ARGA [Completed]

ARGA 45

ARGA UPDATE!!

ADA YANG KANGEN KAH??

YANG KEPO??

TENANG,SEBENTAR LAGI END KOK ^^
TAPI MASIH BINGUNG AJA MAU BUAT HAPPY ATAU SAD ENDING HIHI

YANG PUNYA MASUKAN BOLEH DONG COMMENT ^^

HAPPY READING <3

sudah dua hari Arga tidak memberi kabar pada Allysia dan sudah dua hari pula Allysia tidak melihat Arga disekolah. Hal itu membuat rasa khawatir Allysia bertambah.

"Arga kemana ya" gumam Allysia.

"Apa gue kerumahnya aja kali ya? Yaudah deh" Allysia meraih slingbag nya kemudian menuruni anak tangga menuju garasi.

"Non mau kemana?" tanya bi Alin saat Allysia sampai di garasi.

"Eh,iya bi Allysia mau kerumah Arga. Allysia pamit ya bi. Assalamualaikum" ucap Allysia seraya mencium punggung tangan bi Alin.

"Walaikumsalam. Hati hati ya non"

"Iya bi" Allysia pun melajukan Lamborghini huracan putih miliknya dengan kecepatan sedang.

Selama perjalanan,yang ada dipikiran Allysia hanyalah Arga.

Apakah Arga ada dirumah nya?

Apakah Arga baik baik saja?

Apakah Arga sengaja menghindari nya?

Semua pertanyaan itu memenuhi pikirannya. Mencoba untuk tetap tenang dan membuang jauh jauh pikiran buruknya namun tetap saja hatinya tidak tenang.

Mobil Allysia berhenti di depan rumah Arga. Sepi,yang biasanya pak Asep berjaga di depan gerbang kini tidak ada. Allysia turun dari mobilnya dengan penuh harap. Berharap Arga ada dirumah dan dalam keadaan baik baik saja.

Ting nong

Ting nong

Ting nong

Tak ada jawaban. Allysia mencoba menghubungi nomor Arga.

Maaf,nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan.

Allysia menghela nafasnya pelan. Selalu seperti itu setiap Allysia menghubungi Arga. Tidak ada yang terjawab. Bahkan pesan nya pun tak satupun dibaca oleh Arga.

"Kamu dimana Ga" lirih Allysia pelan. Berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Sekali lagi,Allysia menekan bel rumah Arga,berharap kali ini ada yang membukakan pintu.

Ting nong

Pupus sudah harapan Allysia untuk bertemu Arga. Ia pun berbalik melangkahkan kakinya menuju mobilnya.

"Aku harap kamu baik baik aja" lirihnya kemudian berlalu meninggalkan rumah kekasihnya itu.

Tanpa Allysia sadari,ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan nya dari balik jendela.

"Maaf" lirih orang itu seraya menutup kembali jendela nya.

****

Sesampainya di rumah,Allysia langsung memasuki kamarnya dan berhambur ke kasur empuknya. Menatap langit langit kamarnya yang dihiasi mainan bulan dan bintang.

Tiba tiba,ia teringat dengan Edwin. Apa kabar dia sekarang?

Allysia meraih ponselnya dan menekan nomor Edwin.

"Ga aktiv" gumam Allysia pelan seraya meletakkan ponselnya keatas nakas. Tak sengaja matanya menangkap sebuah amplop putih,ia masih ingat itu adalah surat pemberian dari dokter tempo hari lalu.