chapter 12

11 4 1
                                    

Vote!!! Coment!!!
Yayaya pliss , biar author tambah semangat!!!

******
Daisy terbangun pukul 4 pagii, tidurnya tidak nyenyak karena terus-menerus memikirkan abangnya. Kakakberadik itu memang seperti itu sangat khawatir dengan keadaan satu sama lain.

Gadis itu melihat handphonenya yang ternyata ada pesan dari Alan sahabat abangnya. Alan mengirimkan no Debora dengan catatan "dia gak cepet bales wa , kalo mau luu telpon dia aja".

Dan Daisy pun segera menelepon pacar abangnya.

******

Debora dan dalton tidur di kasur yang sama. Debora tidur dengan memeluk dalton , sebaliknyapun begitu. Suara dering handphone milik Debora berbunyi.

085xxxxxxxxx

Dalton melihat siapa yang menelepon gadisnya pagi-pagi begini. Saat dilihat no tidak di kenal, dalton membiarkan telpon itu.

Namun telpon itu tak kunjung berhenti, seseorang disana terus-menerus menelepon kekasihnya. Akhirnya karna dalton tak tahan dialah yang mengangkat telponnya.

"Bisa gak sih Lo gak usah spam telpon jam segini!" Bentak dalton kepada seseorang di telpon itu.

"Abang" dalton terkejut ternyata adiknya sendiri yang menelpon gadisnya.

"Hemmm"

"Luu di rumah Debora ternyata, gue kira Lo kmna"

"Tenang aja , ohiya suruh pengawal bawa seragam sama tas gue ke rumah Debora sekrg".

"Iya bang"

Tittt....

"Enghh---" tidur gadis itu sedikit terganggu karna bentakan Dalton tadi di telpon.

Dalton yang melihat itu sesegera mungkin untuk tidur kembali agar tidak menganggu tidur gadisnya, Toh jam masih menunjukkan pukul set5 pagi.

Debora terbangun dari tidurnya, dan melihat kekasihnya yang memeluknya. Gadis itu melihat jam, ternyata masih menunjukkan pukul 5 pagi.

Debora pun memindahkan tangan kekar itu dari perut mungilnya, dan gadis itu segera pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagiinya.

Setelah selesai dirinya segera mengambil seragam dan memakainya, setelah itu dirinya membangunkan kekasihnya untuk pergi mandi dan bersiap.

"Dalton.." Debora menggoyang-goyangkan badan Dalton, agar lelaki itu cepat terbangun dari tidurnya.

Gadis itu Baru menyadari bahwa dirinya sangat dekat jaraknya dengan lelaki itu, Debora melihat setiap inci lekukan wajah kekasihnya. Tampannya bertambah 1000 kali lipat, jika dilihat dengan jarak sangat dekat.

Rambut yang acak-acakan, halis tebal, bulu mata yang begitu lentik membuat kesan mata tajam itu sangat mempesona, hidung yang mancung, bibir ranum membuat lelaki itu terlihat sexy, dan jangan lupa dengan rahang tegas itu.

Ah! Debora kau sedang memikirkan apa? Buang jauh-jauh pemikiran itu.

Tanpa Debora sadari, lelaki yang sedang dia pandangi itu menyadari bahwa dirinya sedang di pandangi oleh gadisnya. Seketika tangan kekar itu menarik gadisnya kedalam pelukan, dan memindahkan posisinya menjadi diatas badan mungil gadisnya.

Pipi Debora merona karna perlakukan kekasihnya itu, dalton memperlihatkan senyuman manis yang akan membuat semua wanita terpaku.

"Selamat pagi syaang, morning kiss" ucap dalton dan di lanjut oleh ciuman singkat kepada gadisnya didepan.

Debora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang