Ms. Felis Catus

89 25 2
                                    

"bagaimana kalau nanti kita datang saja ke kamarnya, dan kau lihat sendiri?" Ucap dokter Jung.

"ayo, kita jalan-jalan saja ke bawah. Kau butuh udara segar"

*****

Taehyun dibantu Dokter Jung untuk berjalan ke Halaman Rumah Sakit, mereka juga berjalan-jalan di sekitar sana.

"apa yang kau lihat Tae?" Dokter Jung bertanya.

"anak-anak kecil disana. Mengingatkanku tentang TXT" Jawab Taehyun.

"TXT? Oh nama geng kalian TXT? Nama yang bagus"

"Saat aku seusiamu Tae, aku biasa berkumpul disini dengan teman-temanku" Timpal Jung.

"disini? Di halaman rumah sakit?" Tae penasaran.

"iya. Dulu saat aku dan Dokter Min.. Dokter pernafasan Hyuka, masih pelatihan, jadwal kami padat sekali. Jadi mereka yang datang kemari untuk berkumpul" Jelas Jung.

"Maaf aku lancang, tapi dimana teman-teman dokter berada sekarang?" Tanya Tae.

"hahaha tak apa. Kami beranggotakan 7 orang. Aku, Min, Park, Trio Kim, dan Jeon."

Jung menarik nafas panjang..

"dulu kami selalu bersama, kapanpun dimanapun, kalo kata guru-guru, ada magnet di antara kita yang susah di lepasin. Beberapa tahun kemudian, kami diterima di tempat-tempat yang berbeda. Aku dan Min di sini, Trio Kim menjadi trainee, dan sekarang sudah debut... kecuali Nam yang malah menjadi produser di Agensi tersebut." Ungkapnya.

"lalu Park menjadi model, yang sekarang sudah go international, dan terakhir... Jeon. Maknae kami sekarang menjadi Pilot pesawat tempur. Keren bukan? Padahal dulu dia paling bandel di antara kita semua".

"Sungguh, aku sangat merindukan mereka, jika diberi libur, aku ingin bertemu dengan mereka. Namun sayang, jadwal kami selalu tidak pas. Hahaha aku pernah sampai bermimpi bertemu mereka semua"

Dokter Jung tertawa kecil.

"wah, apakah aku dan yang lain bisa bersahabat hingga selama itu ya? Terkadang kami suka berkelahi karna kimchi di mej- eh dokter nangis?" Tae melihat ke Jung.

"a..ah tidak. Kamu tunggu di kursi itu dulu ya Tae. A..aku ke kamar mandi bentar"

Dokter Jung kabur sambil mengelap air matanya.

*****

Tae duduk di kursi yang tadi ditunjuk oleh Dokter Jung.

"ah pantas saja mereka berkumpul disini. Banyak sekali bunga dan pepohonan, bahkan anak kecil pun akan nyaman di rumah sakit ini" ujar Tae.

Selagi melihat anak-anak bermain-main di dekat kolam bebek, ia teringat saat dia bersama sahabat baiknya itu di kolam renang tahun lalu.

"Yeonjun Hyung, aku teringat saat kita berada di Pool tahun lalu... aku dengan sengaja mendorongmu ke kolam, eh ternyata aku juga ikut jatuh. Hahaha kita bahkan di tertawakan oleh guru renang kita waktu itu. Kapan ya kita bisa mengunjungi nya lagi?".

Taehyun dengan kebiasaan anehnya, ngomong sendiri.

"sama ituuu. Saat kita latihan, Soobin Hyung bahkan tidak menyentuh air sedikitpun. Apa untungnya punya kaki panjang tapi tidak bisa berenang? Main basket pun Hyung ga bisa".

Taehyun teringat kenangan lainnya..

"Beomgyu-Hyung sama Hyuka pernah ke kunci di ruangan loker abis latihan... sampe akhirnya kita harus dateng tengah malem karna Hyuka takut sama cicak disana..".

Taehyun mulai baper.

"dan y..yang paling aku inget... Kita semua ga sengaja ngunci kepala sekolah k..kita disana... yang berakhir kita di hukum buat minta tanda tangan guru sekolah s..ebelah... yang isinya cewe semua.."

Terlihat setetes air mata menetes di pipi Taehyun.

1 tetes, 2 tetes, 3 tetes, lama-lama dia nangis kejer disitu.

Sampe akhirnya dia denger satu suara....

"kau menangis? Sungguh? Pria yang berani menerobos api, menangis?" ujar orang itu.

"siapa y- kau lagi. Untuk apa pergi kesini? Apa belum puas melihat temanku menderita?".

Tae mendengus kesal.

"pergilah. Aku tak ingin bertemu denganmu".

"tapi aku ingin bertemu denganmu sayang" Orang itu duduk di sebelah Taehyun.

"jangan buat aku bermain fisik. Cepatlah pergi" Tae mengancam orang itu.

"apa kau yakin? Tapi mau tahu, kau aneh. kenapa kau bisa begitu marah terhadapku karna mereka semua keluar dengan kondisi... buruk? Maksudku, mereka hanya bocah ingusan yang sel- akhh! Lepaskan aku!"

Orang itu seketika berhenti berbicara.

Taehyun mencekik orang itu di leher.

"APAKAH KAU BISA DIAM? SEKALI LAGI KAU KATAKAN ITU AKU BISA MENGHABISKANMU DISINI!"

Tae mulai naik darah.

"PERGILAH!"

"L....Lepaskan! a..aku datang h..anya.. ingin menebus kesalahanku terhadap temanmu!"

Tae melepaskan tangannya dari leher orang itu.

"Baiklah Ms. Felis Catus. Dengan apa kau ingin menebus kesalahanmu itu?".

"aku akan memberikannya jika kau percaya kepadaku. Kepada sihir" Ucap Ms.Felis.

"kau gila... mana ada sihir disini? Sihir itu tidak nyata" Taehyun menimpali.

"ya itu nyata... kau saja yang tidak percaya. Jika kau percaya, kau bisa melihat sisi lain dunia ini, tanah yang kau injak, atau.. Dokter Jung mungkin?"

Ms.Felis berkata lancang.

"jaga kalimatmu. Lagipula, untuk apa aku percaya jika sihir benar-benar ada? Memangnya kalau aku percaya, aku bisa sekolah di Hogwarts seperti Harry Potter?".

"jika itu yang kau mau, itu bisa terjadi. Apapun bisa terjadi jika kamu percaya".

"apakah kau punya bukti? Aku tak akan mudah percaya" Tae menantang Felis.

"aku bisa menjukannya. Tapi tidak disini. Ikut aku dan aku tunjukkan"

"Hahaha. Kau hanya ingin menculikku kan? Kalo kau suka padaku bilang saja, banyak yang bilang aku tampan aku tau ak.."

kalimat Tae dipotong Felis.

"ikut saja" ucapnya

Felis menarik tangan Tae ke dalam cahaya yang tiba-tiba muncul. Semuanya terlihat berputar. Lalu tiba-tiba mereka berada di...                                                                                        ********
To be continued. Vote!                                                                 

ETERNITY | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang