13. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN

12 3 0
                                    

"Andai saja kau tahu perasaan ku, pasti sangat indah hidup ku"

*JOVANKA LOVATA*

Dua mingu berikut nya, Ana dan kaila sudah tidak pernah berbicara lagi. Ana sering menyendiri, pergi ke kantin juga sendiri. Mengerjakan tugas dadakan dari Bu lara juga sendiri. Sudah beberapa kali kaila meminta waktu untuk menjelaskan semuanya. Tapi, Ana tetap tidak mau mendengarkan nya.

Ana menatap lekat ke arah jendela kelas nya. Menampil kan dua sosok orang yang dulu menjadi temannya.
Kaila dan Kenzo, mereka sedang berada di lapangan basket, sepertinya mereka sedang membahas sesuatu.

Tampak Kenzo sedang mengelus rambut kaila dengan sayang.

"Ck, gue iri sama lo kai" gumam Ana, matanya mulai berkaca-kaca.

"Hayy Na," sapa oca
"Diem ajah dari tadi, lo kenapa sihh?" Tanya oca

Sebenarnya dia sudah tahu kalo kaila dan Ana sedang bertengkar. Tapi, oca juga teman Ana. Dia berusaha mengibur dan tetap menanyakan Ana.

"Gue gak papa" jawab Ana mengusap pinggir matanya.

"Lo, belum baikan yahh sama kaila?" Tanya oca, suaranya memelan

Ana membalas dengan tersenyum tipis dan menggeleng kepala.

"Ca, lo pernah gak suka sama orang, sampe lo gak bisa ngelepasin dia?" Tanya Ana menatap oca

Oca tampak berfikir
"Hmm, gue sihh belum pernah jatuh cinta Na, jadi gue gatau dehh" jawab oca cengengesan.

Sepertinya oca bukan orang yang tepat untuk Ana bercerita atau curhat masalah perasaannya ke Kenzo.
Hanya kaila.

"Hufff.. ya udah dehh" ucap Ana menghela nafas

Ana kembali fokus ke buku nya, akhir-akhir ini, dia tidak berminat untuk keluar kelas. Kecuali ada keperluan yang sangat penting, dan jika kaila dan Kenzo mampir ke kelas nya.

Ana juga tidak tertarik untuk tertawa bersama teman-temannya. Padahal semua orang sudah mengajak nya, tapi dia hanya membalas dengan senyuman kecil.

Tiba-tiba kaila dan Kenzo datang ke kelas Ana. Seperti biasa, Kenzo mengantarkan kaila ke dalam kelas selepas pergi dari kantin atau pun hanya sekedar duduk di lapangan basket.

Ana yang melihat itu, langsung berdiri, hendak pergi ke luar.

"Na, lo gak usah keluar! Gue udah mau pergi kok" ucap Kenzo melirik Ana

Ana berhenti sebentar, melirik sekilas ke arah Kenzo. Tapi, dia tetap pergi dari sana.

"Na" panggil kaila
Lagi-lagi Ana tidak menjawab dan tetap berjalan.

"Huff, gue tetep jadi sahabat lo Na" gumam kaila nyaris tak terdengar

Kenzo menatap kaila kasihan. Sepertinya hidup mereka memang tidak bisa di pisahkan.
Kenzo mengusap kepala kaila, dan tersenyum tipis

"Gak papa, nanti kita bicara baik-baik sama dia yahh!" Ucap Kenzo

Kaila mengangguk paham
Dan Kenzo pergi dari sana.

Ana pergi ke belakang sekolah,
Dia duduk di rumput di bawah pohon rindang di sana. Menatap kosong ke arah depan.

"Ekhemm" tiba-tiba seseorang datang dari belakang Ana

PILIHAN     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang