"Sayang, kamu tahu ngga bedanya kamu sama daun?" Chaska mengelus rambut Alesha dengan lembut.
"Engga tahu," jawab Alesha dengan polos sambil menatap mata hitam Chaska.
"Kalau daun jatuhnya ke tanah, kalau kamu tajuhnya ke hatiku." Chaska ngga peduli gombalan dari Mbah google intinya ia bersikap romantis.
"Ah, ngga asik gombalan Mbah google." Jelas Alesha tahu karena gombalan itu sudah sering Alesha dengar dari buaya-buaya darat.
"Biarkan saja dari Mbah google, intinya aku sama kamu." Chaska mencium pipi Alesha berkali-kali pertanda ia sangat bahagia.
Alesha tak menjawabnya.
"Sayang, tahu ngga?" Chaska menyenderkan kepalanya di pundak Alesha.
"Ngga tahu." Polos Alesha mengusap ramput Chaska. Alesha bahagia memiliki Chaska.
"Kamu gemesin." Semenjak kenal sama Alesha, mencubit pipi bapau Alesha adalah hobi baru Chaska.
"Jelas dong, kalo aku ngga gemasin kamu ngga mungkin sayang sama aku." Pede Alesha.
Chaska tertawa receh mendengar jawaban Alesha. Bahagia itu simpel, apa lagi sama orang yang kita sayang.
"Tahu apa? Jangan buat aku penasaran."
"Aku bahagia memilikimu. Aku ngga mau bagi-bagi ke siapapun biar saja dibilang egois. Intinya kamu menjadi satu-satunya di hatiku."
"Bagaimana kalo aku diambil sama orang?" Alesha ngetes seberapa berharganya dirinya untuk Chaska, walaupun perkataan ngga cukup setidaknya membuat Alesha tenang.
"Berarti aku gagal."
"Kenapa gagal?"
"Gagal menjadi cowok yang selalu buat pacarnya bahagia sebab itu ceweknya mencari kebahagian di luar sana."
"Sayang berhasil."
"Berhasil?" Chaska bingung dengan perkataan Alesha, bukannya ia bahas gagal tapi kenapa Alesha bilang berhasil?
"Berhasil membuatku bahagia dan tertawa dengan caramu, makasih sayangku." Alesha mencium tangan Chaska. Kaya sama orang tua saja pake cium-cium tangan segala.
Chaska mencium kepala Alesha.
"Aku janji selalu buat kamu bahagia, selalu ada buat kamu, dan menjaga kamu dari masalah apapun itu," kata Chaska sambil memegang kedua tangan Alesha.
"Aku percaya sama kamu."
"Satu hal yang ingin aku katakan sama kamu." Nada Chaska mulai serius.
"Hal apa?" Tanya Alesha dengan perasaan deg-degan. Alesha takut kalo Chaska berkata ia punya pacar di luar sana. Menerima Alesha karena rasa kesihan, semoga apa yang dipikirkan Alesha yang ngga terjadi.
"Aku mau terbuka sama kamu. Maaf kalo di muka umum aku dingin ke orang sekitar. Aku ngga suka sama orang-orang tebar pesona. Apa lagi sama cabe-cabean ngga suka banget. Aku paling suka cewek misterius yang patut di kejar tapi tenang aku akan berubah jika didekatmu dan sahabat-sahabatku." Menurut Chaska terbuka dengan orang yang ia sayangi ngga ada salahnya.
Baguslah ngga sesuai dengan apa yang Alesha pikirkan,"iya ngga masalah, lagian aku suka."
"Suka karena?" Chaska pikir Alesha marah sebab memiliki pacar sedingin es.
"Itu tandanya kamu ngga ngasih harapan ke mereka tapi mereka saja yang kegatelan sama kamu, contohnya Rania." Entah Alesha menjadi emosi mengingat perlakukan Rania di sekolah tadi.
"Ngga semudah itu dapatkan hati seorang Chaska, cowok terdingin di SMA." Dengan pedenya Chaska perkata seperti itu.
Alesha adalah cewek yang paling bahagia di muka bumi, bahagia memiliki Chaska dan menjadi satu-satunya di hati Chaska adalah anugerah sangat besar untuk Alesha. Doa Alesha, semoga bisa sama Chaska hingga maut memisahkan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/170590623-288-k419557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Posesifku { Tahap Revisi }
Novela JuvenilA : Alesha Emily Jevan Jones C : Chaska Fakhir Bayanaka Sepasang siswa SMA yang menjalin sebuah hubungan sangat romantis. Siapa sangka mereka berdua dipertemukan dalam perjodohan. Ternyata benar apa kata orang kalo jodoh tidak akan kemana. Belum sa...