Author pov
Sekitar satu jam yang lalu, Hyunjin meninggalkan rumah. Hyunjin pergi untuk menghadiri acara pertunangan sahabatnya, Lee Felix.
Tapi sebelum itu, ia menjemput Yeojin terlebih dahulu. Kurang lebih hal itu dia katakan disesi pamit singkat dengan Yura tadi.
Mengingat kenyataan itu, Yura benar-benar kecewa. Apakah hidupnya akan seperti ini terus-terusan?
Kapan dia bisa bahagia disisa usianya?
Apa masih belum cukup permasalahan keluarganya saat dia duduk di bangku SMA itu merenggut kebahagiannya?
Semua pemikiran ini membuat Yura menyalahkan dirinya sendiri.
Seharusnya ia memilih pergi sejauh-jauhnya. Atau bahkan mengakhiri hidupnya sendiri.
Tapi semua itu akan sia-sia jika ia melakukannya dimasa saat dia seperti ini.
Dia sedang mengandung. Dan dia akan lebih merasa bersalah jika bayi dalam kandungannya itu juga terkena imbasnya.
Jadi, sebenarnya apa arti kehidupan baginya?
Siapa yang harus disalahkan disini?
Author?
"Hyunjin, kamu berubah."
•×•×•×•
-Disisi lain-
"Lix, gue balik ya. Semoga langgeng." Pamit Hyunjin
"Yoi, Jin. Hati-hati." Felix.
"Bro, kapan-kapan kita ke rumah lo boleh gak nih?" Bangchan.
"Ya boleh lah." Hyunjin mengiyakan.
"Mantap." Hanjis.
"Yaudah, bye." Hyunjin.
"Yoi. Bye Yeojin." Felix.
"Iya, Lix. Langgeng ya." Yeojin.
-Dimobil-
"Eum, Jin." Panggil Yeojin yang membuat kegiatan memasang seatbelt Hyunjin terhenti dan segera menoleh kearahnya.
"Ada apa?" Hyunjin.
"Mau gak nemenin gue ke mall? Gue mau beli sesuatu." Yeojin.
Hyunjin berfikir sebentar hingga ia menyetujui ajakan Yeojin, "Yaudah boleh."
"Hyunjin." Yeojin.
Hyunjin menjawab dengan mengangkat alisnya. Disertai senyuman yang masih setia ia berikan kepada wanita itu.
"Gue nyaman sama lo." Yeojin.
Hyunjin masih setia tersenyum, "Jadi?"
"Gue cinta sama lo. Kedengeran gila emang karena lo udah punya istri. Tapi lo mau gak ngejalin hubungan sama gue?" Yeojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFISHNESS || HWANG HYUNJIN✓
Fiksi Penggemar[END/Sequel of My Brother NCT/Book #2] "Maaf..." -Hyunjin Ia melakukan kesalahan terbesarnya. Menahan diri dirasa sesulit itu karena perasaan itu muncul untuk sesaat. Hwang Hyunjin, lelaki itu benar-benar menghancurkan segalanya. «Disarankan untuk...