chapter 5

7.8K 1.3K 320
                                    

.
.
.
.
.
.
.

3 hari telah berlalu semenjak terakhir kali aku bertemu dengan yoriichi. Yoriichi memintaku datang kembali setelah 3 hari, ia bilang bahwa sesuatu yang di carinya telah ia temukan mungkin saja yoriici ingin memberi salam perpisahan kepadaku, dengan begitu ia akan kembali ke tempat tinggalnya.

Pekatnya malam menyelimuti ku begitu juga hawa dingin yang terus menerpa tubuhku. Sudah lebih dari satu jam aku menunggu yoriichi tetapi ia masih belum menampakan dirinya

Biasanya yoriichi selalu datang lebih awal dari ku, tetapi malam ini tidak. Ku eratkan haori yang ku gunakan berharap suhu dingin di tubuhku menghilang

"Selama bertahun tahun yoriichi tidak pernah terlambat, tapi kenapa sekarang ia tidak datang?"

Perasaan ku bertambah tidak enak dan jantungku berdetak keras, seperti ada sesuatu yang aku lupakan tetapi aku tidak bisa mengingatnya

Perlahan aku merasakan hawa yoriichi yang tak jauh dariku. Tanpa pikir panjang lagi aku mengikuti hawa yoriichi

Aku berlari melewati setiap semak dan tumbuhan kecil, juga jangtungku semakin berdetak kencang

"Sebenarnya apa yang ku lupakan? Kenapa aku merasa sangat takut !?"

Ku percepat langkahku. semakin pekat hawa dari yoriichi artinya aku sudah dekat dengan keberadaan yoriichi

Begitu aku keluar dari hutan ku temukan yoriichi begitu pun hawa dari yoriichi dengan sekejap menghilang. Tubuh Yoriichi telah terpotong manjadi 2 bagian

'Jadi ini yang aku lupakan!? Apa ini sudah 20 tahun semenjak aku berada di sini!?'

Tak jauh dari tubuh yoriichi, kokushibo berdiri disana memandang tubuh adiknya yang terbelah. Tak lama setelah itu kokushibu melirik diriku, rupanya ia menyadari keberadaan ku

'Sial...' ku genggam nichirin ku, nichirin yang merupakan pemberian dari yoriichi. Nafas ku mulai tak teratur dan tanpa ku sadari pandanganku sedikit memburam akibat genangan air mata

"Ēteru kokyū. Roku no kata: Sora-shin no odori (pernafasan ether. Bentuk ke 6: tarian dewa langit)"

Aku maju menyerang kokushibu. Dan kokushibo hanya menghindari seranganku, bahkan ia tidak mengeluarkan nichirinya. Sepertinya ia masih menganggapku remeh

Ketika melihat kokushibo lengah aku segera memotong kedua tangannya, ku lihat matanya terbelak. Saat hampir memenggal kepalanya ia langsung mengambil langkah jauh kebelakang untuk menghindar

'Sial, aku hanya bisa memenggal setengah kepalanya saja!!'

Ku pasang ancang ancang waspada. disana kokushibo masih berdiam diri dan juga apa apaan wajah terkejutnya itu!?

"Apa kau murid dari yoriichi.. ?" Kokushibo kini telah memasang kembali wajah datar

"Kalau iya memangnya kenapa!" Jawabku cepat

"Sudah kuduga ..." gumam kokushibo

"Mau kah kau menjadi oni?"

Kini mataku yang terbelak, yang benar saja aku tak akan pernah mau menjadi oni

"Tidak terimakasih" jawabku tegas

"Dengan menjadi oni umurmu akan panjang, kau juga bisa mengembangkan pernafasan mu itu. Pasti dia juga akan menjadikanmu anggota 12 kizuki"

"Kenapa ..?" 'Dia bahkan menawarkanku untuk menjadi anggota 12 kizuki, yang benar saja!'

"Dari hawa mu... kau hampir sangat mirip dengan yoriichi, dia pasti akan senang kalau kau menjadi oni ..."

"Tapi sungguh tidak perlu. Aku tidak ingin menjadi oni"

Ku tatap mata kokushibo dengan penuh amarah, emosi ku masih belum stabil. Aku gagal menyelamatkan yoriichi. Aku mengepalkan tanganku, menggengam erat nichirin ku

"... akan ku ingat kau .." setelah itu kokushibo menghilang


***


Setelah mengubur mayat yoriichi aku berdoa. setelah selesai berdoa untuk yoriichi aku berdiri, ku menatap langit. sinar matahari perlahan menyinari bumi

'Kini aku harus bagaimana ...'

Masih ada 400 tahun lagi sebelum semua di mulai. Hanya baru melihat 1 karakter yang mati saja sudah membuat dadaku terasa sesak

'Nanti bagaimana aku harus menyelamatkan kalian semua, aku takut kalau aku tidak akan mampu ...' di dalam benak ku hanya di penuhi oleh kata kata itu

"Rupanya kau disini (name) ..."

Aku terdiam tidak menoleh sedikitpun. tanpa melihatnya aku sudah tau, yang berbicara di belakangku itu tayo

"Kau gagal menyelamatkan yoriichi...?" Tayo berdiri di sampingku ikut menatap langit

"... ya begitulah ..."

"... seharusnya aku bisa menyelamatkannya... kalau aku menyelamatkanya, pasti kematianya tidak akan tragis seperti ini..." lanjut ku

Hening terus melanda. Aku menatap langit lekat lekat untuk menghilangkan sedikit rasa sesak si hati, ku lihat beberapa burung terbang di atas sana saling bersiul satu sama lain, langit juga sudah sepenuhnya terang

"Lalu apa yang akan kau lakukan kedepannya?"

"Ntahlah... aku benar benar tidak tahu--


Biarkan saja waktu yang menentukan kedepanya aku akan menjadi seperti apa..."




12 juni 2020

Happy Ending ||kimetsu No Yaiba x reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang