BAB 20🌾

698 62 19
                                    

"Manis," bisik Chaska pas di telinga Alesha. Kata simpel yang Chaska rasakan.

Hal tersebut adalah pertama kali Chaska lakukan, biasanya Chaska melindungi Cewek yang dekat dengannya tapi Alesha berbeda, Alesha memiliki dara tarik tersendiri yang membuat Chaska menciumnya.

Apa yang Alesha lakukan? Apa Alesha mimpi? Apa ciuman tersebut beneran terjadi? Kenapa Alesha ngga memberontak? Kenapa Alesha diam saja? Kenapa Alesha bahagia menerimanya bukan marah-marah? Asataga, apa yang terjadi dengan Alesha?

"Sayang maaf, aku khilaf." Chaska menyadari apa yang Chaska lakukan tadi adalah kesalahan fatal.

Ternyata benar kata orang kalo berdua-duaan pasti ada orang ketiga yaitu setan untuk menghasut kita untuk melakukan hal yang ngga-ngga.

Seketika Alesha tersadar dari lamunannya.

"Sudah ngga apa-apa sayang, lagian sudah terjadi ngga perlu disesali," kata Alesha menggenggam tangan Chaska lalu tersenyum tulus.

Tok tok tok (suara ketukan pintu dari luar).

"Masuk saja Bun, pintunya ngga kita kunci," teriak Chaska.

Perlahan tapi pasti pintu mulai terbuka," ayo sayang kita makan dulu Bunda sudah menyiapkan semuanya. Alesha harus coba masakan Bunda!"

"Tapi Bun ... " Belum selesai Alesha berkata Chaska memotongnya.

"Sayang harus coba masakan Bunda dijamin mengalahkan masakan Restoran di luar sana!" Semangat Chaska. Selama Chaska hidup masakan Nalia ngga pernah mengecewakan selalu lezat untuk disantap.

"Baiklah," jawab Alesha malu-malu.

Ini pertama kali Alesha diajak makan di keluarga cowok yang berstatus pacarnya. Alesha merasa malu dan takut ada hal yang membuat mereka jijik dengan Alesha.

____

Waktu makan mereka ditemani dengan canda dan tawa rasanya bahagia bisa dekat dengan keluarga Chaska. Akhirnya mimpi Alesha menjadi kenyataan bukan cuma pacar yang memperlakukan Alesha seperti ratu keluarganya juga memperlakukan Alesha seperti ratu.

"Jam berapa Ayah pulang?" Tanya Chaska karena belakangan ini Chaska ngga melihat Fahri ada di rumah.

"Katanya malam ini." Nalia Tahu pasti Chaska merindukan sosok Fahri.

Sebagai seorang anak pasti merindukan orang tuanya ketika ngga ada di rumah. Walaupun di rumah ngga berbicara setidaknya melihat wajahnya sudah membuat hati tenang.

"Semoga cepat pulang. Apa ayah ngga capek kerja terus padahal ada orang kepercayaannya?" Chaska ngga habis pikir sama Fahri, apa fungsinya orang kepercayaan kalo turun tangan sendiri lebih baik ngga usah pake orang kepercayaan.

"Capek, itu pasti sayang tapi kalo melihat keluarganya pasti rasa capek itu hilang. Nanti kamu akan merasakannya kalo sudah berumah tangga."

"Baiklah Bun." Chaska ngga tahu harus menjawab apa karena Chaska ngga tahu rasanya berumah tangga.

"Apa Alesha mau ketemu sama om?" Goda Nalia sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Ngga dulu deh Bun." Tolak Alesha ketemu sama Nalia membuat perasaan Alesha deg-degan apalagi ketemu dengan ayahnya Chaska.

"Kenapa ngga? Tenang saja Ayah ngga galak jadi ngga perlu takut, iya 'kan Bun?" Tanya Chaska meminta pembelaan.

"Iya benar, ayah itu cuma galak diwajah tapi hatinya hello Kitty."

"Nanti deh Bun kapan-kapan." Bagaimanapun Alesha harus bertemu sama Fahri supaya mengenal keluarga Chaska lebih jauh lagi.

Setelah makan malam Alesha perpamitan untuk pulang, awalnya Alesha mau membantu Nalia mencuci piring tapi ditolak mentah-mentah sama Nalia katanya biar bibi saja yang membantu dan Akhirnya Alesha berpamitan pulang tapi Alesha ngga sendirian tapi diantar dengan Chaska untuk pulang.

Cowok Posesifku { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang