"Tidak! Tidak ada yang boleh memiliki mu selain aku! "
-Malvin Howers¶..... ¶
Malvin bergegas melajukan mobilnya menuju mansion, dilihatnya gadis itu masih saja terisak mengalihkan pandangannya kearah jendela kaca mobil. Oh sungguh! Bahunya bergetar hebat kala itu, malvin benar benar membenci pria yang berani menyentuh gadisnya itu. Katakan ia egois. Malvin memang egois jika menyangkut Alexa. Bukankah dirinya berhak? Alexa istrinya dan sudah sepatutnya menjadi milik malvin. Ia terus menaikkan kecepatan hingga akhirnya tiba didepan gerbang hitam tinggi yang menjadi pembatas antara mansion itu dengan jalan raya.
Seorang pria berseragam security mulai membuka gerbang itu dan membungkuk hormat ketika mobil malvin melintas didepannya.
Malvin kemudian menghentikan mobilnya di depan pintu utama mansion itu. Ia disambut oleh beberapa pelayan yang memang sudah menunggu kedatangan tuan rumah mereka sejak tadi.
"Selamat datang tuan, apa ada yang perlu saya bantu? ". Tanya erick. Sekretaris malvin. Sebenarnya, ia cukup penasaran dengan apa yang baru saja ia lihat. Tuan mudanya keluar mobil dan kemudian memapah tubuh sang istri yang terisak ala bridal. Apa yang terjadi dengan nona mudanya? Begitulah isi pikiran sang sekretaris, namun ia urung bertanya pada tuan mudanya itu.
"Pergi ke klub di dekat perempatan, temui pria brengsek yang ada d berada di klub itu dan bawa dia keruang penyiksaan! " uajar malvin sarkas. Oh tidak, rung penyiksaan katanya? Astaga mendengar nama nya saja sudah membuat bulu kuduk merinding, apalagi jika kau yang menjadi tokoh utama yang digiring masuk ke ruangan itu. Sepertinya kau harus segera mengucapkan selamat tinggal.
"Baik tuan!" sang sekretaris beranjak setelah dilihatnya malvin menaiki tangga dan masuk ke dalam mansion itu.
"Kalian, ikut bersamaku, ada misi yang harus kita selesaikan! ". Ujar Erick, kemudian berlalu meninggalkan mansion itu.
.¶.... ¶
Malvin berjalan menuju kamar utama. membawa gadisnya yang masih saja terisak pilu, dengan bahu yang naik turun. Ia kemudian meletakkan tubuh alexa perlahan keatas tempat tidur, melepaskan sepatu gadis itu dan kemudian duduk sambil memandang sendu wajah gadisnya itu.
"Mal.. Hiks hikss" alexa akhirnya angkat bicara, ia memanggil nama suaminya itu dengan nada yang terdengar begitu menyakitkan.
"Ayo mandi, aku akan membersihkan tubuhmu dari si sialan itu! " malvin mulai mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya kedalam kamarmandi.
Sesampainya disana, malvin mulai memutar kran air hingga menyembul lah air hangat dari kran tersebut. Ia mulai menuang sabun cair yang botolnya terbuat dari kaca itu, di tatapnya alexa, gadis itu sudah berhenti menangis namun tetap sesenggukan.
"Kemari " ujar malvin, ia menarik lembut tangan gadisnya itu, membuka satu persatu kain yang melekat indah ditubuh alexa. Hingga gadis itu menatap malvin sendu, dengan kedua pipinya yang sudah memerah bagai tomat.
"Vin.. Biar aku mandi sendiri" alexa malu setengah mati. Bagaimana tidak? Dia berdiri didepan malvin tanpa busana. Tubuhnya terpampang indah tanpa sehelai benangpun saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
⚠🔞 P L A Y W I T H M E 🔞⚠ [ 21+]
Romance"Mengapa kau takut ? " "Tenanglah! Ini hanya sedikit menyakitkan, " "Kau akan memintanya lagi! " ~malvin Howers