chapter 9

16 9 1
                                    

Mobil BMW milik Dalton memasuki gerbang sekolah , semua pasang mata tertuju pada mobil milik Dalton, pasalnya dia tidak sendiri di dalam mobilnya.

Dalton segera memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil , semua yang berada di parkiran penasaran siapa seseorang yang sedang bersama Dalton di dalam mobil.

"Gue malu" Dalton menatap gadisnya yang gelisah sejak memasuki sekolah

"Udah gapapa ada gue" Dalton mengusap dan mencium rambut gadisnya membuat sang pemilik rambut itu terkejut.

"Modus lu!"

Dalton keluar dari mobil dan segera membukakan pintu sebelah yang ada gadisnya , setelah Debora keluar dari mobil semua pasang mata itu terkejut.

Ko bisa sih pujaan hati gue sama murid baru itu.

Ko berani bgt tuh murid baru ngambil my baby honey gue.

Ih gatau maluu kan jadi cabe!.

Yah bidadari gue di embat si dalton.

Gak bersemangat gue buat sekolah.

Dalton dan Debora berjalan melewati siswa siswi yang memerhatikan mereka, mereka berdua pergi menuju seorang gadis yang telah menyebut Debora dengan kata 'cabe'.

"Coba sebut lagi perkataan Lo tadi!" Gadis itu seketika membeku.

"Hidup Lo gakan aman karna Lo udah berani ngusik kehidupan dia" Dalton menunjuk Debora.

Suasana di parkiran cukup menegang membuat semua orang tidak ada yang berani membuka suara ataupun bergerak.

"Pagiku cerahku matahari bersinar ku pegang tas merahku di pundak selamat pagi sem-" Glen tidak melanjutkan menyanyi karna dia merasakan suasana saat ini kurang bagus untuk dirinya nyanyi.

"Ada apa ini?" Tanya Glen kepada salah satu siswa yang berada di sebelahnya.

"Si caca nyebut Debora cabe"

Glen langsung menghampiri sahabatnya itu.

"Sirik aja Lo yang gak bisa dapetin Dalton" Glen langsung mendorong Dalton dan Debora untuk menjauh dari parkiran.

Dalton mengantarkan Debora sampai duduk di bangku kelasnyaa , setelah itu Dalton langsung pergi menuju kelasnya, Glen pergi duluan karena ada misi penting katanya.

******

Glen pergi menuju kelas kosong yang sudah tidak berpenghuni. Segera ia memencet tombol untuk menelepon seseorang.

"Dera pacaran sama Dalton"

"......"

"Gak, mereka gak tau identitas mereka"

"......"

"Oke , keadaan disana gimna"

"....."

"Oke sip gue tutup ya telfonnya"

Setelah menghubungi seseorang , Glen segera mengirim pesan kepada bossnya.

The Queen of BlackTeam

Keadaan di Itali aman.

Oke pantau terus.

Baik

Setelah mengirimkan pesan tersebut Glen langsung pergi menuju kelasnya, untuk bersenang senang lagi bersama temannya.

******

Jam pelajaran di mulai , koridor sekolah sangat sepi karna para murid sedang belajar di kelas masing-masing.

"Der ada Dalton tuh" ucap Rara

Debora langsung melihat ke arah kaca,  dan benar saja laki-laki bertindik di telinga kanan itu sedang menatap gadisnya yang sedang belajar.

Debora pun ijin kepada guru untuk keluar kelas sebentar , gadis itu menarik lengan Dalton untuk menjauh dari kelasnya.

Mereka berdua sampai di taman belakang sekolah, lebih tepatnya tempat untuk Dalton and the geng bolos, disana juga ada Glen , Alan , dan Elan.

"Ngapain sih ? Bukannya belajar malah diem di depan kelas gue" omel Debora.

"Yaelah gak usah belajar juga gue udah pinter"

"Percaya diri amat Lo!"

Saat gadis itu ingin pergi dari taman belakang , tangan nya di cekal kuat dan di tarik sehingga kini badan gadis itu ada di atas tumpakan kaki Dalton.

Lelaki itu memeluk badan mungil gadisnya kuat , membuat Deboraa tak bisa bergerak sedikitpun.

"Gue mau ke kelas ihh"

"Udah diem disini aja napa"

"Dalton hati-hati Lo bawa anak orang bolos" sahut Glen.

Dalton tak membalas ucapan Glen , lelaki itu fokus menatap gadisnya yang sedang ia peluk itu.

Bersambung
Kalo kalian suka sama ceritaku ini voment dong;(

Enjoyyyy💚

Debora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang