17. I LOVE YOU

14 2 2
                                    

"Apa pun yang terjadi pada mu,
Aku akan tetap disisi mu!"

*KENZO JULIAN ATEZZA*

Sudah dua puluh menit lamanya, dokter tak kunjung keluar dari ruangan kaila di rawat. Kenzo yang sedari tak henti hentinya berdoa supaya kaila baik-baik saja. Saking khawatir nya, Kenzo tidak bisa duduk tenang, dia mondar mandir gak jelas.

"Udah Ken, lo tenang dulu!, Kaila pasti baik-baik aja kok" ucap Edo
Menenangkan Kenzo

Tak ada jawaban dari Kenzo.
Hanya menatap Edo singkat, dan beralih ke pintu ruangan kaila.

"Kalian keluarga pasien?" Tanya seorang dokter yang menangani kaila tadi

Dengan cepat Kenzo langsung merespon dokter itu
"Iya dok, kita berdua temannya" ujarnya panik

"Kenapa ada luka di wajah dan tangan nya?" Tanya dokter yang bertuliskan nama Dr. Francisco
Di kemeja putih nya

"Oh, tadi ada sedikit kecelakaan dok" jawab Kenzo berbohong.

Dokter Francisco mengangguk
"Untung lah, luka nya tidak terlalu parah, besok siang mungkin dia sudah bisa pulang"
Jelas dokter Francisco

Kenzo menghela nafas lega
"Huff, makasih yahh dok" ujar nya tersenyum

"Kalau gitu saya permisi dulu!" Pamit dokter Francisco, lalu pergi dari sana

Kenzo langsung masuk ke ruangan itu, dan memeluk kaila yang  belum  juga sadar.

"Bro, gue cari makan dulu yah" pamit Edo menepuk pundak Kenzo

Dibalas anggukan kecil oleh Kenzo.

"Kai, maafin aku!, Seharusnya aku gak batalin jalan kita malam ini" ucap Kenzo penuh rasa bersalah.

Tak ada jawaban dari kaila, karena dia masih pingsan. Kenzo mengusap pipi kaila yang penuh dengan goresan kuku dan bekas tamparan yang memerah. Kalau di fikir- fikir, itu hanya luka kecil. Tapi, tamparan itu  cukup keras. Dan tangan kaila yang memburu akibat ikatan yang sangat kuat.

"Gue gak bakalan maafin lo kai"

****

"He Edo,  lo lihat Kenzo gak"
Tanya Ana merangkul bahu Edo

Pagi ini Kenzo tidak masuk sekolah, Karena dia memutuskan untuk menjaga kaila satu harian ini. Berharap keadaan nya cepat membaik dan segera sadar.
Walaupun hanya pingsan, tapi kaila tak kunjung bangun juga.

Semenjak kejadian kemaren malam, Edo mengetahui sifat asli dari Ana. Dia jadi tidak suka melihatnya. Hanya saja dia tidak memberi tahu kepada semua orang. Kalau dia memberi tahunya, pasti Ana sudah menjadi musuh orang banyak sekarang.

"Buat apa lo nyari dia" jawab Edo tanpa melihat Ana

"Yahh, gapapa lah, emang salah gue nanyain dia?" Tanya Ana balik

"Setelah yang lo lakuin kemaren malam, lo masih bisa sok baik ke Kenzo?" Terdengar menyakitkan memang, tapi itu pantas buat Ana

Ana merasa tersinggung dengan perkataan Edo tadi, menurutnya Edo tidak terlalu penting, dalam hal pertengkaran nya dengan kaila.

Ana mengerjakan matanya bekali-kali, dan ada rasa malu terhadap Edo.

"Gue gak nyangka, lo bisa sekejam itu kai" ucap Edo menatap Ana datar.

PILIHAN     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang