cindy dengan gerakan memutar keatas dan kebawah.
Vagina cindy terasa panas,ia belum merasakan bayinya bergerak turun ke panggul karena bukaan masih memasuki tahap pembukaan 3.
"Yakin mau lahiran dirumah aja? Nggak mau ke rumah sakit?"
"Aku yakin ji"
"Yaudah kalo gitu" jinan pasrah ia tidak bisa memaksa kehendak cindy. Memang dari awal kehamilan,cindy menginginkan ia lahiran dirumah saja.
Tak lama terdengar suara pintu kamar jinan terbuka,disana terlihat veranda,mamah jinan. Veranda menghampiri anak dan menantunya. Tadi jinan memberi tahu veranda bahwa cindy akan melahirkan,mendengar itu veranda langsung menyelesaikan urusannya dan segera menuju rumah cindy dan jinan untuk membantu menantu kesayangannya melahirkan. Veranda datang dengan beberapa peralatan yg akan ia butuhkan saat membantu cindy melahirkan. Dahulu veranda merupakan seorang dokter kandungan jadi ia sudah biasa menangani orang yg akan melahirkan.
"Udah bukaan berapa?"
"Baru bukaan 3 mah"
Pembukaan cindy terbilang sangat lambat. Veranda menyarankan agar jinan merangsang istrinya untuk memercepat bukaan. Jinan melaksanakan perintah sang ibu,kini ia duduk dibelakang cindy,cindy menyandarkan tubuhnya di dada bidang jinan. Jinan mulai memainkan dan memijat payudara bengkak milik cindy.
Cindy merasakan kontraksi yg lebih kuat dari sebelumnya. Veranda memasukkan jarinya ke lubang vagina cindy,bukaannya sudah memasuki tahap 8.
"Nggggghhhhhhh sssssssaaaa.....kkkkkkiiiiiiittttt" cindy merasa ingin mengejan namun veranda melarangnya,karena bukaan nya belum lengkap dan ketubannya belum pecah.
Satu jam berlalu,cindy dari tadi merasakan sakit yg luar biasa,namun bayinya masih betah berada di dalam perutnya.
Beberapa menit kemudian
Cindy merasakan air ketubannya sudah merembes membasahi seprei kasurnya
"Aaaaaahhhhhh ooooooouuuuuuccccccchhhhh"
Veranda memeriksa jalur lahir cindy,ternyata bukaannya sudah sempurna.
"Kalo ada kontraksi yang kuat kamu boleh mengejan,jangan teriak karena itu bakal ngabisin tenaga kamu" ucap veranda memandu cindy.
"Ngggggggggggggghhhhhhhhh Ssssssshhhhh aaaaahhhh sssssaakkkiiiitttt"
Cindy berusaha mengatur nafasnya yg tersenggal-senggal,ia menunggu kontraksi selanjutnya datang.
Kontraksi datang lagi,cindy pun kembali mengejan
"Ngggggggggggggghhhhhhhhhhh......aaarrrrrrggggggghhhhh sssssaaaaa......kkkkkkiiiitttt" cindy sudah berusaha sekuat tenaga namun bayi nya blm mau keluar juga.
"Ngggggggghhhhhhhhh......aaaaaahhhhhhh.....huhhhh....huuuuuhhhhhh" cindy kembali mengejan dan
Plop
Akhirnya cindy berhasil mengeluarkan kepala bayinya,perjuangan cindy masih belum berakhir,ia masih harus mengeluarkan tubuh sang bayi. Cindy merasa sangat lelah dan merasa sudah tidak kuat lagi. Namun,bisikan² semangat dari jinan membuatnya seperti mendapatkan energi kembali.
Cindy kembali mengejan saat kontraksi datang
"Aaaaaaaahhhhhhhh.......sssssaaaaakkkkkkiiiiitttt ji" tangan cindy mencengkram kuat tangan jinan,kuku² panjangnya membuat lengan jinan lecet dan sedikit mengeluarkan darah.
"Semangat sayang kamu pasti bisa,sebentar lagi ketemu sama dedeknya" ucap jinan tepat ditelinga cindy
Dengan sekali tarikan nafas,cindy kembali mengejan

"Oeeeeekkkkkk oeeeeekkkkkkk....."
Terdengar tangisan bayi di seluruh penjuru ruangan. Cindy berhasil mengeluarkan buah hatinya.
"Selamat ya sayang bayi kalian terlahir sehat dan sempurna tanpa kurang suatu apapun,dia sangat cantik persis seperti ibunya" ucap veranda
Veranda membersihkan bayi itu terlebih dahulu sebelum memberikannya pada cindy untuk disusui. Setelah selesai,veranda meletakkan bayi mungil itu di dada cindy.
Cindy menangis terharu,bayi yg selama 9 bulan berada di perutnya dan selama 2 bulan ini mengganggu tidurnya,akhirnya kini sudah terlahir kedunia,melengkapi kebahagiaan keluarga kecil cindy dan jinan. Tak sadar jinan juga menitikkan air matanya,ia beberapa kali mengecup puncak kepala cindy sambil beberapa kali mengucap rasa syukur.
Cindy merasakan kontraksi datang kembali,ia kemudian mengejan untuk mengeluarkan plasenta. Setelahnya veranda membersihkan vagina cindy yg berlumuran darah.
"Terima kasih sayang,udah mau berjuang untuk melahirkan malaikat kecil kita"
Jinan mengecup kening cindy dengan penuh kasih sayang.

Keluarga CiNanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang