Hari-hari berlalu begitu cepat, Jisoo sudah 2 minggu berada di rumah sakit. Keadaannya mulai membaik. Ia juga sering di ajak pergi ke taman belakang rumah sakit.
"Ma..."
"Kenapa nak?"
"Itu kenapa ribut-ribut??"
"Gak tahu..."
"Mau lihat ma.." Jisoo merengek seperti anak kecil.
"Jangan, nanti kalau kaki kamu kesenggol gimana?"
Jisoo menurut saja pada perkataan ibunya. Tapi ia terus memperhatikan kerumunan itu. Rasa ingin tahunya semakin besar sehingga ia menanyakan pada pasien lain yang ada disebelahnya.
"Permisi, maaf itu ada apa?"
"Itu? Katanya pasien pria tiba-tiba pingsan..."
"Ohhh... Terima kasih..."
Jisoo melihat pasien itu di gotong oleh para perawat. Jisoo melihat wajah pasien itu, dan ternyata dia Eunwoo. Jisoo sangat terkejut, kenapa Eunwoo selalu ada di mana pun Jisoo berada.
"Jisoo... Minum dulu jus nya.." panggil mama nya.
"Jisoo... Kamu lihat apa sampai ngelamun gitu??""Hah? Apa ma?"
"Ini minum dulu..."
"I-iya ma..."
Sekitar 20 menit Jisoo disana, akhirnya ia ingin ingin kembali ke kamarnya. Saat melewati lorong tempat kamarnya, kamar yang ada di samping kamarnya banyak suster yang keluar masuk kamar itu. Di depan kamar itu juga ada sepasang suami istri yang panik.
"Yah, kenapa Eunwoo mendadak kritis lagi? Yah ibu khawatir..." Jelasnya sambil menangis. Dan sang suami berusaha menenangkan istrinya. Namun matanya tak sengaja bertemu dengan Jisoo.
"Kim Jisoo..." Panggilnya.
"Maaf? Tuan panggil saya?"
"Jisoo kamu inget om kan??? Ayahnya Eunwoo..."
"Hah?" Jisoo terkejut dengan ucapan pria itu. Ia tak menyangka pria tang ada dihadapannya itu ayahnya Eunwoo. Dia tampak berbeda, mungkin karena usianya yang semakin menua.
"Kamu inget kan? Ini om..."
"I-iya om..."
"Nyonya Kim lama tidak bertemu..." Sapanya ke mama Jisoo.
"Iya pak Cha, lama tidak bertemu..."
"Jisoo kamu kenapa? Kaki kamu?"
"Kecelakaan om..."
"Kecelakaan apa? Kok bisa?"
"Mobil. Om maaf Jisoo harus istirahat dulu, Jisoo udah pegel duduk... Permisi dulu ya om..."
"Eh iya silahkan..."
________________________
Keesokan harinya, Jisoo siap-siap untuk melakukan operasi. Jisoo keluar dari kamarnya dengan kursi roda yang didorong oleh papanya menuju ruang operasi.
"Kim Jisoo!" Panggil seseorang, papanya pun membalikkan kursi rodanya agar Jisoo dapat melihat orang yang memanggilnya.
"Kamu Kim Jisoo kan?" Tanyanya lagi."Iya..." Jisoo kaget karena yang memanggilnya ternyata Eunwoo. Eunwoo berjalan mendekati Jisoo, ia juga hendak memeluk Jisoo.
"Berhenti!"
"Kenapa? Kamu Jisoo yang selalu muncul di pikiranku..."
"Namaku memang Kim Jisoo, tapi bukan Jisoo yang kamu cari... Maaf.. ayo pa..." Jelas Jisoo lalu pergi.
Eunwoo bingung dengan yang terjadi tadi. Ayahnya bilang kalau Jisoo yang selalu muncul di pikirannya adalah dia, yang sebelumnya pernah bertemu dan bertengkar dengannya. Tapi dia bilang sebaliknya.
"Jisoo kenapa tadi kamu gitu sama Eunwoo? Papa tahu itu Eunwoo, kemarin mama cerita..."
"Udah pa jangan dibahas, sekarang ini aku mau di operasi tapi papa malah mikirin anak orang..."
"Setelah kamu pulih, temui dia sekali saja..."
"Buat apa? Dia aja gak peduli..."
"Mungkin dia ingin menjelaskan sesuatu..." Tapi gak digubris oleh Jisoo. Tak lama kemudian, Jisoo dipanggil ke ruang operasi.
4 jam kemudian....
Lampu operasi yang tadinya menyala tiba-tiba mati. Dokter pun keluar dari ruangan itu. Tampak keluarga Jisoo harap-harap cemas.
"Dokter bagaimana anak saya?" Tanya papa Jisoo.
"Operasinya berhasil... Posisi tulangnya sudah benar lagi..."
"Tapi dia bilang kalau kakinya kayak mati rasa... Apa itu gak berbahaya?"
"Kita lihat nanti saat pasien sudah sadar..."
"Baiklah, terima kasih dokter..."
"Sama-sama, saya permisi dulu.."
___________________________
Sekarang pukul 4 sore, Jisoo sedang makan disuapi mamanya. Namun ada seseoramg yang mengetuk pintu.
Tok..tok...tok...
"Masuk..."
Jisoo yang sedang menikmati makanannya terkejut saat melihat Eunwoo dan ayahnya mengunjunginya.
"Sore tante.."
"Eunwoo?"
"Iya tante... Aku boleh jenguk Jisoo kan??"
"I-iya boleh..."
"Hai..." Sapa Eunwoo pada Jisoo.
"Mau apa kamu kesini?!"
"Jenguk kamu..."
"Pergi!"
"Jisoo..." Panggil mamanya.
"Udah pergi!! Cepet!! Sebelum aku lempar makanan ini ke muka mu!!"
"Aku salah apa Jisoo? Sampai kamu benci aku?"
"Banyak! Cepet pergi!!"
"Oke aku pergi, ini buat kamu..." Sambil ngasih kotak kecil berwarna pink tua lalu pergi.
Setelah Eunwoo pergi, Jisoo membuka kotak itu. Ternyata kotak itu berisi cincin dan ada selembar kertas kecil bertuliskan permintaan maafnya.
_________________________
"Ayah..." Panggil Eunwoo.
"Kenapa?"
"Apa dia benar orang yang selalu ada di pikiran Eunwoo?"
"Ayah yakin itu dia.. kamu sering manggil-manggil namanya. Mungkin kamu punya temen lain yang namanya Jisoo, tapi ayah yakin kalau Jisoo yang kamu cari itu dia..."
"Tapi siapa dia? Eunwoo gak kenal sama dia. Waktu itu ketemu pas lagi meeting buat drama waktu itu... Baru kali ini Eunwoo lihat muka dia..."
"Eunwoo, ingatanmu itu belum kembali sepenuhnya jadi kamu gak inget siapa dia... Suatu saat kamu juga bakal tahu sendiri..."
"Ya tapi Eunwoo gak bisa terus-terusan akting kayak gini yah... Eunwoo harus pura-pura kenal dia... Dia nya aja galak banget.."
"Kalau kamu mau ingatan kamu kembali lakukan hal tadi, kalau gak mau ya udah diem aja.."
"Ya udah iya... Yah kapan aku bisa pulang?"
"Belum tahu, nanti ayah tanya ke dokter... Kamu istirahat aja..."
________________________
Haloo semuanyaa...
Maaf ya ceritanya gak jelas, lagi kegabisan ide, tapi pengen update...
Lanjut jangan nih??
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [Eunwoo x Jisoo]✔TAMAT
Fanfiction"Apa kita bisa bertemu lagi?" "Tentu, di lain waktu..." "Janji?" "Iya, aku janji..." "Bisakah aku menepati janji ini Jisoo?"--Eunwoo. "Ku harap kau dapat menepati janjimu ini Eunwoo... aku akan menunggumu..."--Jisoo.