chapter 6

8K 1.3K 457
                                    

.
.
.
.
.

Author pov

"Oii bangun, ini sudah pagi" Gedoran pintu terus terdengar, tak kunjung mendapat jawaban akhirnya tayo membuka pintu secara kasar

Ia menghampiri (name) yang masih tertidur pulas. Tayo bercak pinggang berkacak pinggang

"Oi bangun, kau pikir ini sudah jam berapa hah!!"

"Tunggu sebentar lagi... aku sangat... lelah..."

'Cihh anak ini!! Padahal masih pagi hari tetapi sudah membuatku emosi saja' batin tayo

"Bangun dasar nenek tua!"

Sedetik kemudian mata (name) sepenuhnya terbuka, ia melemparkan tatapan sinis ke tayo. "Siapa yang kau maksud dengan nenek tua, sialan !?" (name) bangkit mengubah posisinya menjadi terduduk

"Umur mu sudah ratusan tahun, berhentilah bersikap seperti anak kecil..." ujar tayo sambil menyeringai

"age is just a number for me" (name) berkata dengan percaya diri, jika dilihat lebih detail di sekitar (name) terdapat emoji kilauan bintang yang bersinar

Tayo yang melihat itu hanya memasang muka datar "Terserah kau saja lah... dan cepat bersiap siap aku akan melatihmu sesudah sarapan pagi" tayo menghela nafas dan ia segera pergi dari kamar (name)

***

"Tayo hari ini kau memasak apa?" Setelah selesai membersihkan dirinya, (name) segera menghampiri tayo di dapur

"Aku memasak (your favorite food)"

"Lagi?? Kenapa kau selalu masak itu? Asal kau tau itu adalah makanan favorite ku. Ahh apa jangan jangan kau sengaja membuatkan yang spesial untuk ku!?" Tanya (name) antusias. Sedangakan tayo hanya memasang wajah aneh ???

"Jangan salah sangka, aku terus memasak itu karena bahan makanan yang tersedia cuma itu.."

'... sebenarnya apasih yang kuharapkan dari dia' batin (name) sambil mencibirkan bibirnya. Tayo menyajikan makanan di atas meja makan. Mereka makan dalam keheningan begitupun setelah mereka selesai makan

Setelah itu (name) dan tayo menuju halaman rumah. Suasana di luar masih sedikit remang remang, udara pagi juga masih terasa dingin

"Padahal jika suasana seperti ini pasti lebih enak jika tidur kembali.."

"Kau jangan macam macam, pemanasan hari ini adalah lari melewati gunung dan kembali lagi kesini... tetapi kali ini lewatilah 5 gunung di arah timur!"

(Name) membelakan matanya "apa!? Kenapa 5!! Biasanya kau hanya memerintah melewati 2 gunung saja. Kalau begitu bisa saja aku kembali kesini 2 hari lagi tau!!"

"Anggap lah ini hukuman, kau tadi telat bangun 10 menit. Dan juga aku tidak peduli... jadi sampai jumpa beberapa hari kedepan"

'Coba lihat dia, berbicara seperti itu sambil melambaikan tangan dan apa apaan wajah cerianya itu!? Dia benar benar ingin membunuhku!' Setelah itu (name) langsung pergi meninggalkan tayo tanpa sepatah katapun. Ia berlari kecil menuju arah timur

'Ini akan menjadi perjalanan yang panjang..'

(Name) mulai melewati beberapa gunung. Tak lupa juga ia membawa nichirinya untuk memburu oni. Kini (name) telah menjadi wanita yang kuat

Ia memutuskan untuk membunuh oni secara diam diam daripada ikut bergabung menjadi pasukan kisatsutai. Setelah ratusan tahun (Name) hidup di dunia kny Bagaimana pun ia menyadari, ia hanyalah tokoh sampingan yang tidak akan pernah menjadi tokoh utama

Jadi ia memilih tidak akan banyak mencampur uruskan dirinya dengan alur cerita utama. Setelah kematian yoriichi, (Name) berniat akan membantu para tokoh asli kny hanya dari balakang layar

Crasss

(Name) menyarungkan kembali nichirinnya setelah memenggal oni yang menghalangi jalanya "... oni yang ke 57, selesai..." gumamnya. (Name) menatap langit yang mulai memunculkan cahaya matahari. Sudah satu hari terlewati dan ia belum beristirahat sama sekali

"Kenapa aku selalu melihat langit?? Apa aku tertular kebiasaan muichiro? Ahh bukanya yoriichi juga punya kebiasaan yang sama... " ia melanjutkan kembali perjalanya

Tak lama setelah berjalan menuruni gunung yang ke 3, (name) mampir ke sebuah desa untuk mengisi perutnya

"Padahal masih pagi, tapi kenapa sudah ramai sekali..." (Name) masuk ke dalam kedai ramen dan ia mengambil tempat duduk di pojok ruang

"Paman tolong buatkan 1 ramen dan juga teh hangat" (name) memesan makanannya, orang yang di panggil paman oleh gadis itu menyahut dengan semangat, ia juga langsung membuatkan pesanan (name)

Karena masih terlalu pagi orang yang datang ke kedai ramen ini masih sedikit, jadi ia memilih akan beristirahat sebentar. Waktu terus berjalan hingga sepenuhnya matahari bersinar, pelanggan terus berdatangan membuat suasana menjadi sedikit ramai

Begitu juga dengan (name) ia telah menghabiskan makanannya 30 menit yang lalu, tetapi gadis itu masih berdiam diri di tempatnya

(Name) membuka matanya, kepalanya masih bersender di meja. Beberapa helai rambut indah (name) menutupi muka nya

(Name) mengambil beberapa helai rambutnya "Kenapa warna rambutku semakin menjadi cerah, warna mataku juga sama..." (name) bangkit dari posisinya, ia membayar makanannya dan pergi keluar kedai

"Yosh! Sekarang lanjut gunung ke 4" ucap (name) sambil merenggangkan tangannya. Ketika ia berada di tengah perjalanan ia melihat nenek tua, tangannya di penuhi oleh kantong belanjaan. Bahkan jika anak kecil yang melihatnya mereka pasti menyimpulkan bahwa dia sedang kesusahan

(Name) segera menghampiri nenek itu "Obasan apa mau saya bantu ?" Nenek itu menoleh lalu tersenyum

"Boleh, maaf sudah merepotkan anda.."

"Ie, doitashimashite..."

"Biar aku saja yang membawa semua barangnya, obasan cukup menunjukan jalan menuju rumah obasan saja" lanjut (name) sambil mengambil kantong belanjaan nenek itu. Setelah itu mereka berjalan pulang ke rumah nenek

'Ternyata rumahnya berada di atas gunung, syukurlah aku menolong obasan itu' tangan (name) yang di penuhi kantong belanjaan jika dilihat sepertinya semua adalah bahan makanan

"Obasan membeli banyak bahan makanan sendirian, padahal ini tugas yang sangat berat... Kenapa tidak meminta bantuan orang lain saja ?" (Name) memulai pembicaraan

"Itu bukan masalah... lagipula dulu obasan sering menuruni gunung dan kembali seperti ini... hahaha... aku jadi mengingat masa muda ku..." nenek itu tertawa sambil menutup mulutnya

"Yaa bagaimana pun obasan sudah tua, obasan harus menjaga kesehatan tau"

"Yaa... Kali ini obasan sedang merasa senang... Ini semua untuk merayakan hari kelahiran... istri dari anakku telah melahirkan... jadi aku turun gunung untuk membeli bahan makanan..."

"Waahh... kalau begitu aku ucapkan selamat, tolong sampaikan salamku pada mereka"

"Kau itu anak yang baik... setidaknya mampirlah ke rumah kami untuk makan bersama... anggap saja itu ucapan terima kasih dariku.. " nenek tersebut menoleh kepada (name) sambil tersenyum. (Name) berhenti, ia mengikuti langkah nenek yang juga terhenti

"Kita sudah sampai... obasan tinggal disini..."

Di hadapan (name) terdapat sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu, di kelilingi oleh pepohonan justru memberi kesan yang indah. (Name) mematung, kebaikan hatinya telah membawanya menuju tujuan yang ia cari selama ini

Nenek tersebut menuntunku berjalan lebih dekat lagi dengan rumahnya

"Aku juga yakin... cucuku yang baru lahir... tanjiro kamado, akan senang bertemu dengan mu"



17 juni 2020


Happy Ending ||kimetsu No Yaiba x reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang