Yura pov
"Lo habis ngapain sama dia, Yura?!" Bentak Hyunjin.
"Otak lo dimana, hah?!" Hyunjin.
"Hwang Hyunjin!!" Kak Jisung.
"Apa, hah? Gak usah ikut campur!" Hyunjin.
"Jangan pernah ngasarin adek gue!" Kak Jisung.
"Sekarang dia istri gue! Lo gak berhak ngatur-ngatur!" Hyunjin.
"Lo udah gila! Yura bakal gue bawa." Kak Jisung.
"Lo gak punya hak!" Hyunjin.
"Gue gak bisa biarin Yura tinggal sama cowok gila kayak lo!" Kak Jisung.
"Jaga omongan lo, Park Jisung!" Hyunjin.
"Yura, sekarang pilih. Lo mau tetep disini, atau ikut gue?" Kak Jisung.
"Lo gak bisa kayak gitu ke dia, Sung. Ini masalah rumah tangga Yura sama Hyunjin." Sunwoo.
"Dan lo yang ngerusak rumah tangga gue." Hyunjin.
"Seharusnya lo ngomong kayak gitu ke cewek yang ada disebelah lo." Sunwoo.
"Jelas dia salah." Sunwoo.
"Lo tau apa, hah?" Hyunjin.
"Hari terakhir lo di Jepang. Lo jalan-jalan bareng dia kan? Bahkan jam 11 malem lo baru balik ke hotel. Haha."
Deg
Hyunjin, lo ngapain lagi sih?
"Sejak kapan kamu belajar bohong?" Gue natep Hyunjin sinis.
"G-gue takut kalo gue izin sama lo, lo bakal sakit hati. Ini demi perasaan lo." Hyunjin.
"Kak Jisung, pulang sekarang. Sunwoo, lo juga mending balik. Dan lo Yeojin." Gue ngejeda omongan gue sebentar, "Pergi dari hadapan gue!"
"Kamu gak perlu mertahanin pernikahan kamu sama dia, Jin. Harga diri dia terlalu rendah. Aku pulang." Yeojin ngelirik gue terus pergi.
"Sampe Yura nangis gara-gara lo, abis nyawa lo ditangan gue." Kata Kak Jisung sebelum ninggalin rumah ini.
"Gue udah pernah bilang, jangan kasarin dia. Atau gue yang bakal ngegantiin posisi lo. Dan kayaknya emang itu mau lo. Good luck." Sunwoo nepuk-nepuk bahu Hyunjin.
Dan sekarang, nyisain kita berdua disini.
"Lo malah bikin gue sakit hati karena lo nutup-nutupin semuanya!" Gue.
"Lo sadar gak sih, Jin?! Kelakuan lo bisa bikin gue gila tau gak?!" Gue.
"Lo kenapa?! Lo bosen sama gue?! Kalo gitu kenapa kita harus nikah, Jin?!" Gue.
"Kenapa lo berubah?! Lo-- akh." Perut gue tiba-tiba sakit.
"Hyun-- akh." Gue.
"Kenapa, Ra? Ada apa?" Hyunjin megang perut gue.
"Shh." Gue meringis kesakitan.
"Kenapa, Ra?! Ayo ke rumah sakit." Hyunjin.
"Eng-enggak. Gak usah." Gue.
Author pov
Hyunjin mengusap wajahnya gusar. Ia tahu istrinya ini sedang menyembunyikan sesuatu.
Namun Hyunjin tak tahu harus bagaimana agar istrinya bisa berkata jujur kepadanya.
Satu hal yang dapat Hyunjin lakukan. Mendekap tubuh Yura. Dan mengucapkan satu kata yang bahkan tak ada artinya.
Berjuta-juta kali kata ini diucapkan, sama sekali tak dapat menjamin semua akan baik-baik saja setelahnya.
"Maaf."
Yura yang medengarnya hanya bisa menangis dalam diam.
Ia tidak yakin masalah ini akan selesai begitu saja.
Yura tahu, author memiliki banyak ide jahat yang akan membuat konflik hidupnya akan semakin rumit nantinya.
Benarkan?
"Aku nunggu kamu jujur sebenernya kamu kenapa." Hyunjin.
Hey, Hwang Hyunjin. Seharusnya Yuralah yang berkata demikian.
Kalau bukan karena tingkahmu itu, Yura akan jujur bahwa dia sedang mengandung.
Paham kagak lu jubaedah?
"Aku gak enak badan." Yura.
"Kenapa kamu gak bilang sama aku?" Hyunjin.
Ingin rasanya Yura mengatakan, 'Ya emang lo bakal peduli sama gue gitu?'
Tapi dia ingat, Hyunjin adalah suaminya yang harus dia hormati.
"Aku takut kamu khawatir." Yura.
"Siapa yang gak khawatir istrinya lagi sakit?" Hyunjin.
Ya elu buktinya :)- Author
"Sekarang kamu istirahat." Hyunjin.
"Iya." Yura.
"Aku keluar sebentar ya." Hyunjin.
"Kemana?" Yura.
"Ada lah. Pokoknya sekarang kamu kekamar. Istirahat." Hyunjin.
Yura menganggukkan kepalanya, lalu segera menuju kekamar.
Sementara itu, Hyunjin berjalan tergesa-gesa keluar dari rumah.
Terlihat Yeojin sedang menunggunya didalam mobil. Dan Hyunjin pun segera menghampirinya.
Benar-benar sudah gila sepasang kekasih yang hari ini baru saja official itu.
Sepasang kekasih?
Official?
Ya, benar.
Siapa yang akan menolak perempuan cantik seperti Im Yeojin?
-Disisi lain-
Sesampainya Yura dikamar, ia mendapatkan notifikasi pesan dari seseorang.
Sunwoo
Send picture
(Read)Thanks.
(Read)Gak abis pikir Hyunjin
tetep nemuin cewek itu.
(Read)Lo tau latar belakangnya?
(Read)Belum tau.
(Read)Ok. Bilang gue kalo butuh
bantuan. Gue tau lo yang
bener.
(Read)Makasih bantuannya.
(Read)Gue yang berterimakasih
karena udah curhat ke gue.
(Read)Yura tersenyum. Tidak sia-sia ia menyuruh Sunwoo untuk datang tadi. Membiarkan Hwang Hyunjin salah paham dan belajar paham situasi adalah yang paling benar.
÷÷Tbc÷÷
I know part ini ngebosenin abis. Apa gak? Apa iya?
Gak tau lah.
Dan mohon maap kalo pendek partnya.
Ini biar alurnya bisa sesuai gitu loh ye. Oke?
Yasudah. Bubay~
÷÷Votment÷÷
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFISHNESS || HWANG HYUNJIN✓
Fanfiction[END/Sequel of My Brother NCT/Book #2] "Maaf..." -Hyunjin Ia melakukan kesalahan terbesarnya. Menahan diri dirasa sesulit itu karena perasaan itu muncul untuk sesaat. Hwang Hyunjin, lelaki itu benar-benar menghancurkan segalanya. «Disarankan untuk...