chapter 8

25 10 2
                                    

Mereka masih ada di rumah Dalton , Dalton sedang bermesraan dengan Debora. Alan , Elan , Glen sedang bermain ps sedangkan Rara sedang melihat Kaka kelasnya bermain ps.

"Der bisa gak sih , gak usah ladenin cowo mulu , gua kesel liatnya" Dalton menatap gadisnya yang tengah bersandar di pundaknya.

"Hemmm sorry"

Hari pun menuju malam , Dalton , Debora dan yang lain sedang duduk di ruang makan menunggu maid rumah Dalton menyiapkan makanan.

"Daisy mana bi?" Dalton bertanya karna dia menyadari di sini tak ada Daisy adiknya.

"Ohh non Daisy pergi den , tadi sore dijemput temennya"

Dalton pun segera mengirim pesan kepada adiknya

Daisy!!

Dimana Lo?

Mall

Main mulu lu

Daripada lu pacaran mulu😒

Iri bilang boss!!!😆
Eiger Team gimna?

Aman!😎

Jago juga Lo ngurus begituan padahal Lo kaga di Itali.

Iyalah! Tapi bang lu ingetin anak-anak kali aja mereka disana ketemu sama black team

Aman ituuu mah
Dah lu jangan lupa makan
Jam 10 udah di rumah
Awas luu!!!!

Bawell amat lu😒

Dalton menyimpan hpnya dan segera makan malam bersama kekasih dan sahabatnya.

Setelah selesai, teman-temannya berpamitan pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 malam.

Dalton dan Debora sedang duduk di kasur milik Dalton, Lelaki itu sedang asik bermain hpnya.
"Dalton anter gue pulang" rengekk Debora karnaa pasalnya dari tadi lelaki itu tidak mau mengantarnya.

"Sekarang Lo nginep disini , gue udah suruh orang buat ambil seragam smaa tas Lo"

Debora yang mendengar perkataan lelaki didepannya ini , seketika pasrah, dan menuruti perkataan lelaki itu.

"Ish yaudah iya , gue tidur dimana?" Judes Debora.

Dalton yang melihat perubahan tingkah laku dan ekspresi wajah Debora yang membuatnya gemass , mencubit pipi gadisnya itu.

"Lo tidur disini lah"

"Lo tidur dimna kalo gue di sini?"

"Disini juga" jawabnya enteng membuat kedua bola mata Debora terbuka sempurna.

"Udah gila Lo ya" Debora memukul lengan kekar lelaki itu.

"Gila karna Lo"

******

Debora terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Saat sedang mengumpulkan kesadarannya tiba-tiba gadis itu terkejut dengan keberadaan lengan yang melingkar di perutnya.

Gadis itupun penasaran lengan milik siapa, dan akhirnya dia membalikkan badannya melihat siapa pemilik lengan tersebut.

"Hwaaaaaa!!!! Ngapainnnn luu di sinii!!!!!!!!!" Debora terkejut dan langsung mendorong dalton menjauh dari dirinya.

Dalton yang juga terkejut dengan teriakan gadisnya membuat dirinya reflek menjauh dan akhirnya terjatuh dari badan kasur itu.

Bugh!

"Aduhhhh! Kenapaa sih Derr?, Gue kaget sumpah"

"Ngapain lu tidur di sebelah gue? Lu gak ngapa²in gue kan?"

"Servise tuh otak! Biar gak negatif mulu kalo mikir"

Dalton pun naik ke kasur untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu oleh kekasihnya.

Deborapun pergi menuju kursi yang berada di kamar itu untuk menetralkan detakan jantungnya yang sempat kencang.

Gadis itu melikir jam yang menunjukan pukul 5.00 pagi , ia pun beranjak untuk mandi dan bersiap-siap, setelah selesai gadis itupun membangunkan kekasihnya.

"Dalton bangun"

"Dalton!"

"Bangun ih"

Debora kesal karna kekasihnya tidak kunjung bangun akhirnya ide terlintas di pikiran gadis itu.

Debora mengambil segelas air dan langsung menyipratkan ke wajah kekasihnya, Dalton yang merasa wajahnya basah seketika membuka matanya untuk melihat penyebab itu.

"Ngapain Lo nyiprat-nyipratin air ke muka gue?"

"Biar Lo bangun! Dah sana mandi ntar kesiangan"

Akhirnya Daltonpun bangun dan beranjak untuk mandi , sambil menunggu Dalton mandii , Debora turun ke lantai satu untuk menyiapkan makanan.

Saat sudah sampai di luar makan gadis itu melihat Daisy sedang menunggu sarapan yang di buat oleh maidnya.

"Sini kak" ucap Daisy tanpa membalikkan badannya.

Cukup peka smaa kehadiran seseorang ternyata anak ini gumam Debora.

"Abang gue belum pernah kaya gini sma cewe sebelumnya" ucap Daisy yang masih fokus pada gelas yang dia pegang.

Debora yang tak paham hanya bisa diam menunggu gadis di depannya ini menyelesaikan perkataannya.

"Gue liat Lo dan Abang gue cukup akrab , bahkan gue liat Abang gue sayang banget sama Lo" Daisy menatap mata milik Debora sambil tersenyum.

"Mata Lo juga mirip banget sama mata Abang gue hhi , gue harap Lo bisa nyaman sama sikap Abang gue ya ka"

"Gue lagi mencobanya ko , Lo tenang aja" Deborapun membalas senyuman Daisy.

Di anak tangga terakhir berdiri seorang lelaki yang fokus mendengarkan percakapan antar 2 gadis yang dia sayangi, tanpa suruhan ujung bibir milik lelaki itu mengangkat membuat senyuman yang sangat tulus.

Hadirnya Lo buat gue inget sama gadis cantik yang paling gue sayangi setelah Daisy Der.

Bersambung
Jangan lupa voment ya mentemen😊

Enjoyyyy💚

Debora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang