BAB 6🌾

1K 166 13
                                    

Kenapa lo di sini? Apa yang lo lakukan?" Tanya Alesha dengan penasaran.

"Gua diminta datangi lo," ucapnya dengan nada dingin.

"Diminta siapa?" Tanya Alesha sama dinginnya tapi berbeda dengan apa yang ia rasakan saat ini. 

"Abang sama Kakak lo."

"Hm," jawab Alesha kembali melangkah.

"Merepotkan," ucapnya dengan pelan tapi mampu Alesha dengar.

Enak saja ia bilang merepotkan, jelas-jelas bukan dirinya yang meminta. Ia sendiri yang menerima pemintaan dari Kenzo dengan senang hati.

"Kalo merepotkan kenapa lo mau? Gua  ngga butuh lo di sini, gua bisa sendiri!" Tegas Alesha sambil melangkah cepat.

"Ngga tega."

"Ngga tega tapi ngga ikhlas percuma!" Sindir Alesha.

"Iya maaf."

"Iya."

"Bang beli sosisnya 20 tusuk, sambelnya yang pedas," kata Alesha dengan lembut ke penjual sosis tersebut.

"Siap Neng di tunggu," jawab tukang sosis ngga kalah lembut.

"Apaan sama tukang sosis lembut sama gua dingin," sindir Chaska pas di telinga kiri Alesha.

Entah angin dari mana, seorang Chaska cowok paling dingin perkata seperti itu dengan seorang cewek yang baru ia lihat. Chaska sering ke rumah Kenzo tapi ia ngga pernah melihat cewek ini, entah kemana ia bersembunyi.

"Lembut sama lo? Ngga guna," teriak Alesha sepontan, karena ia kaget.

"Awas menyesal."

"Apa menyesal? Najis banget," sewot Alesha.

"Lihat saja nanti," kata Chaska ngga terima karena baru ini ada cewek yang berani sama dirinya.

"Ya."

"Kamu ngga tahu saja isi hatiku sama kamu bagaimana. Semoga suatu saat aku ngga menyesal perkata seperti itu sama kamu," gumam Alesha dalam hati.

"Neng, pesanannya, " panggil Abang penjual sosis sambil memberikan sosis pesanan Alesha. Ia terima dengan senang hati.

"Makasih Bang, ini uangnya," kata Alesha lembut.

Tanpa buang waktu lagi Alesha melangkah untuk pulang. Ia sudah ngga sabar memakan makan favoritnya. Hampir setiap malam ia membeli sosisi bakar  tapi bedanya kali ini ia beli sendirian, eh ralat maksutnya sama Chaska. Biasanya Alesha membelinya sama Kenzo, jangan heran disitu ada Kenzo pasti ada Alesha juga.

Chaska masih setia berada di belakang Alesha. Chaska terus memperhatikan gerak gerik Alesha dari belakang. Ia kagum dengan cewek di depannya, banyak perbedaan dari cewek diluar sana. Kebanyakan mereka ngga mau jalan kaki, menggunakan baju apa adanya, makan di pinggir jalan, tapi seorang cewek cantik ini rela melakukan semua itu tanpa rasa malu. Semoga dia menjadi milikinya untuk selamanya.

"Assallammuallaikum," kata mereka kompak sebelum masuk ke dalam rumah.

"Waallaikumsallam," jawab Kenzo dan Rafa sambil bermain PS.

Mereka makan bersama canda tawa menemani mereka, awalnya Alesha sama Chaska belum terbiasa lama-lama mereka terbawa suasana. Bahakan mereka berdua yang terlihat bahagia.

___                                  

Di kamar bernuansa biru seorang gadis cantik sudah siap ke sekolah. Hari senin adalah hari termalas untuk siswa-siswi melakukan upacara bendera. Tapi mau ngga mau mereka tetap melakukannya karena itu adalah tugas siswa-siswi untuk mengabdi pada negara dan menghargai para pahlawan yang telah gugur.

Cowok Posesifku { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang