chapter 14

8 1 1
                                    

Votte!! Dan coment!!

Temen-temen kasih saran atau kritik ya😚

Tinggalkan jejak supaya lalaa makin semangat!!!💚

Selamat membaca 💚

******

Debora dan Dalton kini sedang menonton film di lantai bawah, yah gadis itu masih berada di rumah lelaki itu.

Daisy? Hemm gadis itu masih di kamarnya, mungkin masih nyaman di mimpinya.

"PUNTEN GOPUDD!!!!" teriak Glen di depan pintu rumah dalton.

"Kamu pesen makanan?" Dalton membalas dengan gelengan.

"ENGGA ADA YANG PES-" teriak Debora terputus saat melihat yang datang ternyata sahabat dari lelaki di depannya.

Debora menutup wajahnya dengan kedua tangan, wajah Debora sudah sangat merah menandakan dirinya sangat malu. Dalton yang melihat tingkah gadisnya mengulum mulut menahan senyuman yang akan mengembang di wajah tampan itu.

Namun Dalton tetaplah dalton, lelaki yang dengan mudahnya mengontrol ekspresi itu segera menetralkan wajahnya menjadi datar saat sahabat gilanya mendekati dirinya.

"Abang ganteng gini di sebut pengantar makanan, sedih Abang neng" lirik Glen dengan wajah yang di buat sesedih mungkin.

Dalton mulai jengah lagi, sahabatnya itu tidak tau tempat jika menyangkut candaan, Debora kini melihat Glen dengan wajah sedihnya. Namun bagi dalton wajah itu sangat menggemaskan.

"Sorry gue kira siapa" sedih Debora dengan menirukan drama gila Glen.

"Sejak kapan nih anak sealiran sama si Glen?" Tanya Alan heran.

"Ha? A-apa?" Balik tanya Debora dengan polosnya.

"Gapapa lah , biar gue ada temen, bosen lagian gue bercanda sma nih anak satu" sewot Elan.

"Nyari mati Lo?" Sinis Glen.

Glen memang teman yang sangat baik, dari jajaran dalton, Alan , Glen, dan Elan. Elan lah yang perekonomiannya di bawah mereka, namun Glen selalu berbaik hati kepada sahabatnya itu.

"Ehh , enggg- engga Glen" sedih Elan.

"Utututu tayangg" balas Glen dengan melakukan perilaku ibu-ibu yang gemas dengan anak kecil.

"Heh! Lu berdua gak mau kek begituan di depan adik kelas?" Sinis Alan.

Debora hanya tersenyum kikuk melihat tingkah laku kakak kelasnya itu.

Mereka akhirnya duduk di sofa depan televisi , dengan menonton film yang Glen mau.

Debora merasa tak nyaman di dekat sahabat-sahabat dalton, bagaimanapun juga dirinya belum mengenal sahabat dalton cukup lama.

"Emm kak! Ehh- emmh-" Dalton yang melihat Debora yang cukup gugup itu bertanya.

"Kenapa?" Tanya Dalton tak basa-basi.

"G-gue masuk ke kamar Lo ya , ngantuk"

"Iya"

Gadis itu segera beranjak dari sofa untuk masuk ke dalam kamar Dalton, Sesampainya di kamar Dalton dirinya menghembuskan nafas lega. Dirinya belum terbiasa dengan mereka semua, gadis itu merebahkan dirinya di kasur yang nyaman itu.

Debora membuka ponselnya untuk berselancar di media sosialnya, dirinya cukup bosan ternyata jika hanya diam di kamar kekasihnya itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Debora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang