BAB 19🌾

560 58 18
                                    

Semua orang pergi entah kemana. Kenzo sendirian di rumah, lebih baik mencari angin keluar. Kenzo berinisiatif menelpon Enjel untuk mencar angin bersama.

"Sayang, keluar yuk. Aku bosen di rumah," kata Kenzo tanpa basa-basi.

"Maaf, sayang aku ngga bisa soalnya mau temani Mama ke Dokter." Tolak Enjel diseberang sana.

"Oh, iya sudah temani Mama saja aku ngga masalah." Kenzo ngga berharap Enjel mau jalan sama dia, tapi ngga ada salahnya mengajak sekalian mutusin Enjel. Kenzo sudah bosan dengan hubungan mereka.

"Baiklah." Panggilan telpon terputus sebelah pihak. Ngga ada ucapan spesial dari mereka berdua, mereka cuek seakan-akan ngga punya ikatan spesial.

Enjel ngga bisa. Kenzo berpikir siapa yang bisa menemaninya? Kenzo ngga mau sendirian. Nama Sadan terlintas dipikiran Kenzo, kenapa Sadan? Karena dialah yang selalu jomblo jadi memiliki banyak waktu untuk teman.

"Dimana lo?" Tanya Kenzo ketika panggilan telpon dijawab.

"Di rumah, kenapa?" Tanya Sadan. Pasti ada maunya itu anak telpon gua.

"Temani gua keluar ayo. Tenang gua teraktir deh," tawaran Kenzo yang membuat mata Sadan melotot. Zaman sekarang siapa yang ngga mau traktiran? Dengan semangat 45 sadan menjawab.

"Oke, 10 menit gua sampai di rumah lo."

"Si anjing masalah teraktiran saja cepat," sindir Kenzo lalu memutuskan panggilan telpon.

Ngga masalah rugi meneraktir teman, intinya Kenzo ada teman untuk keluar. Iya, kali ganteng-ganteng jalan sendirian nanti disangka ngga laku sama orang-orang.

Tok tok tok. ( Suara ketukan pintu dari luar).

Kenzo bisa menebak pasti Sadan. Apa yang dikatakan Sadan 10 menit akan sampai di rumah Kenzo tenyata benar tapi Kenzo memperlambat membuka pintu untuk Sadan, biarkan saja Sadan kesal.

"Buka pintu saja lama," sindir Sadan ketika Kenzo membuka pintu.

"Terserah gua dong. Rumah-rumah gua kenapa lo yang banyak bacot!" Bukannya minta maaf Kenzo malah menantang Sadan.

"Nyesal gua bawa motor cepat-cepat." Benar yah kata orang penyesalan itu di belakang kalo di depan namanya pendaftaran.

"Ngga ada yang minta lo bawa motor cepat-cepat anjing." Definisi teman ngga ada akhlak adalah Kenzo, dikasih hati minta jantung.

"Terserah lo bangsat, intinya lo bahagia." Sadan mengalah karena percuma debat sama Kenzo ngga akan selesai.

"Mau kemana kita?" Tanya Sadan ketika keadaan sudah hening.

"Shopping ayo."

"Anjing, shoping kaya cewek," sindir Sadan. Karena ngga biasanya Kenzo mengajak shopping biasanya ke cafe pinggir jalan untuk nongkrong.

"Sudah ngga usah banyak bacot. Ayo jalan!" Tegas Kenzo ngga mau basa-basi lagi.

Mereka berangkat ke Mall menggunakan motor masing-masing. Walaupun cuma berdua rasanya satu kampung karena menggunakan kenalpot yang nyaring kalo ketahuan polisi mereka akan ditanggap.

Tibalah mereka di dalam Mall, Kenzo memilih berbagai macam baju dan sepatu begitu juga dengan Sadan. Walaupun Kenzo terlahir dari keluarga orang kaya ini adalah pertama kali Kenzo belanja banyak. Hidup di keluarga orang kaya ngga membuat Kenzo lupa dengan dunia. Kenzo bahagia hidup sederhana.

Setelah capek berkeliling Kenzo dan Sadan memutuskan untuk ke Restoran terdekat untuk makan malam, karena waktu sudah menunjukkan pukul 19.00.

Baru berapa langkah memasuki Restoran mata Kenzo tertuju ke arah cewek dan cowok yang sedang suap-suapan. Jelas Kenzo mengenal cewek tersebut.

Cowok Posesifku { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang