Anindya 13.4

7.4K 456 9
                                    

Andre menghembuskan napas yang mengeluarkan kepulan asap. Tangan kanannya tak henti menyodorkan batangan nikotin yang dijepit sela jarinya. Bibir itu terus menghisap tembakau bergantian dengan khamar melewati tenggorokannya.

Mata elang itu mulai memerah. Dengan sempoyongan ia bangkit dari kursi, meninggalkan hingar bingar club malam yang akir-akir ini menjadi langganannya.

Sebaris nama terus terucap dari bibir yang bergetar. Kerinduan dan kekecewaan membuat lelaki ini  hancur, hingga alkohol menjadi pelampiasannya.

Ridwan yang menunggu Andre di mobil, berjalan mendekat. Dipapahnya tubuh yang terlihat semakin ringkih.

"Apa salahku, Wan? Hingga bernasib begini. Sebegitu bencikah Tuhan padaku, hingga tak mengizinkan untuk bahagia." Andre meracau.

"Allah maha penyayang, Mas."

"Aku hanya menginginkan anak dan istriku, Wan. Kenapa Dia tak mengabulkan harapanku?"

"InsyaaAllah, anak dan istri mas pasti kembali. Teruslah berdoa dan meminta! Jangan putus asa!"

"Apakah anak dan istriku akan kembali? Akankah Dia mengabulkan permintaan manusia yang penuh dosa ini?"

"Tak ada yang tak mungkin. Jika Allah berkehendak, apapun atas izinnya akan terjadi."

Andre bangkit dari tidurnya. Pengaruh alkohol semalam masih terasa di badan. Sedikit meringis, ia melangkah menuju kamar mandi.

Lima belas menit berlalu, Andre keluar dari kamar mandi. Terlihat segar dengan kaos putih oblong dengan celana chino pendek. Rambutnya yang gondrong dibiarkan basah dan cukup disisir dengan sela jari.

"Sarapan, Mas!"

Ridwan menyambut Andre di meja makan. Kepulan dan aroma kopi menghipnotis Andre.

"Semalam gak pulang, Wan?"
Andre menarik kursi di sebelah Ridwan dan mendaratkan bokongnya di sana.

Ridwan hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Andre.

"Kasihan anak istrimu, Wan ditinggal hanya ntuk nemani aku."

Andre menatap Ridwan, aura yang kuat menjadikannya mudah akrab dan memberikan kepercayaan penuh pada bapak muda berjenggot tipis.

"InsyaaAllah, anak dan istriku mendukung apa yang kulakukan. Hanya, apa Mas Andre gak capek dengan keadaan begini?"

Andre hanya bisa diam, tak punya jawaban atas pertanyaan Ridwan.

"Ada kabar terbaru, Mas. Robby dan anak buahnya berhasil mendapatkan info yang kita butuhkan. Tinggal eksekusi dan menunggu perintah Mas Andre."

Tangerang, 27 Mei 2020

Istri yang TerbuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang