[16] Sebuah Tindakan

4.4K 786 449
                                    

Author pov

Secara spontan, ingatan jangka panjang Yurapun beraksi. Yura mengingat sesuatu. Dipostingan instagram Yeojin kala itu, dimana ia berada di Harajuku, Yura membaca beberapa komentar dan seseorang dibalik salah satu dari komentar tersebut adalah Hyunjin.

Tapi jika diingat-ingat lagi, Yura sempat membaca komentar yang ia yakini komentar yang berasal dari Hui.

Bukankah ingatannya benar?

Ya, memang benar.

Jadi selama ini Hui mengenal Yeojin. Itu tidak penting sebenarnya. Akan tetapi mengapa mereka harus memiliki hubungan keluarga?

"Loh? Hui?" Jaehyun sebagai teman se-perkerjaan Hui datang menghampirinya.

"Loh? Hui?" Jaehyun sebagai teman se-perkerjaan Hui datang menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak nyangka Yeojin bakal ngajak gue ke rumah ini. Abisnya tadi dia gak ngasih tau gue mau pergi kemana." Hui.

"Seneng juga gue lo ada disini. Oh iya, tuh ada Yura." Jaehyun.

"Iya gue tau. Hai, Ra." Hui.

"Hai." Yura.

"Kalian saling kenal?" Taeyong.

"Iya." Hui.

"Oh iya temen-temen. Kenalin, semua cowok-cowok ini kakak gue plus ada beberapa sepupu gue. Kecuali, Hyunjin. Dia suaminya adik gue. Park Yura. Terus gerombolan yang disana itu para istri plus tunangan kakak-kakak gue." Heejin.

Jadi selama ini, Yura adik Heejin? Dia anak mendiang Park Chanyeol? Dan cowok dirumah Hyunjin waktu itu (Jisung), kakak Heejin? Dan kenapa Hui harus kenal sama si Yura sih?- Yeojin

"Salken ya..." Haseul/Jinsoul/Chuu

"Salken juga." Ten.

"Yeojin gak ada niatan ngomong apaan gitu? Nih loh ada Hyunjin. Kayak orang gak kenal aja." Ucap Jisung ketus membuat semua insan menatapnya.

"Lo kenal, Jin?" Tanya Taeyong kepada Hyunjin.

"I-iya." Hyunjin.

"Lo kenal juga, Sung?" Taeyong.

"Iya. Kenal." Jisung memandang sosok Yeojin tajam, "Yura juga."

"Dunia emang sempit ya." Chenle.

"Mungkin Yeojin terlalu malu buat ngomong. Ayo sini gabung sama kita-kita." Jisung.

"Iya." Yeojin.

•×•×•×•

"Piringnya mana?" Chenle.

"Ini. Isi yang penuh sama dagingnya." Renjun.

"Kimchinya ada dikulkas. Lupa dikeluarin. Ambilin ya, Ry." Xiaojun.

"Oke." Hendery.

"Nih, Ra. Cobain makanan buatan gue. Banana soup." Winwin.

"Atau yang dapat lebih dikenal dengan kolak." Kata Haechan dengan wajah watados.

SELFISHNESS || HWANG HYUNJIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang