Istri yang Terbuang

Anindya 14.2

Laki-laki paruh baya itu menatap tajam Andre. Bola matanya merah menyala. Andre menangkap jelas adanya aura kebencian dan dendam.

Ya, Pak Ujang dalang dari sebagian besar masalah yang timbul di keluarga Adiningrat. Surya Dinata—nama asli laki-laki paruh baya tersebut.

Ia merupakan adik tiri dari Hendra Adiningrat—ayah Andre.

Lahir dan tumbuh dari keluarga yang minus figur ayah, membuat Surya tumbuh menjadi anak yang keras. Menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Termasuk merekayasa kematian Hendra.

Siang itu, Surya mendatangi Hendra. Ia memaparkan dan membuka jati dirinya. Kurangnya bukti, membuat Hendra tak serta merta percaya begitu saja. Surya marah, menganggap Hendra ingin menguasai harta keluarga Adiningrat. Terjadi pertengkaran antara dua kakak beradik yang untuk pertama kalinya bertatap muka.

Merasa berhak atas sebagian kekayaan Adiningrat, Surya meminta Hendra untuk mengeluarkan bagiannya. Namun tanpa adanya dokument yang memperkuat tuntutan Surya, mustahil bagi Hendra memenuhi tuntutan tersebut.

Surya mulai bersiasat. Melalui orang kepercayaan Hendra, ia berhasil menggelapkan sebagian aset dan mengambil alih beberapa anak perusahaan Adiningrat grub Company.

Tak mau hubungan darah hancur karena harta, Hendra memilih diam dan tak memperpanjang masalah. Perlahan Hendra membenahi perusahaan, berusaha bangkit dari kerugian yang cukup besar.

Namun, Surya tak berhenti begitu saja. Amarah dan dendamnya membuat ia gelap mata. Lagi dan lagi berusaha menjatuhkan Hendra. Hendra mulai waspada. Tak mau jatuh dan terperosok di lubang yang sama, ia mulai selektif dalam memberikan kepercayaan pada bawahannya.

Suatu malam, Surya berhasil mengintimidasi Hendra. Nyawa anak dan istrinya menjadi taruhan. Di bawah tekanan ia menandatangani pengalihan saham dan kepemilikan perusahaan.

Tak cukup sampai disitu, melalui orang bayaran ia merancang kematian Hendra sebagai akibat dari kecelakaan tunggal.

Andre masih ingat, saat itu ia berusia sembilan tahun. Kematian sang ayah membuat ibunya menjadi jauh. Tak ada waktu lagi untuk bermain bersama. Hari-hari dilewati Andre tanpa belaian dan sentuhan sang ibu. Hanya Mbok Nah yang selalu setia mendampingi dan menggantikan sosok Ratih yang mulai menghilang dari ingatan Andre kecil.

Tangerang, 28 Mei 2020