BAB 7🌾

996 158 10
                                    

Ngga terasa waktu pulang sudah tiba. Siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Begitu pun Alesha sama sahabat-sahabatnya. Di kolidor sekolah Alesha  bertemu sama kumpulan Chaska, Jangan lupakan Kenzo di antara mereka. Tatapan Alesha sama Chaska bertemu beberapa saat sampai akhirnya Alesha melepaskan kontak mata di antara mereka.

"Lo pulang sama gua!" katanya dengan cuek.

"Ngga, gua pulang sama Bang Kenzo," ucap Alesha jual mahal Padahal dalam hati ingin banget.

"Sudah, lo pulang sama pacar lo sana," usir Kenzo dengan halus.

"Tapi... " Belum selesai Alesha berkata Kenzo lebih dulu memotongnya.

"Ngga usah tapi-tapian. Chas gua titip Adek gua, jaga dia baik-baik."  Pesan Kenzo memperingati Chaska.

"Siap," jawab Chaska dengan mantap.

"Cieeee... selamat pacaran semoga bahagia kawan," goda Kelya di telinga Alesha

"Ih.. kalian," kata Alesha malu-malu sambil menyubit pinggang Kelya.

"Bye, kita duluan, " pamit Maisha mewakili semuanya sambil melangkah ke pakiran mobil.

"Bye, hati-hati," jawab Alesha sambil melampaikan tangannya.

"Gua duluan," pamit Chaska dengan nada dingin.

"Iya, hati-hati," ucap semuanya dengan kompak.

Setelah perpamitan untuk pulang. Chaska menarik tangan Alesha dengan lembut, entahlah apa tujuannya yang penting Alesha senang.

Skip di pakiran.

"Naik," kata Chaska seenaknya tanpa memperdulikan Alesha memakai rok.

Tenang Alesha bukan cewek lemah. Alesha memikiran bagaimana cara naik ke motor besar Chaska. Tiba-tiba ada uluran tangan kekar di depan matanya.

"Pegang tangan gua baru lo naik," kata Chaska memberikan Alesha penjelasan. Tanpa pikir panjang Alesha menerima uluran tangan Chaska lalu naik dengan perlahan, sekarang ia sudah duduk manis di belakang Chaska.

"Pegangan," pinta Chaska.

"Ogah," kata Alesha acuh, padahal dalam hatinya pengen banget memeluk Chaska.

Bukannya membantah Chaska malah melepaskan jaketnya," Pake jaket gua, tutupin paha lo!"

"Kenapa ditutupin?" Tanya Alesha dengan polos.

"Gua ngga mau milik gua dilihat dengan cowok hidung belang. Besok-besok pake rok yang panjang!" sewot Chaska.

"Masnya cemburu?" goda Alesha, dengan senang hati ia mengikuti perintah Chaska.

Entah dorongan dari mana Chaska menarik tangan Alesha ke pinggangnya lalu memegangnya dengan erat.

"Pegangan nanti lo jatuh!" Tegasnya khawatir.

Alesha ngga peduli sama ucapan Chaska. Alesha nyaman berada di pelukan Chaska. Alesha mendekatkan kepalanya di bahu Chaska menjadikan badannya sebagai sadaran. Chaska ngga masalah dengan  semua itu ia terima-terima saja membuat Alesha semakin senang berkali-kali lipat.

"Kita makan dulu," kata Chaska sambil mengarahkan motornya ke lestoran terdekat

"Iya," kata Alesha dengan singkat, kebetulan perutnya terasa lapar jadi ia ngga protes.

Sambil menunggu makanan yang dipesan datang Alesha ising  mencari aib Chaska dari jauh. Chaska ngga merasa dengan semua itu. Gemes lihat muka Chaska yang datar. Entahlah keberanian dari mana Alesha menyentuh wajah Chaska lalu memfotonya secara cepat.

Cowok Posesifku { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang