Author pov
"Hah..." Yura menghela nafas panjang, "Kalaupun gue masih sanggup ngerawat anak ini, lo boleh ngasih dia nama." Katanya sembari memandangi indahnya langit malam.
"Kenapa? Gak mau? Huh... Gak papa. Gue gak maksa kok." Tutur Yura yang sedari tadi tidak mendengar suara milik pria bermarga Hwang itu.
"Kayaknya kita kelamaan disini. Ayo pulang." Yura mulai beranjak dari kursinya. Namun tidak dengan Hyunjin.
"Jin? Ayo." Yura.
Memang benar sehabis Yura mengatakan itu, Hyunjin segera berdiri. Tapi ia enggan untuk melangkah.
Yura tak ambil pusing dengan itu dan memilih untuk berjalan lebih dulu. Pada langkah yang ketiga, Hyunjin menarik tangannya sehingga Yura yang awalnya membelakangi Hyunjin menjadi menghadap kearahnya.
Grep
Hyunjin memeluk tubuh Yura dengan sangat erat. Seakan tak memperbolehkan wanita cantik itu pergi kemana-mana.
Yura sama sekali tidak membalas pelukannya. Entahlah, pikirannya campur aduk sekarang.
"Hiks."
"Hyunjin? Lo nangis?" Yura tersentak.
"Maaf maaf maaf maaf maaf." Ucap Hyunjin berkali-kali.
"Jin." Yura.
"Hiks jangan ninggalin gue." Suara Hyunjin terdengar lirih.
Yura menutup kedua matanya. Ia ingin sekali menangis, tapi ia harus menahannya. Ia harus terlihat baik-baik saja didepan Hyunjin.
"Hyunjin. Lepasin." Yura sedikit memberontak.
"Gue pengen kayak gini. Sebentar aja, Ra." Hyunjin.
Tanpa disadari, tangan Yura terulur untuk mengusap-usap punggung suaminya. Dibalik wajah sedih Hyunjin, terdapat sebuah senyuman.
"Gue gak bakal ngelepasin lo gitu aja, Ra. Gak akan pernah."
•×•×•×•
Pukul 7.23 A.M.
Yura terlihat rapih dengan pakaian yang elegan. Dia sudah siap untuk mengangkat kaki dari rumah ini. Sekaligus ia akan mengurus surat cerainya.
Hyunjin masih tertidur pulas diatas kasur. Sengaja Yura tidak membangunkannya.
Yura berencana kembali lagi kesini untuk meminta tanda tangan Hyunjin nantinya.
Ia tak tahu ini akan berhasil ataupun tidak. Tapi ia akan berusaha agar semua terjadi sesuai ekspetasinya.
Yura menarik kedua kopernya keluar dari rumah. Lalu ia memasukkannya menuju mobil pribadi miliknya.
Ia mulai menjalankan mobilnya menuju ke suatu tempat. Dimana tidak akan ada yang tahu dia berada disana.
•×•×•×•
Ting!
Lift yang berada didepannya telah terbuka. Yura segera masuk dan menekan tombol '11' lalu fokus bermain ponselnya. Saat pintu lift hampir tertutup, sebuah tangan masuk diantara celah yang masih tersisa diantara kedua sisi pintu.
Pintu lift pun kembali terbuka. Menampilkan sosok lelaki yang diyakini juga tinggal di apartemen ini.
Lelaki itu masuk dan pintu lift tertutup kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFISHNESS || HWANG HYUNJIN✓
Fanfiction[END/Sequel of My Brother NCT/Book #2] "Maaf..." -Hyunjin Ia melakukan kesalahan terbesarnya. Menahan diri dirasa sesulit itu karena perasaan itu muncul untuk sesaat. Hwang Hyunjin, lelaki itu benar-benar menghancurkan segalanya. «Disarankan untuk...