021 🔫

540 65 12
                                    



SECRET AGENT




Park Jiyeon terlelap dalam tidur nya. Bahkan sang kekasih sudah bangun terlebih dahulu dan saat ini sedang asyik memandangi wajah gadis nya. Jungkook tersenyum dan membelai rambut Jiyeon. Mengecup pelan kening nya agar tak terbangun.

Hari sudah pagi. Beruntung karena hari ini adalah hari Minggu. Jadi nya mereka bebas mau bangun kapanpun. Jungkook tidak tega membangunkan Jiyeon karena dia yakin. Gadis nya pasti lelah setelah pertarungan panjang mereka tadi malam.

"Jiy, andai kau tahu bahwa aku adalah seorang mafia. Apa kau masih menerima ku?" Jungkook bertanya saat Jiyeon masih tertidur. Dia yakin Jiyeon tidak akan mendengar ucapan nya.

"Kisah cinta kita rumit. Aku tidak mau kau mati di tangan Jaehyun. Dan aku harus melakukan sesuatu agar bisa menyelamatkan mu dari nya." Jungkook beranjak. Ya, memang ini yang harus dia lakukan. Ini adalah satu-satunya cara agar hidup Jiyeon kembali di pegang oleh Jungkook. Satu-satunya cara agar Jaehyun tak lagi mengincar Jiyeon nya.

Ya, Jungkook harus melakukan nya. Ya, dia harus membunuh Hyunjin sekarang juga.

+

+

+

"Oppa, kau mau kemana?"

Jungkook menolehkan pandangan nya ke arah ruang tamu. Disana ada Somi yang sedang duduk memakan sarapan nya. "Ah kapan kau datang?"

"Semalam? Aku pulang dengan Hyunjin. Memang nya kenapa?"

Mendengar nama Hyunjin membuat Jungkook termenung. Dia lupa, jika Hyunjin adalah cinta nya Somi. Jungkook makin kasian saja pada hidup nya. Tapi ini adalah cara satu-satunya agar hidup Jiyeon tidak lagi dalam bahaya.

"Oppa?"

"Ah, aku pergi keluar sebentar!"

Segera mungkin Jungkook berlalu dari sana. Somi sendiri sudah mengabaikan dan kembali melanjutkan makan nya.

+

+

+

Hyunjin, baru saja menyelesaikan tugas sekolah nya pagi ini. Dia berjalan keluar namun seketika langkah nya terhenti karena melihat Yeji di depan nya.

"Yeji?"

Wajah nya terlihat kusut, seperti habis menangis. Hyunjin jadi penasaran kenapa sampai mata adiknya memerah. "Ada apa dengan mu?"

Yeji yang berusaha keras menahan tangisan nya akhirnya memeluk sang kakak dan menangis disana. "Hiks, oppa ... "

Sungguh Hyunjin paling tidak bisa melihat sang adik menangis. "Eomma, di-dia meninggalkan ini untuk kita hiks." Yeji kembali menangis, kali ini di iringi dengan isakan. Membuat Hyunjin mengelus rambut nya.

Lalu melepas pelukan Yeji. "Apa ini?" Hyunjin menatap buku note di tangan Yeji. Miris, ibunya ternyata mempunyai diary saking kesepian nya di istana presiden.

𝑆𝑒𝑐𝑟𝑒𝑡 𝐴𝑔𝑒𝑛𝑡 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang