SECRET AGENT
"Wah kau pandai sekali bermain piano." Sosok Jae kecil mendatangi Jiyi kecil yang sedang bermain piano milik nya. Gadis kecil itu seperti nya telah hafal setiap nada yang Jae ajarkan pada nya.
Jiyi tersenyum pada Jae. Dia mempersilahkan Jae duduk di samping nya. "Ya, karena kau yang mengajariku." Jiyi mengelus rambut Jae. Hingga membuat anak lelaki itu malu.
"Ayo bermain bersama," ajak Jae. Dia memainkan piano nya. Setelah nya Jiyi mengangguk dan mengikuti permainan Jae. Tangan kedua nya begitu fasih memetik nada piano dengan telaten.
Kenyataan nya mereka adalah dua pemain piano kecil yang hebat. Yang sama-sama tersenyum lewat nada yang mereka mainkan.
Mereka tertawa bersama saat Jae ternyata salah memainkan nada piano. Mereka terlihat bahagia satu sama lain.
Jae tersenyum melihat Jiyi yang tertawa karena diri nya. Jae bangga pada dirinya sendiri karena bisa membuat orang lain senang. Jae tidak ingin kehilangan sosok Jiyi. Jae ingin terus bermain bersamanya hingga dewasa nanti.
Tapi sayang. Jae harus mengikhlaskan Jiyi nya pergi setelah mendengar kabar jika ibu nya meninggal dan Jiyi pergi dari rumah.
Sejak saat itu. Jae kecil patah hati, dia selalu menunggu Jiyi di ruangan piano nya tapi Jiyi tak kunjung kembali hingga Jaehyun tumbuh besar. Lama-kelamaan seiring berjalannya waktu Jae melupakan sosok gadis kecil yang telah mengisi relung hati nya. Hidup nya kembali suram dan menoton.
+
+
+
Krass
"Suara apa itu?" Saking terkejutnya, Jiyeon bangkit dari sofa yang dia duduki saat ini. Wajah nya terlihat cemas. Begitupun Mingyu di samping yang saat ini masih duduk nyaman.
"Ada apa Jiyeon?" Mingyu menatap Jiyeon yang terlihat cemas.
"Kau dengar sesuatu oppa?"
Mingyu mengangguk. Tapi dia memilih mengabaikan. "Sudahlah biarkan saja, mungkin itu suara kucing."
"Tidak, nyawa Hyunjin dalam bahaya. Aku akan segera kembali," segera mungkin Jiyeon berlari. Sudah pasti dia menuju kamar Hyunjin.
Sampai di depan kamar Hyunjin, Jiyeon tidak melihat keanehan apapun.
Krass
Jiyeon semakin mendengar suara tersebut. Bulu kuduk nya semakin berdiri saja saat terlihat tak ada orang sama sekali.
Jiyeon melihat kesana-kemari. Dia memperhatikan jalan sekitar. Sampai akhirnya mulut nya di bekap dari belakang. Hingga Jiyeon tidak bisa berteriak ataupun meminta tolong.
Seketika tubuhnya oleng. Seperti nya orang yang tengah membekap mulut nya saat ini mencampurkan obat bius hingga Jiyeon pingsan.
Ruangan serba hitam menyapa indra Park Jiyeon. Tangan nya memijit pelipisnya yang terasa sakit. Kepala nya begitu pening. Dia baru ingat jika ada yang membekap mulut nya tadi. Dan sekarang, ada dimana dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑆𝑒𝑐𝑟𝑒𝑡 𝐴𝑔𝑒𝑛𝑡 ✓
عاطفيةInspirate by @𝑪𝒂𝒎𝒃𝒓𝒊𝒂𝒏𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅 Cinta telah mengalahkan segalanya, termasuk rasa ingin membunuh yang di miliki Jeon Jungkook dan misi tersembunyi Park Jiyeon.