𝑆𝑒𝑐𝑟𝑒𝑡 𝐴𝑔𝑒𝑛𝑡 ✓

015 🔫

SECRET AGENT

Brakkk

"Katakan pada ku! Kau kan yang menolong nya semalam?"

Jung Jaehyun terlihat memukuli Jungkook di dinding kamar mandi. Bahkan memar merah sudah tercetak di pipi pemuda Jeon itu.

Tak ada satu orang pun disana karena ini sudah jam pulang. Jungkook tak bisa melawan. Karena tangan nya sedang terluka.

"Apa maksud mu, aku tidak mungkin mengkhianati ayah mu." Jungkook berusaha menyembunyikan tangan nya yang di perban.

Jaehyun malah menyeringai, sudah dia duga Jungkook akan menyembunyikan tangan nya yang terluka. Lekas, dengan kasar Jaehyun menariknya. Hingga perban di tangan Jungkook terlihat. "Ini buktinya," ucap Jaehyun.

Brakkk

Jaehyun mendorong tubuh Jungkook ke pinggir dengan rasa emosi nya hingga tubuh Jungkook menimpa lantai. "Dasar pengkhianat! Kau menyukai gadis itu 'kan?"

"Tidak," elak Jungkook. Padahal dalam hatinya dia berkata iya.

Jaehyun memutar malas bola matanya. Si Jeon ini memang pandai berakting. Dia melonggarkan dasinya dan duduk di lantai. Langsung menarik kerah seragam Jungkook begitu saja.

Tangan kiri Jungkook berusaha melepaskan tangan Jaehyun. Namun Jaehyun terlalu kuat. "Dasar pembohong!" Jaehyun melepaskan cengkraman nya begitu keras. Tangan kanan nya terangkat menunjuk seorang Jungkook yang tidak lagi berdaya di hadapan nya. "Lihat saja, tidak lama lagi kau akan melihat mayat Jiyeon di depan mata mu!" Ancam Jaehyun dengan cepat bergegas pergi dari sana.

Jungkook bangkit. Tangan kiri nya mengepal kuat. Dia tidak akan membiarkan Jaehyun membunuh ataupun menyentuh gadis nya. Ya, dia akan menyingkirkan Jaehyun terlebih dahulu sebelum Jaehyun menyingkirkan Park Jiyeon dari bumi ini. "Kau yang akan aku singkirkan terlebih dahulu Jae, lihat saja."

Tak di sadari. Sedari tadi, ada seseorang yang mengintip dan mendengarkan seluruh pembicaraan Jaehyun dan Jungkook dari kamar mandi sebelah. Sungguh, dia bingung entah apa yang terjadi. Dia sulit mengartikan segala yang di maksud.

+

+

+

Park Jiyeon, baru saja menemani Yeonjun belanja kebutuhan rumah. Mereka sudah memasuki rumah saat ini. Kebetulan Yeji yang membukakan pintu.

"Sini, biar aku bantu." Yeji berniat mengambil alih belanjaan di tangan Yeonjun. Namun lelaki itu malah menjauhkan nya. "Tidak usah, aku bisa sendiri." Katanya.

Melihat kelakuan dingin sang adik pada Yeji. Jiyeon diam-diam tersenyum. Lekas gadis itu menyikut perut sang adik dan berbisik padanya, "sudah, jangan jual mahal begitu. Yeji menawarkan bantuan tuh," goda Jiyeon.

Yeonjun hanya acuh dan melesat pergi. Yeji sangat kecewa dengan sikap Yeonjun pada nya. Kali ini ada apa? Apa masalah nya masih sama seperti kemarin saat di sekolah? Dimana Yeonjun marah karena Hyunjin yang terus saja menghajarnya tanpa henti dan itu berimbas pada hubungan Yeji dengan Yeonjun.