[Beomgyu]
Di saat yang bersamaan...
"Hyuka lihat kesi- Huh?"
"Apa?"
"Kenapa?"
"Kenapa semua berguncang?"
"Soobin-Hyung mau kemana?!"
*******
Sekitarnya beguncang, dan lampu seketika padam.
Dirinya terguncang dengan ponsel yang masih berada di tanganya.
"Apa yang terjadi?"
Dirinya hendak berlari mengikuti Soobin, tapi...
Ia menabrak sesuatu,
Ponselnya terjatuh.
Ia mengambil ponselnya terlebih dahulu, dan beranjak bangun.
"Eoh?"
*******
Sepertinya semua telah terlambat.Lagi, kegelapan mengelilinginya.
"Hah"
"Kemana yang lain?"
"Halo? Ada orang disini?"
"HALOOOOO? ADA ORANG DISINI???"
"Tidak? Baiklah"
"Sekarang, kemana aku harus pergi"
"Hm, apakah ada di maps?"
"Ah sial, sinyalnya hilang"
"Jadi"
"Apa yang harus aku lakukan"
"Dan"
"Kenapa ada ribuan pintu yang mengarah ke arahku"
"Tunggu"
"Mengarah ke arahku?"
Pintu, yang sangat transparan, Dan bisa dibilang sepertinya kaca, melewati Beomgyu begitu saja.
Tidak lama kemudian, muncul Bayangan Beomgyu di setiap pintu tersebut.
"Huh?"
"Pintu apa ini?"
"Hmm, apa bisa ku buka?"
Beomgyu menyentuh gagang/handle pintu tersebut.
Tapi, ribuan pintu itu malah lenyap, Dan muncul Satu pintu "Asli" Tepat di belakangnya.
"Nomer 17"
"Apa maksudnya?"
Beomgyu, dengan rasa penasarannya, membuka pintu tersebut, Dan masuk.
*********
Dia seperti melewati dimensi, Dan seekor kucing melewati nya.
"Kucing kecil, apa kau tersesat juga?"
"Kemarilah, tapi aku tidak membawa makanan"
"Bulumu sangat cantik, Dan warna matamu, hijau Dan biru? Itu luar biasa!"
"Dari mana kau berasal?"
"Ya! Aku bodoh. Kucing kan tidak bisa berbicara"
"Ruangan apa itu?"
Beomgyu mendekat, dan kucing itu mengikutinya.
********
Ia mengintip kedalam.
Terlihat 2 orang pria bertubuh besar dan tinggi dengan pakaian serba hitam, mencoba menangkap seorang bocah lelaki yang sangat ia kenali.
"Itu.. Itukan aku"
Beomgyu melihat dirinya sendiri sedang bertarung dengan 2 pria tersebut.
Dirinya sedang memegang sebuah diary, hitam dan kusam.
"Itu.. Itu... Itu diary... Diary.. Ah aku tidak ingat. Tapi aku mengenalinya"
"Ayolah ingat... Ingat.. Ingatlah Beomgyu!"
"Ah! Diary nya Yeonjun-Hyung! Yang pernah digambar naga biru! Iya aku ingat sekarang!"
"Tapi kenapa aku.. Maksudku diriku disana memegangnya? Bukannya harusnya itu ada di laci Yeonjun-Hyung?"
"Aneh, mimpi apa ini"
"Eh tunggu, apa yang terjadi?"
*******
Beomgyu melihat dirinya terhempas ke ujung ruangan. Sekarang hanya terlihat bayangan dari dirinya disana.
Tetapi...
Sesuatu yang aneh terjadi.
"A.. Apa itu?"
"K.. Kayu? Ran...ting? P.. Pohon?"
"Tongkat?"
"S.. Sayap?"
*******
Dua pasang sayap muncul di punggungnya."Ah.. Aku harus merekam ini"
Beomgyu mengeluarkan ponsel yang tadi ia masukan ke kantong bajunya.
Ia merekam kejadian "aneh" Tersebut, dengan keadaan ruangan yang... Gelap.
"Sudahlah, at least aku punya videonya"
*******
Ia merekam dengan seksama, dan sedikit maju, dan tanpa sengaja menabrak pintu.
"Aw"
"Itu sakit"
"E.. Eh"
Ia baru menyadari kalau, dirinya disana sedang menatapnya.
Beomgyu segera berbalik badan, dan hendak melarikan diri.
Tapi sesuatu sudah menunggunya dibelakang.
Lalu semua kembali berputar...
*******
To be continued. Vote!

KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY | TXT
FanfictionBerawal dari sebuah persahabatan dari 5 orang remaja yang sudah yang sudah bersama sejak kecil. Namun, seiring berjalannya waktu... banyak konflik yang bermunculan. Dimulai dari kesibukkan masing-masing, hingga hilangnya kepercayaan diantara mereka...