chapter 3

27 12 4
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi , siswa siswi berbondong – bondong keluar kelas agar cepat pulang untuk beristirahat.

“Lo pulang bareng gue yuk?” ajak Rara namun langsung dapat penolakan karna Debora mengetahui bahwa rumahnya dengan rumah Rara beda arah.

Akhirnya mereka berjalan beriringan menuju gerbang sekolah dan Rara menuju parkiran.

Debora dan Rara pun berpisah, gadis itu yang menunggu di halte dan berdoa agar taksi cepat lewat karna dia merasa sangat lelah.

“Lu mau nunggu sampe malem juga gakan muncul tuh taksi” gadis tersebut terkejut melihat Dalton yang berdiri tak jauh darinya.

“Lo ngapain disini?”

"Jemput bidadari gue” ucap Dalton dengan cara berbisik di telinga kanan Debora yang seketika sekujur tubuh gadis itu merinding.

“G-guee pergi dulu” ucap Debora yang ingin berlari meninggalkan tempat itu, namun belum sempat berlari pergelangan tangan Debora di cekal kuat oeh Dalton yang membuat siempunya meringis.

“Setelah lo ngusik kehidupan gue dan sekarang lo mau pergi? Haha gak segampang itu manis” setelah mengatakan itu Dalton menyeret gadis tersebut untuk masuk ke dalam mobilnya.

Selama perjalanan di dalam mobil terasa sangat sunyi, tidak ada yang membuka pembicaraan bahkan lagu di dalam mobilpun tidak di nyalakan. menciptakan suasa dingin yang menyelimuti mereka berdua.

Debora hanya memandang jalan, dan memegang pergelangan tangannya yang tadi di cekal oleh Dalton. terlihat memar di pergelangannya karna Dalton mencekalnya sangat kuat.

Dia mau bawa gue kemana sih? Takut gue mana serem banget tuh muka,  ucap gadis tersebut dalam hati.

Setelah beberapa saat Debora mengumpulkan keberanian untuk membuka pembicaraan, akhirnya gadis itu berbicara dengan ketakutan yang menyelimuti.

“Ehhmm Dalton, L-lo mau bawa gue kemana siih?” tanya Debora dengan susah payah dan berdoa agar Dalton menjawab pertanyaanya.

Namun yang dia dapat bukan jawaban tetapi senyuman, senyuman yang dia lihat di kantin tadi.

Dalton melihat pergerakan gadis itu yang seperti sedang bersiap kabur dari penculik.

“Lo kira gue mau nyulik lo apa”

“Kan bisa aja lo nyulik gue terus anggota tubuh gue di jual sma organ-organ dallem juga”

Tanpa gadis itu sadari kini Dalton sedang tersenyum mendengar penjelasan dari adik kelas yang baru dia kenal ini.

“Ide bagus itu Ra” ucap Dalton penuh semangat yang membuat muka cantik Debora menjadi pucat seketika.

Dalton yang melihat perubahan muka gadis itu membuat lelaki itu tertawa sangat keras.

“Lo kalo ketawa ganteng banget dah” seketika Dalton terdiam.

“A-apaan sih lo gakusah ngaur deh" sewot dalton.

“Ahhhh lamaaaa , mau kemana sih kita”

“Eh bisa diem gak sih , cantik cantik bawel lu”

Mobil dalton pun memasuki halaman rumah mewah. Rumah ini memiliki cat monokrom , Debora keluar dari mobil Dalton dan melihat tiap inci rumah tersebut. Terasa sangat segar , taman depan rumah memiliki banyak sekali bunga.

“Ayok masuk”

“Rumah siapa?”

“Gue dan adik gue” Debora mematung sangat tidak di sanggka rumah mewah ini milik seorang anak muda yang usianya belum menginjak 20 tahun.

“Abang!! Lo udah pulang” gadis mungil itu segera memeluk Dalton yang Debora kira umur gadis itu 16 taun.

Bersambung

Enjoyyy💚

Debora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang