ARGA 44

493 23 108
                                    

ARGA UPDATE!!!

ADA YANG KANGEN GA??

YANG NUNGGUIN UP GITU??

ATAU YANG KANGEN AUTHOR??

Seneng banget udah 2.23K readers! <3
Makasiiii banget yang udah baca cerita aku,vote and comment nya juga makasii banyak 💓💓

Happy reading! ^^








"GUE GABISA LIAT ARGA SAMA ALLYSIA BERDUAAN TERUS KAYA GITU!!" teriak Shilla seraya mengobrak abrik isi kamarnya.

"KENAPA LO HARUS HADIR DI DUNIA INI ALLYSIA,KENAPA?!"

"GUE GA SUKA LO ALLYSIA,GUE BENCI LO!"

"LO UDAH NGEREBUT ORANG YANG PALING GUE SAYANG,YANG PALING GUE CINTA!"

"GUE NUNGGUIN ARGA DARI DULU,JAUH SEBELUM ADA LO! KENAPA LO DATENG DI KEHIDUPAN GUE!!"

Shilla terus saja mengamuk,berteriak seraya memporak porandakan kamarnya,yang semula bersih dan rapi,kini telah berubah bak kapal pecah. Shilla frustasi,kesal,marah sekaligus sedih.

Marah karena orang yang ia cintai kini telah bersama orang lain,dan ia juga sedih karena setiap hal yang ia inginkan tidak pernah bisa terwujud.

"Lo harus pergi darisini Allysia,lo ga boleh ada disini" racau Shilla yang masih sesenggukan dalam tangisnya.

Shilla melukai dirinya sendiri,wajah yang semula bersih dan cantik kini sudah dipenuhi luka lebam bahkan luka yang mengeluarkan banyak darah. Tangan nya sudah dipenuhi luka sayatan dan telapak kakinya pun dipenuhi luka karena menginjak beling yang berserakan dilantai.

"Non...non Shilla buka pintunya non,ada nyonya dan tuan diluar" panggil bi Ijah dari luar kamar Shilla. Hening,tak ada jawaban apapun dari Shilla.

"Non buka pintunya non..." panggil bi Ijah sedikit berteriak. Masih hening,tak ada jawaban.

"Sudah bi,biar saya yang coba panggil Shilla" ucap Reina.

"Shila...buka pintunya sayang ini mama" panggil Reina lembut seraya mengetuk pelan pintu kamar anaknya itu.

"Sayang..."

"Shilla sayang..."

Tak ada jawaban dari Shilla.

"Mama mohon nak..." lirih Reina.

Ceklek

Pintu kamar Shilla terbuka,segera Reina memasuki kamar anaknya itu. Pemandangan pertama yang ia lihat yaitu,kacau. Bahkan ini lebih dari kacau,semua barang barang sudah tidak berbentuk,banyak serpihan kaca serta darah segar yang berceceran dimana mana.

Reina menutup mulutnya,tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Putri semata wayangnya benar benar dalam keadaan yang tidak baik.

"Kamu ada masalah apa sayang,cerita sama mama" ujar Reina lembut seraya mengusap pelan rambut Shilla.

Shilla hanya diam seraya menatap kosong kearah depannya. Sorot matanya sembap,menandakan ada suatu hal besar yang membuat Shilla jadi seperti ini.

"Kenapa orang yang Shilla sayang ga pernah ada disisi Shilla..." lirih Shilla kembali mengeluarkan air matanya.

"Kenapa?ada yang bisa jawab?Shilla rasa nggak,heh" Shilla tertawa hambar kemudian menatap sang mama.

"Mama tau,mama ga pernah ada buat Shilla. Mama ga pernah ada disisi Shilla,sama kaya Arga" lirih Shilla.

"Shilla sayang banget sama Arga,tapi kenapa Arga ga sayang sama Shilla?apa kurangnya Shilla ma?jawab Shilla"

Reina bungkam,tidak tau harus berkata apa pada putrinya. Memang benar,ia sangat sibuk dengan pekerjaan nya,bisnis serta kerja sama nya dengan rekan rekan kerjanya hingga mengabaikan putri semata wayangnya.

ARGA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang