l i m a b e l a s

113 23 0
                                    

pertama aku mau minta maaf dulu part sebelumnya ga jelas hehehe. karena otak yang amat buntu berujung kenalin dua sodaranya dimas, niatnya mau ngenalin dimas lebih jauh eh malah fokus ke masalah fajri aqila lagi huft.

sorry yaa para pembaca setia.

here i present to you the next part of Cerita Bayanaka.

.

.

.

- bagian 15 -

keadaan ruang tamu di rumah kaira jadi mencekam, ada lima orang yang duduk disana, mata mereka saling tatap ga nyantai sama sekali.

"sekali lagi saya berterima kasih banyak sekaligus mohon maaf untuk dariya udah ngerepotin ibu dan sekeluarga. kami akui memang salah kami sebagai orang tua yang kurang memperhatikan dariya" ucap pak jodi, ayahnya dariya.

sejak diajak ke rumah, mamanya kaira udah aneh denger cerita anaknya yang bilang dariya lagi mau nginep aja. karena keadaan dariya yang berkata sebaliknya, selalu murung sampe ga mau keluar dari kamar kaira kecuali kuliah. akhirnya mama kinanti mutusin untuk nyuruh anaknya, kaira jujur.

"dar"

ngerasa dipanggil, dariya noleh ke sumber suara udah ada kaira yang lagi berdiri di ambang pintu kamarnya.

diusap tengkuknya terus ngomong, "nyokap gue mau ngomong sama lo"

"ohh iya kai" bales dariya yang langsung ngikutin kaira keluar kamar menuju meja makan.

"eh dariya, udah makan nak?" tanya mama kinanti sambil ngeringin tangannya yang basah baru selesai cuci piring.

"ooh udah tante" jawab dariya sambil senyum.

"duduk dulu sayang, ada yang mau tante omongin. kai mama minta tolong ambilin air minum ya buat kita-kita"

"oke ma"

setelah duduk, mama kinanti ngeliatin dariya yang malah turunin kepalanya. dariya ga berani ngeliat balik.

"dariya.. tante udah tau semuanya dari kai"

masih diem yang kedengeran cuma hembusan nafas berat dariya.

"setiap pasangan, setiap orang tua ga ada yang mau rumah tangganya hancur. tapi terkadang situasi dan kondisi yang mendukung itu terjadi, tinggal bagaimana masing-masing dari pasangan bisa memberi pengertian ke anak mereka. mungkin saat ini, mereka masih belum bisa tapi percaya sama tante suatu saat nanti mereka akan membaik sejalan dengan kamu yang tumbuh dewasa dan akan ikut memahami keadaannya"

dariya yang mulai runtuh pertahanannya megang ujung meja erat. air matanya juga terus turun, nafasnya tesengal.

"meninggalkan mereka bukan keputusan yang benar sayang. bagaimanapun papa dan mama kamu, mereka tetap orang tua kamu dariya. sekarang kamu bayangin gimana bahagianya mereka dulu waktu kamu lahir, nganter kamu sekolah pertama kali. seenggaknya ada satu kepingan memori indah di antara kalian" lanjut mama kinanti.

mama kinanti bangun kemudian hampirin dariya yang udah nangis bersuara, melalui matanya mama kinanti nyuruh kaira untuk ikut meluk temennya tersebut.

"jangan nangis dar, lo harus kuat doong" sahut kaira yang ikutan nangis.

"ta- tapi tan- tante, me- mereka ga sa- sayang dari- dariya"

cerita bayanakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang