BAB 14🌾

662 101 7
                                    

Cahaya gelap menjadi cerah, rembulan berganti menjadi matahari pertanda hari sudah siang. Gadis cantik berbaju tidur doraemon masih setia dibalik selimut tebalnya.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar.

Tok tok tok.

"Woi, bangun sudah siang ngga sekolah lo?" teriak Kenzo dari luar yang membuat Alesha tersadar dari alam mimpinya.

"Hm___ apaan sih ganggu orang tidur saja," kesal Alesha dengan suara khas bangun tidur.

"Apa lo bilang gua ganggu? Ini sudah jam setengah tujuh!" Emosi Kenzo dari luar. Seperti inilah kerjaan Kenzo membangun Alesha tidur bukan Alesha namanya kalo mudah dibangunkan.

"Hah, serius!" Kaget Alesha.

"Lihat saja jam kalo ngga percaya sama gua!" Seketika Alesha melihat jam. Gila, benaran jam setengah 7.

"Lima menit lagi gua turun!" Teriak Alesha berlari ke kamar mandi.

Dalam waktu singkat Alesha mandi, mencuci muka, menggosok gigi, dan bersiap-siap ke sekolah ngga lupa memakai bedak bayi dan  lip bam di bibirnya.

Memerlukan waktu dua puluh menit untuk tiba di sekolah. Beruntung pagi ini Jakarta ngga macat seperti biasannya. 

"Untung ngga telat," gumam Alesha dalam hati.

Langkah demi langkah Alesha menuju kelasnya banyak pujian dan hinaan dari siswa-siswi SMA sini tapi Alesha bodoh amat dengan semuanya. Alesha tetap melangkah ke depan tanpa memperdulikan perkataan mereka semua.

"Anak baru saja belagu!"

"Dasar, cewek murahan!"

"Nggak cocok sama wajah polosnya kelakuan kaya setan!"

"Pacar gua lewat."

"Cantik."

"Cantik, kenalan dong."

"Cantik, jadian yok."

Begitulah bisikan-bisikan siswa-siswi terhadap Alesha.

Baru saja Alesha tiba di depan kelas sudah dikejutkan sama teriakan sahabat gilanya.

"Alesha__ " teriak Kayla dari dalam.

"Ngga usah teriak-teriak kaya di hutan gua dengar ngga tuli kaya kalian semua," kata Alesha tertawa kecil.

"Kita kangen," tanpa aba-aba mereka semua memeluk Alesha sepeti Teletubbies.

"Jijik gua sumpah!"

"Ngga asik lo menghancurkan momen." Bete Shiva yang mendapatkan pukulan secara bersamaan.

Pertemanan tanpa bercanda ngga akan bahagia.

"Tumben Mbah kuntilanak baru datang?" Tanya Kayla. Yang dimaksud Mbah kuntilanak adalah Alesha, diantara mereka memang Alesha yang paling rajin datang pagi dan mereka 5 menit atau 10 menit dari Alesha baru di sekolah.

"Kesiangan gua." Acuh Alesha menduduki bangku yang kosong.

"Makanya jangan pacaran terus kesiangan panik untung ngga dihukum," sindir Kayla.

"Oh, jelas masih hangat-hangatnya, iri bilang bosku." Sombong Alesha.

"Dasar pamer." Acuh Maisha.

"Terserah gua dong. Intinya gua bahagia."

Kringggg__

Bel berbunyi dengan nyaring pertanda jam pelajaran pertama akan dimulai. Semua siswa-siswi kembali ke kelas masing-mesing mengikuti pelajaran yang sudah ditentukan. Waktu berjalan dengan cepat ngga terasa jam istirahat telah tiba.

Geng Alesha dengan cepat menuju kantin memberi makan cacing-cacing yang demo di dalam perut.

"Spesial untuk kalian semua hari ini gua traktir sepuasnya," teriak Nayla ketika memasuki kantin semua mata tertuju ke Nayla. Ada yang bahagia dan ada yang kaget.

"Tumben, dalam rangka apaan?" Tanya Kayla penasaan.

Memang Nayla terlahir dari orang kaya tapi Nayla paling jarang traktir orang banyak. Pasti ada yang ngga beres.

"Ade deh pokoknya kalian semua makan sepuasnya hari ini." Teriak Nayla kedua kalinya. Seketika kantin menjadi rame siapa yang ngga mau makan gratis?

"Oh gitu ngga mau cerita," sindir Maisha. Pertemanan mereka paling ngga suka ada yang ditutup-tutupi mereka mau saling terbuka satu sama yang lain.

"Tenang gua akan kasih tahu kalian tapi bukan sekarang. Gua ngga mau rencana gua jadi wacana."

Setiap yang direncanakan pasti gagal ketika orang-orang sudah tahu tujuannya dan akhirnya kecewa.

"Okelah, intinya makan gratis."

Canda tawa menemani makan mereka. Ada saja yang mereka lakukan untuk membuat tertawa. Perut yang awalnya kosong sekarang terisi penuh.

____

Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu tapi ngga ada satu gurupun yang masuk ke kelas mereka. Biasnya guru fisika di sekolah mereka selalu datang cepat ngga pernah telat. Kenapa hari ini telat?

Besar harapan semua siswa-siswi untuk jam kosong hari ini. Menenangkan otak satu hari saja sudah lumayan.

"Assallamualaikum anak-anak," kata Ida ketika memasuki kelas.

"Waallaikumsalam Bu." Kompak mereka semua.

"Bukannya hari ini ngga ada pelajaran Ibu? Apa Ibu lupa?" Tanya siswa yang duduk paling pojok.

"Jangan-jangan Ibu amnesia?" Tebak siswa yang lain seenaknya.

"Sembarang, saya ngga amnesia saya ke sini ingin memperkenalkan siswa baru untuk kalian semua."

"Serius Bu?"

"Ganteng ngga Bu?"

"Yess, punya gandengan baru."

"Nak Rangga silahkan masuk," panggil Ida ramah. Yang dipanggil memasuki kelas.

"Silahkan perkenalkan namamu," kata Ida lagi.

"Terima kasih Bu," ucapnya ngga kalah ramah..

"Perkenalkan nama gua Rangga Saputra Sanjaya gua pindahan dari Jogjakarta. Apa ada yang ingin ditanyakan?"

"Wow ganteng banget."

"Udah ada pacar belum?"

"Boleh minta Wanya ngga?"

"Ukuran sepatu lo berapa?"

"Si Nisa aneh-aneh saja segala nomor sepatu ditanyakan, kalo dibelikan mah oke lah ini cuma diingat di otak ngga guna Bambang." Canda Kayla membuat seisi kelas tertawa.

Sedangkan Alesha ngga peduli dengan kehadiran Ida dan siswa baru tersebut. Alesha tetap menyembunyikan kepalanya disela-sela lipatan tangannya. bodo amat mau ada anak baru atau apalah itu Alesha ngga peduli, intinya Alesha tidur.

Cowok Posesifku { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang