chapter 1

11K 1.5K 166
                                    

.
.
.
.
.
.

Sudah 3 hari (name) menetap di sebuah gubuk tua yang berada di hutan. Gadis itu tidak berani melangkahkan kakinya keluar gubuk karena (name) belum mengetahui ia sedang berada dimana

Ada beberapa kemungkinan jika (name) keluar dari gubuk tersebut

Kemungkinan pertama ia akan bertemu penjahat yang berniat membunuhnya

Kemungkinan kedua karena (name) sedang berada di hutan maka presentase bertemu hewan buas akan lebih besar

Tetapi jika (name) terus menetap ia tidak akan tahu seperti apa lingkungan yang dia tempati sekarang

Makanan di tas (name) juga sudah habis. Selama 3 hari ini dia terus memakan makanan yang berasal dari tasnya

Asal kalian tahu, tas (name) selalu kelihatan penuh tetapi di dalam tas (name) hanya terdapat satu buku, box pensil berukuran sedang, handphone dan sisanya adalah makanan ringan

Anehnya handphone (name) tidak bisa menyala, padahal ia yakin batrai handphone nya masih tersisa setengah sehabis ia pulang dari sekolahnya

(name) juga berkeliling untuk melihat lihat isi dari gubuk yang ia tempati sekarang. Cukup sederhana, hanya terdapat satu ruangan. Disana juga terdapat sebuah lemari berukuran sedang

Di dalam lemari tersebut hanya terdapat 2 jubah berukuran panjang berwarna hitam dan sebuah belati

Kalau soal kebersihan, (name) sudah tidak mandi selama 3 hari, tetapi kondisinya masih terlihat segar dan bersih

"Kalo begini terus, ini sama saja dengan membunuh diri secara perlahan ..." sekilas (name) melihat keluar melalui celah atap gubuk

"Duhh laper, yaa tapi takut juga sih buat keluar ..."

Hening terus melanda. "Yosh, besok pagi aku akan keluar demi bertahan hidup!!" (name) bersemangat sampai dia mengepalkan tinjunya ke atas

"Udahlah sekarang tidur dulu, oyasumi ..." (name) membaringkan tubuhnya di tanah. Tasnya dia jadikan sebagai bantal. Perlahan (name) menutup matanya

Belum semenit berlalu semenjak (Name) mengucapkan selamat malam, ia sudah mendapat sahutan dari sebuah suara yang tidak diketahui siapa pemiliknya

"Oyasumi ..."

'Ehhh!?' (name) membelakan matanya. Suaranya sangat berat dan terdengar sangat jelas di telinganya. (name) tidak berniat bertanya siapa yang berbicara kepadanya, karena ia tahu bahwa ia hanya sendiri di gubuk itu dan ini berada di hutan!

Tidaklah mungkin ada orang yang masih berkeliaran saat malam hari di hutan. Akhirnya (name) menutup rapat matanya berharap kejadian tadi hanyalah sebuah ilusi

'Yang tadi halu, halu, halu, halu, halu, halu, halu, halu, halu, halu, halu, halu, haluu--' (name) terus mengulang kalimat tersebut hingga dia tertidur

----- Skip ------


"Ahahahaaa" terdengar kekehan dari (name). gadis itu bangun dari posisi tidurnya, dan meraba area matanya, ia hanya tertidur sebentar tadi malam

(name) terus terbayang bayang kejadian tadi malam. Bahkan hingga sekarang ia masih merasakan kalau bulu kuduknya berdiri

"Oke aku harus cepat pegi dari sini!"

(name) bersiap mengemasi barang barangnya dan ia juga memakai salah satu jubah yang berada di lemari dan juga ia membawa belati untuk berjaga jaga. (Name) menyembunyikan belati tersebut di dalam tasnya

Setelah selesai berkemas (Name) langsung keluar dari gubuk tersebut. Saat ini (Name) terus berjalan di tengah hutan dan terus berharap bahwa akan ada tanda tanda kehidupan manusia

(Name) terus berjalan hingga sore hari telah tiba. Tetapi ia belum menemukan satupun manusia

"Yang bener aja dari tadi cuma ada hutan ..." keluh (Name) "eh tapi di depan sana ada sebuah kuda, mungkin aja di sana ada orang" lanjut (Name) dan ia pun segera berlari ke arah sana

Dan benar saja, kini dihadapan (Name) terdapat sebuah desa yang ramai

"Akhirnya ..." (Name) berjalan memasuki desa tersebut. Saat sedang berjalan sesekali ia menabrak orang lain karena keadaan yang cukup ramai

"Dari pakaian nya ini ... bukan era modern kan?" (Name) melihat sekitarnya terlihat orang orang menggunakan baju tradisional dan bangunan nya masih menggunakan kayu

Malam hari telah tiba, keadaan sekitar mulai terlihat sangat sepi "padahal tadi sore sangat ramai, tadi aku juga lupa menanyakan ini dimana ..." (Name) berjalan di tengah sepinya desa

"Hei nak" merasa dirinya di panggil (Name) menolehkan kepala nya ke sumber suara dan ia melihat seorang bapak tua yang sedang menoleh dari jendela rumahnya

"S-saya !?" Ujar (Name) sambil menunjuk dirinya sendiri

"Iya sebaiknya anak muda sepertimu cepat pulang kerumah, ini sudah malam. Hati hati oni akan muncul" setelah selesai berbicara bapak tua tersebut menutup jendela rumahnya

"Apa apaan ... oni ?" Sekilas (Name) mengingat anime kimetsu no yaiba "o-oni yang itu, di kimetsu no yaiba!?" Karena panik ia langsung berlari tak tentu arah

'Eh sumpah ini dimana, kok pake ada oni!! Di tambah aku tak tau harus kemana'

(Name) mengatur nafasnya yang terengah engah sudah cukup lama ia berlari dan sekarang ia tak tahu sudah berada dimana

Srek sreekkk

Terdengar bunyi dari dari semak semak di depan (Name). Dengan memberanikan dirinya, (Name) langsung mengeluarkan belati yang ia bawa dari tasnya

Suara langkan yang berat semakin terdengar jelas perlahan wujudnya semakin terlihat. Terlihat seorang pria dengan baju yang lusuh. Tubuhnya menghadap ke depan hanya saja kepalanya 360 drajat menekuk kebelakang

'Hiiiiyyy kepalanya patah, tapi kok masih bisa jalan' kini (Name) merasa benar benar merasa ketakutan tetapi ia masih mempertahankan kuda kudanya dengan sebuah belati yang ia acungkan

Kini seseorang tersebut berbalik memperlihatkan mukanya, mulutnya terbuka lebar juga lidahnya menjulur panjang dan tak lupa juga air liur yang terus menetes

"Wahahhahahahaha ... akhirnya ada manusia ... "




30 mei 2020

Happy Ending ||kimetsu No Yaiba x reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang